Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kutbah Idulfitri, Tetap Istiqomah Mendekatkan Diri kepada Allah

2 Mei 2022   22:04 Diperbarui: 2 Mei 2022   22:07 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebisa mungkin amaliah Ramadan, seperti puasa, zakat, qiyamullail, iktikaf, dan berbagai amal sosial seperti sedekah, silaturahim, dan memberi makan orang yang berbuka puasa, terus berlanjut.

Ustadz juga mengingatkan untuk tidak pernah menghapus sejarah. Dulu, kesultanan di Indonesia menyerahkan kekuasaan untuk bangsa ini. Dari kesultanan ini tonggak-tonggak sejarah Indonesia terbangun.

Jangan pernah melupakan. Kesultanan Bone, Kesultanan Cirebon, Kesultanan Banten, Kesultanan Buton, dan kesultanan-kesultanan lainnya. Ada ratusan kesultanan di Indonesia kala itu.

"Mereka berhasil mengeluarkan kepemilikannya untuk Indonesia. Itu adalah zakat umat Islam untuk bangsa Indonesia," katanya.

Para sultan sudah berzakat untuk bangsa ini. Mereka telah mengalahkan hawa nafsu untuk berkuasa dan menyerahkan kekuasaan mereka kepada Presiden Soekarno sehingga terbentuklah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Zakat dari segi bahasa berarti 'bersih', "kesucian". Siapapun yang sudah berzakat dia berhak mendapat kesucian.

Tidak hanya dalam bentuk harta. Tetapi juga kesucian jiwa, mensucikan jiwa. Shalat, shalat jumat, umrah cara Allah mensucikan jiwa. Karena itu, jangan pernah meninggalkan shalat.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Shalat lima waktu, Jumat ke Jumat, dan Ramadhan ke Ramadhan adalah penghapus dosa-dosa yang di antara semua itu, jika dosa-dosa besar dijauhi." (HR. Muslim)

Dari hadist itu ditekankan bahwa shalat lima waktu yang wajib, shalat Jumat, puasa Ramadan, dapat menghapuskan dosa dan maksiat.

Hadits ini menunjukkan keutamaan shalat lima waktu, juga menunjukkan keutamaan hari Jumat. Maksudnya adalah dari shalat Jumat ke shalat Jumat. Dari hadist ini juga menunjukkan keutamaan bulan Ramadan.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
Dosa-dosa bisa dihapus dengan syarat menjauhi dosa besar. Jika tidak dijauhi, maka dosa-dosa kecil tidak terhapus. Allah Ta'ala berfirman,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun