Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kutbah Idulfitri, Tetap Istiqomah Mendekatkan Diri kepada Allah

2 Mei 2022   22:04 Diperbarui: 2 Mei 2022   22:07 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Senin, 2 Mei 2022, kita merayakan Hari Idulfitri 1443 Hijriah. Tidak ada perbedaan hari lebaran sebagaimana perbedaan awal Ramadan. Semua menyambut dengan penuh suka cita. Tidak terkecuali saya dan keluarga.

Karena kami tidak mudik, kami melaksanakan shalat Ied di Masjid Al Ihsan Permata Depok, Kota Depok, Jawa Barat. Tepatnya sih di jalanan di area sekitar masjid. Masjid sudah dipenuhi jamaah pria, maka jamaah perempuan diarahkan di jalan.

Tidak masalah. Karena dekat, saya tiba di tempat shalat 15 menit sebelum shalat ied dimulai. Saya bersama tiga anak saya yang semuanya perempuan. Sementara suami, berbeda jalur.

Saya sampaikan ke anak-anak, meski shalat ied hukumnya sunnah namun amalan ini memiliki keutamaan dan mendatangkan pahala yang melimpah.

Karena itu, jangan sampai ditinggalkan. Terlebih shalat iedulfitri hanya setahun sekali. Kecuali secara syariat memang tidak memungkinkan untuk menjalankannya.

Shalat ied dimulai tepat jam 7 pagi. Shalat sebanyak 2 rakaat. Rakat pertama dengan 7 kali takbir, dan rakaat kedua dengan 5 kali takbir.

Setiap kali takbir membaca "subhanallah wal hamdulillah walaa ilaaha illallah wallahu akbar". Yang artinya, "Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada tuhan selain Allah, Allah maha besar."

Setelah shalat ied, dilanjutkan dengan kutbah. Ustadz menyampaikan rasa syukurnya karena kita masih bisa melaksanakan shalat ied dengan disambut sinar matahari yang cerah.

Secerah hati dan pikiran kita, secerah cahaya dari Allah yang menerangi kegelapan-kegelapan, yang pada akhirnya kita mampu keluar dari kegelapan menuju cahaya Allah.

Dengan cahaya itu pula kita akan kembali kepada Allah. Semoga kita selalu dicintai Allah. Allah tidak pernah membuat kita tersesat. Kita akan kembali kepadaNya, kembali ke kampung asal kita. Kampungnya Nabi Adam Alaihiwasallam.

Zakat fitrah adalah simbol kepedulian umat Islam. Jangan sampai ada kelaparan ditunaikan oleh individu muslim. Jika tidak membayar zakat, puasa yang kita jalankan tidak ada keberkahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun