Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

PPKM Diperpanjang, IGD RS Kosong? Faktanya...

23 Agustus 2021   11:03 Diperbarui: 23 Agustus 2021   11:09 1310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tapi saya meminta suami tidak perlu menunggu saya. Apalagi saya tidak dalam keadaan payah. Saya minta suami lebih baik menemani anak-anak saja.

Uang buat bayar swab antigen kan bisa dialihkan buat yang lain, buat beli beras, misalnya hehehe... Kalau saya, kan ada perawat yang jaga.

"Kalau mau bawa-bawa sesuatu buat aku, titip aja ke perawat atau satpam," kata saya. Kebetulan waktu ke IGD memang tidak bawa apa-apa. Hanya pakaian yang melekat di tubuh.

Aturan pasien tidak boleh dijenguk selama pandemi Covid-19 juga masih berlaku. Semua tertuang dalam peraturan rawat inap yang harus ditandatangani pasien atau keluarga pasien.

Paginya, dr. Yani Kurniawan, SpPD, visit memeriksa saya. Mungkin karena saya penyintas kanker dan memang pasien di RS ini, saya mendapat perhatian lebih. Ini sih perasaan saya saja. Sepertinya saya diperlakukan dengan lebih hati-hati.

Stetoskopnya memeriksa dada, lalu perut saya, lantas jari-jarinya menekan-nekan perut saya. Ia pun bertanya apakah saya masih mual? Muntah? Buang-buang air besar? Saya jawab "sudah nggak".

"Makan, minum, lancar?" tanyanya yang saya jawab lancar.

Karena saya merasa sudah membaik, saya minta pulang. Tapi dokter tidak mengijinkan.

"Pulang? Belum juga 24 jam. Kita lihat 1 hari lagi ya buat observasi. Kalau memang sudah membaik boleh pulang dan rawat jalan," katanya (tersenyum) dari balik masker.

"Begitu ya, Dok. Baiklah kalau begitu," kata saya seraya mengucapkan terima kasih ketika akan meninggalkan ruang rawat yang saya inapi ini.

Obat infus yang tadi sudah disiapkan dipasangkan lagi. Kebetulan satu kantong infus sudah habis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun