Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

PPKM Diperpanjang, IGD RS Kosong? Faktanya...

23 Agustus 2021   11:03 Diperbarui: 23 Agustus 2021   11:09 1310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selesai memeriksa dan mendata, dokter jaga menghampiri saya. "Ibu, saya kasih obat suntik ya. Saya rujuk ibu untuk dirawat ya dengan dokter spesialis penyakit dalam," terangnya.

Hah dirawat? Yakin nih dirawat? Kok cepat amat keputusannya? Beda banget dengan situasi sebulan lalu. Ketika saya minta ibu saya dirawat di RS lain, dokter yang biasa memeriksa ibu saya saat kontrol bilang tidak ada kamar.

"Dirawat? Nggak usahlah. IGD penuh, ruang rawat juga penuh. Ibu dirawat di rumah aja," katanya.

Atau kejadian yang menimpa beberapa kawan saya yang salah satu keluarganya ditolak oleh beberapa RS karena lebih memprioritaskan penanganan pasien Covid-19, hingga akhirnya meninggal dunia. Atau juga yang saya baca di berita.

Apakah memang sekondusif ini?

"Dirawat? Masa sih harus dirawat? Kalau bisa mah nggak usah dirawat dok. Ntar anak-anak saya siapa yang urus?" kata saya.

"Emang anak-anak ibu umur berapa aja?" tanyanya yang saya jawab, yang pertama 1 SMA, kedua 3 SMP, ketiga 4 SD.

"Wah, sudah besar itu, sudah bisa ditinggal sebentar," katanya.

Tak lama suami saya kembali ke IGD setelah urusan administrasi selesai. Terdengar percakapan antara suami dan dokter jaga. Dokter menyampaikan ulang apa yang disampaikannya kepada saya. Suami setuju saja saya dirawat, sekalian istirahat, katanya.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

Prosedur Rawat Inap

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun