Aku segera berselancar di dunia internet. mencari situs beasiswa dalam dan luar Negeri. Memilih bidang yang cocok denganku. Setelah kudapatkan segera kucoppy paste sebelum batas waktu melebihi 1 jam. Karena hanya uang receh yang aku punya.
"Ini bisa di baca?" tanya Bapak yang sama. Dengan tatapan menatap layar komputer. PDF dengan multyple per sheet mencapai 6.
"Biar hemat, Pak" jawabku malu-malu.
"Multyple 2 saja ya, beasiswa, kan? Tapi janji harus tembus salah satunya," aku mengangguk dengan ekspresi bahagia, si Bapak tersenyum melihat eksprsiku.
"Berapa semuanya, pak?"
"7000, Neng," kusodorkan beberapa uang lembaran 1000an dan receh 500an.
"Hati-hati kehujanan, nanti luntur. kamu pulang naik apa?" tanya si bapak saat aku sudah melangkah keluar.
"Lari, Pak!" seruku serayabberlari keluar warnet menmbus gerimis.
***
Sejak saat itu, secara diam-diam aku selalu mempelajari setiap persyaratan beasiswa. Aku tidak ingin nenek tahu. Setidaknya jika gagal aku tidak ingin nenek ikut bersedih.