"Kak, apa kakak malu selalu jalan sama anak SMP?"
"Ah...siapa bilang," ujar Fadil salah tingkah.
Setelah kejadian pagi itu, keakraban kami masih seperti biasa. Hingga satu hari pas di momen pergantian tahun. Fadil mengajakku keluar, sekedar jalan-jalan dan menikmati malam tahun baru di angkringan pinggil jalan.
"Kak, apa kakak tidak jalan-jalan dengan pacar?' tanyaku polos.
"Hhmm... aku tidak punya pacar," jawabnya sambil mengunyah makanan.
"Kalau gitu, kenapa kita gak pacaran saja," ucapku sambil tertawa senang, mendengar jawaban Fadil.
"Kamu masih terlalu kecil untuk pacaran," ucapnya.
Aku mencabikkan kedua bibirku. Memandang lekat laki-laki yang diam-diam membuatku selalu berkhayal dan ingin cepat dewasa.
"Tapi...aku sayang sama Kakak," ujarku dengan kepolosan tanpa di buat-buat.
"Belajar dulu sampai pintar, nanti kalau kamu sudah besar, baru kita pacaran."
"Apa kakak mau menyimpan cinta dan sayangku, hingga aku dewasa?' lanjutku menatapnya penuh harap.