Mohon tunggu...
Cerpen Pilihan

Cerpen | Vriendschap

7 September 2017   10:12 Diperbarui: 7 September 2017   11:50 1403
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Temanmu tak bisa tertolong, dia ditembak di jantung dari jarak dekat" Kata yang dipanggil Dokter itu datar.

"Tapi dia masih bernapas-"

"Terus ?, Apa itu menaikan harapan hidupnya?" ia tersenyum lembut,  tapi untuk orang yang berada dihadapannya senyum itu senyum datar tak berperasaan. "aku bukan dewa yang bisa membuat semua selamat. Jadi aku akan membiarkan orang yang tak punya harapan, untuk membuatku punya waktu menyelamatkan yang punya harapan lebih tinggi."

"Tapi Ra-"

"Raden Batara, apa kau bebas?" seorang gadis cantik tiba-tiba datang dengan napas tersengal akibat berlari. Batara menoleh ke arah gadis itu,  bertanya dengan mata coklat keabuannya. "Qi dari Palang Biru membawa pejuang yang terluka parah."

"Huaw Qi? Dia sudah kembali?" tanya pria yang tingginya lebih dari 170 cm itu, perawakannya tinggi besar. Wajahnya sekilas mirip orang belada.

"Ya. Dia kembali dengan membawa pasien, kalau Raden bebas dia ingin raden yang memerisaknya." Jelas wanita cantik itu.

Batara mengangguk. " sekarang dia di mana?"

"Tunggu!!, Bagaimana dengan temanku!?" Pria yang tadi berbicara itu rupanya tak menyerah. "Kau tidak  melakukan apapun padanya."

"Karena tidak ada yang bisa dilakukan untuknya. Berdoalah agar rasa sakit tidak terlalu lama ia rasakan." Kata-kata itu tidak ada niat buruk yang terselubung, hanya saja orang mendengarnya akan mengartikannya lain.

Dan itulah yang pria berkulit gelap pikirkan. "Dasar darah belanda!! Untuk apa kau di sini!?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun