Lebih lanjut, prasasti ini menyatakan Tohjaya sebagai raja Kadiri, bukan raja Tumapel. Hal ini memperkuat kebenaran berita dalam Nagarakretagama yang tidak menyebut Tohjaya sebagai raja di Singhasari. Selain itu, pemberitaan dalam Nagarakretagama yang menyebut Kertanagara naik takhta tahun 1254 juga dapat diperdebatkan. Kemungkinannya adalah Kertanagara menjadi raja muda di Kadiri terlebih dahulu, kemudian barulah pada 1268 dia bertakhta di Singasari.
Masa KejayaanÂ
Kerajaan Singasari mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan Raja Kertanegara, yang memerintah antara tahun 1272-1292. Kertanegara sendiri bergelar Maharaja Sri Kertanegara yang merupakan Raja Singasari terbesar.
Kertanegara sendiri dikenal sebagai Raja Singasari yang bisa menguasai segala bidang, baik bidang ekonomi, politik keagamaan. Dengan kepiawaiannya sebagai pemimpin, ia menjadikan Singasari sebagai kerajaan besar.
Dia memiliki gagasan perluasan cakrawala mandala ke luar Pulau Jawa, yang meliputi daerah seluruh dwipantara atau Nusantara. Salah satu upaya politik luar negeri yang ditempuh Raja Kertanegara adalah melaksanakan Ekspedisi Pamalayu.
Ekspedisi tersebut bertujuan untuk menaklukan beberapa daerah di Nusantara seperti Bali, Pahang, Sunda, Bakulapura dan Gurun Maluku. Lebih dari itu, ekspedisi ini juga mempunyai tujuan lain, yakni menguasai Kerajaan Sriwijaya.
1. Sistem dan Perkembangan PemerintahanÂ
Pemerintahan dari Kerajaan Singosari berpusat di Jawa bagian timur. Dimana sistem pemerintahan tersebut sempat mengalami perkembangan yang sangat pesat, tapi juga harus mengalami kemunduran karena adanya sengketa karena terjadi perebutan kekuasaan. Hal itu terjadi karena pada saat berdirinya kerajaan tersebut, sistem pemerintahan dan juga kehidupan politik yang diterapkan lebih fokus kepada pengembangan wilayah kekuasaan. Tentunya, hal tersebut tidak bisa dipungkiri karena membawa kesuksesan tersendiri. Terbukti dengan adanya keberhasilan dalam menguasai wilayah Sunda, Malaka, Bali, dan Kalimantan. Akan tetapi, disisi lain, dalam kerajaan itu sendiri justru mengalami pengeroposan karena adanya perebutan kekuasaan.
2. Kehidupan Politik
Kehidupan politik yang terjadi di Kerajaan Kerajaan Singasari berkembang dengan cepat, khususnya ketika masa pemerintahan Raja Kertanagara. Hal tersebut dapat kita lihat dari pelaksanaan politik yang ada di dalam maupun di luar negeri pada masa pemerintahan Raja Kertanegara. Adapun politik dalam negeri yang dilakukan antara lain yaitu dengan mengganti pejabat pembantunya. Tak hanya itu, untuk memperkuat lagi kekuasaannya, Ia juga melakukan pernikahan politik dan memperkuat aspek angkatan perang.
Sedangkan untuk politik luar negeri yang mereka lakukan diantaranya yaitu dengan melakukan sebuah ekspedisi Pamalayu yang bertujuan untuk menguasai Kerajaan Melayu dan melemahkan kekuasaan dari Kerajaan Sriwijaya. Sementara itu, keberhasilan lain yang diperoleh selama masa pemerintahan Raja Kertanegara yaitu salah satunya berhasil menguasai wilayah Sunda, Bali dan juga Kalimantan, serta Malaka.
3. Kehidupan Sosial
Tidak jauh dari kehidupan ekonominya, kehidupan sosial dari Kerajaan Singosari juga mengalami pasang surut. Ketika masih dipimpin oleh Ken Arok, kehidupan sosial pada saat itu tergolong cukup maju. Hal itu dibuktikan dengan adanya daerah yang bergabung ke dalam wilayah Kerajaan Tumapel. Lalu, ketika dipimpin oleh Anusapati, kehidupan sosial dari Kerajaan Singosari justru menjadi terabaikan. Sebab, sang raja memiliki untuk sibuk dengan sabung ayamnya. Sampai saat Kerajaan Singosari dipimpin oleh Wisnuwardhana, kehidupan sosialnya mulai sedikit rapi. Kemudian saat dipimpin oleh Raja Tarumanegara, kehidupan sosial Kerajaan Singosari menjadi semakin maju.