Setelah perundingan panjang yang berujung kesepakatan menaburkan lita' sallemo yang diberikan To Makaka Binuang, ditunjuklah beberapa orang yang bertugas untuk menabur tanah segenggam tersebut. Lita ' sallemo yang telah dihancurkan, ditaburkan pertama kali di daerah Kanang, melewati daerah yang hanya bisa dijangkau dengan menggunakan perahu, sebuah daerah dengan area perairan yang sangat dalam dan dianggap berbahaya, orang yang ditugaskan menabur tanah tersebut selalu merasa takut dan was-was  selama menaburkan tanah di daerah tersebut, Dalam Bahasa Pattae’ perasaan takut semacam itu disebut killing, Oleh sebab itu, daerah tersebut akhirnya diberi nama Killing.
Tiba di daerah Killing, orang yang ditugaskan menaburkan tanah dari lita' sallemo bergerak memutar menuju sebuah daerah baru. Karena telah berhasil melewati daerah perairan yang sangat dalam tanpa kendala apa pun, orang yang menaburkan tanah tak henti mengucap syukur sebab meninggalkan daerah Killing dalam keadaan tetap hidup. Dalam bahasa Pattae', hidup berarti tatuo. Itu jugalah yang menjadi cikal bakal penamaan daerah tersebut, daerah kedua yang ditaburi tanah diberi nama Tatuo. Sembari melanjutkan perjalanan, orang yang mengemban amanah menaburkan tanah hingga habis, bergerak menuju daerah pesisir. Perjalanan menuju daerah itu masih dilalui dengan menggunakan perahu, karena merasa lapar ia pun mengisi waktu sambil memancing. Setibanya di tempat tujuan, ikan hasil tangkapannya dibakar karena ia memang belum makan sama sekali. Orang itu pun sejenak beristirahat dan menyantap ikan bakar berteman angin laut yang membuatnya merasa sangai yaman, Daerah yang juga menjadi salah satu wilayah yang ditaburi tanah dari lita' sallemo itu akhirnya diberi nama Tonyaman, yang dalam bahasa Pattae' berarti perasaan nyaman.
Meninggalkan Tonyaman,rang yang diutus menaburkan tanah berjalan menuju daratan. Dalam perjalanan menaburkan tanah yang tersisa, orang tersebut harus melewati dataran tinggi dengan jurang yang dalam dan di bawahnya mengalir sebuah sungai. Dalam bahasa pattae' jurang yang dalam disebut sarambu sehingga nama daerah tersebut dikenal dengan nama Sarampu. Kemudian akhimya segenggam yang merupakan hadiah dari To Makaka Binuang habis ditaburkan hingga ke daerah pasar baru. Tanah segenggam dalam bahasa pattae'nya lita' sallemo. Konon, dari sinilah asal mula penamaan dusun Lemo yang ada di desa Kuajang kabuten Polewali Mandar
Kerangka Ide Cerita
Judul: Lita' Sallemo
Tema:Â Persatuan dan kebijaksanaan dalam masyarakat Mandar.
Alur Cerita:
Pengantar:
Zaman dahulu, terdapat kerajaan bernama Kerajaan Binuang yang dipimpin oleh Raja bergelar To Makaka.
Kerajaan Binuang adalah salah satu dari tujuh kerajaan di Pitu Ba'bana Binanga.
Permasalahan: