Pada tahap design, rancangan pengembangan prototipe bahan ajar disusun berdasarkan hasil analisis kebutuhan. Prototipe mencakup materi cerita rakyat dengan penekanan pada integrasi nilai-nilai Pancasila, seperti gotong royong, kreativitas, dan kemandirian.
Selanjutnya, tahap Development yang telah dirancang kemudian dikembangkan lebih lanjut dengan mengacu pada temuan di tahap analisis. Prototipe ini dikembangkan dalam bentuk buku pedoman yang mencakup materi anadan panduan penulisan cerita rakyat. Setelah prototipe selesai, dilakukan validasi oleh pakar pendidikan untuk menilai kelayakan isi, penyajian, bahasa, dan kegrafikaan. Setelah melalui tahap pengembangan dan validasi, prototipe bahan ajar diuji coba di Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Jakarta. Tahap ini melibatkan mahasiswa sebagai subjek uji coba untuk mengevaluasi kelayakan dan efektivitas bahan ajar. Evaluasi dilakukan untuk menilai hasil uji coba prototipe bahan ajar. Evaluasi ini melibatkan pengumpulan umpan balik dari mahasiswa dan dosen, serta analisis terhadap penggunaan bahan ajar dalam kegiatan belajar. Hasil evaluasi ini digunakan untuk memperbaiki dan menyempurnakan bahan ajar sebelum diimplementasikan secara lebih luas.
- Hasil dan Pembahasan
Penelitian ini dimulai dengan menstranskrip cerita rakyat seperti dongeng, legenda/mite, cerita petualangan, cerita fantasi, dan fabel. Selanjutnya, menganalisis struktur cerita rakyat tersebut seperti pengenalan/orientasi, masalah/komplikasi, dan pemecahan masalah/resolusi.
Desain (Rancangan)
Transkrip Cerita Rakyat / folklore
(Dongeng, Legenda/mite, cerita petualangan, cerita fantasi, fabel)
Struktur Cerita (Dongeng, Legenda/mite, cerita petualangan, cerita fantasi, fabel)
Pengenalan/Orientasi
Masalah/Komplikasi
Pemecahan masalah/ Resolusi
(Legenda/Mite)