Jalan pintas arah Halong-STAKPN-Galala itu kosong. Sepi dari hiruk-pikuk malam tahun baru. Tak adapun kembang api yang dipecahkan.Â
Dengan pujian kepada Tuhan Rabbil 'alamin rute Halong (Diatas Lantamal IX Halong) menuju kampus STAKPN kemudian bermuara di samping SPBU Galala, selamatlah saya dari marabahaya kemacetan dan kemarahan.
Episode 14
Cerita masih berlanjut. Laju revo hitamku kugaskan 60 km/jam. Tetiba saja, macet gelombang kedua menahan lagi. Tepat di depan jembatan Galala, di bawah JMP.
Tapi tak berlangsung lama. Hanya 20 menit motor terdiam bisu. Dan akhirnya panas kembali. Rasaku plong.
Eh, pas masuk pintu jembatan, saya pun dialihkan rutenya, "kamu tidak pakai helm. Silahkan lewat jalan lain. Tidak bisa masuk. "
Hatiku bergumam. Biasanya yang ditanya adalah bawa SIM dan STNK tidak? Kok malam ini beda fon pertanyaannya? Ini gegara malam tahun baru? Jika benar, sungguh tahun baru esok tak ada kasus tilangmenilang lagi.
Episode 15
Cerita ini harus diselesaikan.
Mencari toko helm terdekat tak ada. Mencari ojek helm pun sulit.Pusing-pusing cari jalan keluar tak ada. Sementara jembatan penghubung satunya sudah lama putus.
Tapi, kekuatan Allah itu ada. Alhamdulillah saya dapat tumpangan helm dari seorang warga yang sedang berjalan kaki. Saya pakai dan selamatlah daku ke tempat tujuan.