Aku selalu bertanya-tanya, apa mereka tidak merasakan sedih seperti yang aku rasakan? Bagaimana bisa di masa-masa seperti ini membuka hati untuk pasangan baru?Â
Bagaimana mungkin menjalin hubungan baru saat hati begitu berduka? Ataukah sebenarnya mereka tidak benar-benar sedih dengan kematian pasangannya? Ataukah diam-diam mereka sebenarnya sudah punya calon pengganti saat pasangannya masih ada? Â Entahlah.
Yang jelas, tanpa banyak orang tahu, aku jadi rajin browsing artikel tentang widow syndrome dan cara mengatasinya. Aku berusaha menyembuhkan diri dengan caraku.Â
Aku sangat terbantu saat adik iparku mengirimi link video tentang kisah single dad dari youtoube, yang isinya persis sama dengan yang aku alami. Konon, pasangan yang sangat harmonis biasa mengalami mental down seperti aku.Â
Ada beberapa cara yang harus dilakukan agar bisa keluar dari keadaan itu, setidaknya harus bisa melewati 7 bulan hingga 18 bulan. Jujur, saran-saran "gila" dari video itu sangat mempengaruhiku.Â
Hari ini, sudah hampir 10 bulan aku lewati dan kondisi mentalku rasanya semakin pulih kembali. Banyak saran "gila" aku lakukan untuk melewati syndrome ini. Â
Memang, aku masih sering menangis setiap kali ingat almarhumah istriku, bahkan saat menulis cerita ini, tak henti bercucuran air mataku, tapi secara mental aku baik-baik saja.Â
Aku kembali optimis menatap masa depanku, juga masa depan anak-anakku. Â Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H