Mohon tunggu...
Irfan Tamwifi
Irfan Tamwifi Mohon Tunggu... Dosen - Pengajar

Bagikan Yang Kau Tahu

Selanjutnya

Tutup

Diary Artikel Utama

Keluar dari Widow Syndrome Akibat Istriku Meninggal Dunia

3 Februari 2022   01:03 Diperbarui: 4 Februari 2022   08:41 2464
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi berziarah. (Foto: KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO)

Aku selalu bertanya-tanya, apa mereka tidak merasakan sedih seperti yang aku rasakan? Bagaimana bisa di masa-masa seperti ini membuka hati untuk pasangan baru? 

Bagaimana mungkin menjalin hubungan baru saat hati begitu berduka? Ataukah sebenarnya mereka tidak benar-benar sedih dengan kematian pasangannya? Ataukah diam-diam mereka sebenarnya sudah punya calon pengganti saat pasangannya masih ada?  Entahlah.

Yang jelas, tanpa banyak orang tahu, aku jadi rajin browsing artikel tentang widow syndrome dan cara mengatasinya. Aku berusaha menyembuhkan diri dengan caraku. 

Aku sangat terbantu saat adik iparku mengirimi link video tentang kisah single dad dari youtoube, yang isinya persis sama dengan yang aku alami. Konon, pasangan yang sangat harmonis biasa mengalami mental down seperti aku. 

Ada beberapa cara yang harus dilakukan agar bisa keluar dari keadaan itu, setidaknya harus bisa melewati 7 bulan hingga 18 bulan. Jujur, saran-saran "gila" dari video itu sangat mempengaruhiku. 

Hari ini, sudah hampir 10 bulan aku lewati dan kondisi mentalku rasanya semakin pulih kembali. Banyak saran "gila" aku lakukan untuk melewati syndrome ini.  

Memang, aku masih sering menangis setiap kali ingat almarhumah istriku, bahkan saat menulis cerita ini, tak henti bercucuran air mataku, tapi secara mental aku baik-baik saja. 

Aku kembali optimis menatap masa depanku, juga masa depan anak-anakku.   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun