Mohon tunggu...
Narwan Eska
Narwan Eska Mohon Tunggu... Jurnalis - Pemahat Rupadhatu

Berkelana di belantara sastra, berliterasi tiada henti

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Prenjak

19 Agustus 2019   10:20 Diperbarui: 19 Agustus 2019   10:39 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ah, terserah sampeyan saja."

Segera Kodrat menghampiri prenjak-prenjaknya yang masih saja cerewet di longkang. Dengan hati berbunga-bunga diturunkannya sangkar-sangkar prenjaknya ke tanah. Belum sempat memberi ulat pada prenjaknya, terdengar suara sepeda motor berhenti di halaman rumahnya. Bergegas Kodrat berlari ke halaman, tangannya masih memegang pakan prenjak.

Ternyata bukan Kodir yang datang, melainkan Pak Kadus dengan undangan di tangannya.

"Pak Kodrat diminta hadir, karena penting."

"Masalah apa, Pak?"

"Rencana rehab balai desa."

"Banyak yang diundang?"

"Banyak juga. Oh, ya sulingan-nya sudah laku?"

"Sudah, Pak. Sekarang ada prenjak, mau Pak?"

"Ah, lain kali saja. Saya permisi dulu Pak Kodrat."

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun