Mohon tunggu...
Narwan Eska
Narwan Eska Mohon Tunggu... Jurnalis - Pemahat Rupadhatu

Berkelana di belantara sastra, berliterasi tiada henti

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Prenjak

19 Agustus 2019   10:20 Diperbarui: 19 Agustus 2019   10:39 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Pak Kodrat, Sampeyan punya dagangan apa?" tanya Kodir temannya itu.

"Prenjak."

"Bagus nggak?"

"Sip! Lincah dan cerewet."

"Buat saya saja, Pak."

"Boleh. Kapan ke rumah?"

"Nanti siang sepulang dari pasar."

"Oke, aku tunggu."

Hati Kodrat gembira. Angannya segera melayang pada lembaran seratus ribuan yang bakal menjadi keuntungannya.

***

Sepulang mengajar, Kodrat kembali asyik dengan prenjak-prenjaknya. Masih terbayang lembaran seratus ribuan di kelopak matanya. Terdengar suara motor berhenti di halaman rumah. Kodrat segera menggantung prenjak-prenjaknya di longkang. Bergegas dia ke halaman rumah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun