Seperti orang bodoh aku masih mengharapkannya sebesar itu.
Aku mungkin sudah tidak waras mencintai seseorang yang sudah mengkhianatiku dan kini telah menjadi milik perempuan lain.
Aku tidak bisa membuka hatiku untuk pria lain. Di dalam sini, masih dipenuhi dengan jejaknya. Bagaimana bisa aku menghapusnya sementara bayangan wajahnya terus berputar di kepalaku.
Pak Alif ....
Tolong jangan membenciku karena masih mencintaimu.
Jangan membenciku karena masih merindukanmu.
Aku juga ingin pulih. Aku ingin terhapus dari rasa sakit ini.
Ini juga tidak adil untukku, bagaimana mungkin aku sesakit ini sementara kamu di sana sangat baik-baik saja.
Bagaimana bisa hanya aku yang menderita sendirian?
Aku juga ingin sepertimu. Tertawa seolah tidak ada apapun yang terjadi.
Beri aku waktu lebih lama lagi, meski entah kapan akan terjadi. Tetapi, aku janji hingga tiba waktunya.