Kepedulian Suro nampaknya tak disadari Andira masa lalu, Andira masa lalu yang berandal dan keras kepala tidak dapat mempercayai begitu saja omongan itu. Hingga akhirnya disitulah awal dimana Andira berjalan melewati masa -- masa bersama Suro. Perjalanan itu membawa Andira ke masa -- masa depannya, Andira melihat keberandalan-nya sendiri, kebahagiaannya sendiri, dan kebimbangannya. Pada masa perjalanan itu, Suro jatuh hati pada Andira. Sesuatu yang membuat perubahan padanya. Menjadi satu -- satunya alasan mengapa Suro sangat peduli dengan masa lalu Andira.
7 January 2100
Ya, Andira adalah pengacau mesin waktu Suro pada masa itu. Sebuah kesalahan pula bagi Suro karena dia terlalu jatuh hati pada manusia masa lalu itu. Pertemuannya di sebuah gang saat sedang menyusuri lingkungan kumuh itu adalah saat pertama kali dimana dia menatap mata indah Andira. Namun, waktu dan masa yang berbeda tak bisa menyatukan keduanya pada saat yang sama. Awal yang baru bagi Andira dan Suro, perubahan besar yang menjadikan keduanya menyadari diri masing -- masing.
***
Korea, 17 April 2012.
"Aku menyadari kenapa Andira ingin kembali ke masa lalu dan mengubah dirinya sendiri yang berandal. Aku sangat menyadari kenapa Andira meneror dirinya sendiri di masa lalu. Aku sangat merasakan penyesalan itu. Penyesalan karena menyia -- nyiakan ibu, juga penyesalan karena merusak badanku sendiri karena gemerlap dunia malam itu." Aku berbicara pada Suro yang masih duduk di batu dengan kotak cincinnya.
"Kau telah membawaku ke masa dimana ini berubah. Kau telah mengubah dan memberi awal baru bagiku, Suro. Andira sekarang bukanlah dia yang dulu. Jika kau membawaku kembali ke Indonesia di masa aku bahagia, itu akan tidak adil bagi kita."
Sakura itu jatuh di pangkuanku, angin sore menyapa melewati kami dengan kehangatannya. Aku menatap cincin itu. "Kau akan menjadi angin, kau akan hilang pada masamu. Aku tidak ingin kau menyia -- nyiakan orang disekitarmu sendiri di abad ke-22 dan melakukan kesalahan yang sama seperti yang kuperbuat."
Waktu adalah misteri. Masa adalah alurnya. Suro menghilang dari tatapanku. Aku telah dibawanya melihat keindahan sekaligus keburukan dunia yang mungkin hanya orang -- orang tertentu saja yang dapat melihat.
Aku berjalan menyusuri gang itu perlahan.
Sains dimasaku belum menemukan mesin waktu, agama di masaku tidak membenarkan adanya time traveller. Konflik antara keimanan dan ilmu pengetahuan akan kembali ke masa lalu menjadi rahasia para generasi. Seandainya Suro tidak kembali, mungkin aku akan berakhir di penjara sendirian menyesali kesendirianku. Simpul antara aku dan Suro tak akan terbuka kembali. Namun aku tau, disetiap langkahku Suro mengawasi dari atas sana. Dari masa yang mungkin tak akan pernah kulalui.