Mohon tunggu...
Dara Ginanti
Dara Ginanti Mohon Tunggu... Jurnalis - Sampoerna University - The University of Arizona

A Beginner in Writing

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen Fantasi - Andira dan Sebuah Awal (Mulanya Takhayul Bulan Suro Kalender Jawa)

13 September 2017   20:46 Diperbarui: 2 Maret 2018   14:05 1387
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku membuka pintu kos dan meihat seseorang telah bediri disana. Dia menarik tanganku dan menaruh telunjuknya dibibirku memberikan isyarat diam. Dia lah laki -- laki itu, laki -- laki yang sempat mengalahkan geng ku di gang dan laki -- laki yang menarik tanganku saat aku akan memukul si gadis bermasker itu. Laki -- laki itu tak berbicara, aku bisa melihat mata cokelat nya dengan jelas dari sini. "Kau kah si peneror itu hah?! Kau yang meletakkan foto -- foto itu didepan pintu!" teriakku dengan sedikit tangisan.

"Diamlah, apakah kau bisa tenang? Polisi - polisi itu sedang berstrategi di luar sana." Dia setengah berteriak pula, tapi setelah itu dia kembali diam. Dia menengok ke kanan dan ke kiri, begitu pula aku yang masih dalam kepanikan. Dia melepaskan genggaman tangannya.

"Sekarang dengarkan aku, semua foto itu hanyalah peringatan. Jika kau mengubah diri, kau bisa mengubah semua itu." Katanya dengan nada tenang.

"Jadi kau yang selama ini melakukannya hah? Kau yang mencampuri urusanku selama ini?" Aku mulai melayangkan kepalan tanganku padanya, namun lagi -- lagi dia yang mengalahkanku. Dia memegangi kepalan tangan itu dan membuatku tak bisa bergerak.

"Kenapa kau begitu keras kepala? Sekarang dengarkan aku Andira." Katanya lagi. Mata cokelatnya menatap tajam kearahku. Suasana diam seketika.

"Aku adalah Suro, time traveller 2200." Jawabnya. Ini sungguh tak masuk akal, aku hampir saja berteriak lagi, tapi Suro langsung memberikan isyarat diam.

"Teror -- teror itu, bukanlah aku. Tapi itu dari Andira masa depan."

"Dasar pembual, kau kira kau bisa membohongi ku seperti anak kecil?"

"Kau kira kau cukup baik? Orang sepertimu hanya akan merusak masa depan orang lain, kau lah orang yang akan mengacak -- acak time mechine-ku dimasa depan!" Dia berbicara dengan nada tinggi. Pikiranku sedang sangat kacau saat ini, apakah mungkin mesin waktu diciptakan? Agama bahkan hampir mengharamkan hal itu. Bagaimana bisa hal yang hampir mustahil itu terjadi?

"Tidakkah kau merasakan hal berbeda terhadapku?"

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun