"Mana aku tahu? Yang kudengar hanyalah, nenek buyutku bercerita suatu saat bermimpi berjalan-jalan ke Jepang ketika musim salju. Beliau tiba di sebuah rumah terpencil dekat jembatan kecil. Tiba-tiba temannya itu muncul dari dalam rumah, lalu melunasi utangnya."
"Ini cerita sungguhan atau mengarang?" goda Mita,"Bukankah aku masih punya hutang kepadamu, Ryn." lanjutnya.
"Nantilah sekalian membayar iuran liburan kita."
"Siapa yang nagih utang? Jika Kamu ingat, syukurlah,"jawab Sheryn tersenyum.
"Tapi ini kisah nyata yang dialami nenek buyutku."
"Beliau nggak ke Jepang?"
"Kan sudah jelas ciri-ciri alamatnya. Rumah terpencil dekat jembatan kecil," Jovi menghentikan pertanyaannya sebentar sambil meraba tengkuknya,
"Kok jadi merinding ya."
"Jangan diingat-ingat, agar tidak menjadi sugesti," saran Sheryn.
"Kamu tidak takut?" tanya Mita. Sheryn tetawa memandang ke arah Mita.
"Justru aku takut jika Kamu tidak segera membayar hutangmu, lalu...