Lembaga sosial seperti keluarga, sekolah, dan sistem hukum berperan dalam menanamkan nilai-nilai ini dan mendorong ketaatan terhadap hukum. Keluarga mengajarkan nilai-nilai dasar sejak dini, sekolah memberikan pendidikan moral dan etika, dan sistem hukum memastikan bahwa ada konsekuensi yang jelas untuk pelanggaran hukum, sehingga memperkuat komitmen individu terhadap ketaatan hukum.
 Kesimpulan
Teori kontrol sosial Francis Ivan Nye memberikan kerangka yang komprehensif untuk memahami bagaimana individu dipengaruhi oleh kontrol internal dan eksternal dalam mematuhi hukum dan norma sosial. Dengan adanya sosialisasi yang memadai dan penerapan kaidah-kaidah sosial yang jelas, individu akan cenderung mengembangkan kontrol internal yang kuat dan memahami pentingnya ketaatan terhadap hukum. Implementasi teori ini dalam kehidupan sehari-hari melalui pendidikan, pengawasan, dan dukungan lingkungan sosial yang positif dapat membantu mencegah perilaku delinkuen dan mempromosikan ketertiban sosial.
What: Premis Ketaatan Hukum dan Teori Kontrol Sosial
Premis ketaatan hukum menurut Francis Ivan Nye menekankan bahwa perilaku individu dikendalikan oleh mekanisme sosial yang mendorong kepatuhan terhadap norma dan hukum. Nye mengidentifikasi empat tipe kontrol sosial: kontrol internal, kontrol tidak langsung, kontrol langsung, dan kontrol kebutuhan memuaskan.
1. Kontrol Internal: Kontrol ini berasal dari internalisasi norma-norma dan nilai-nilai sosial yang ditanamkan sejak dini oleh keluarga, pendidikan, dan lingkungan sekitar. Proses internalisasi ini membuat individu memiliki komitmen moral dan etika yang mencegah mereka dari melakukan tindakan melanggar hukum.
2. Kontrol Tidak Langsung: Kontrol ini berkaitan dengan hubungan sosial individu, terutama ikatan emosional dan afeksi dengan orang lain. Kehilangan hubungan atau afeksi dari orang-orang yang dianggap penting dapat menjadi pencegah individu melakukan pelanggaran hukum.
3. Kontrol Langsung: Kontrol langsung adalah pengawasan dan sanksi yang diberlakukan oleh otoritas, seperti keluarga, sekolah, atau lembaga penegak hukum. Sanksi dapat berupa hukuman fisik, sosial, atau finansial yang secara langsung menekan perilaku menyimpang.
4. Kontrol Kebutuhan Memuaskan: Kontrol ini terkait dengan kemampuan individu untuk memuaskan kebutuhan dasar dan tujuan hidup mereka melalui cara-cara yang sah dan diterima sosial. Ketiadaan alternatif yang sah untuk memuaskan kebutuhan dapat mendorong perilaku melanggar hukum.
Why: Pentingnya Ketaatan Hukum dan Kontrol Sosial
Ketaatan hukum sangat penting untuk beberapa alasan utama: