Mohon tunggu...
Nanda Mutiara
Nanda Mutiara Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Mercu Buana

Nama : Nanda Mutiara Ratnadewita NIM: 43221010027 Dosen : Apollo, Prof. Dr, M. Si. AK UNIVERSITAS MERCU BUANA

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengetahui Pencegahan Korupsi dan Kejahatan Model Anthony Giddens

13 November 2022   10:37 Diperbarui: 13 November 2022   10:54 1334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tema sentral dari perspektifnya adalah perilaku, teori perilaku dan struktural, tingkat informasi aktor sosial, dan teori struktural (Abercrombie, Hill, Turner, 2010: 223). Tujuan utama dari teori penataan adalah untuk menggambarkan hubungan dan interaksi dialektis antara agen dan struktur (Ritzer & Googman, 2004:508). Teori struktural mencakup kapasitas intelektual aktor, dimensi tindakan spasial dan temporal, keterbukaan dan kemungkinan tindakan dalam kehidupan sehari-hari, dan kekeliruan memisahkan aktor dan struktur (Abercrombie, Hill, Turner, 2010: 560). Semua perilaku sosial membutuhkan struktur, dan semua struktur membutuhkan perilaku sosial (Ritzer & Goodman, 2004: 508). Konsepsi struktural yang dikemukakan oleh Giddens berbeda dengan yang dikemukakan oleh Durkheim. Durkheim melihat struktur sebagai sesuatu yang datang dari luar dan memaksa aktor, tetapi menurut Giddens (2011), struktur membentuk dan menentukan kehidupan sosial, tetapi struktur itu sendiri yang membentuk dan menentukan kehidupan sosial.

Ritzer dan Goodman (2004: 515) sendiri memberikan kritik pada karya Giddens tersebut sebagai pemikiran yang terlalu mempertentangkan antara dualitas dan dualisme, padahal dua hal tersebut diperlukan dalam menganalisis relaitas sosial. Selain itu, teori strukturasi dipandangan sebagai lingkaran tanpa ujung hubungan antara agen dan struktur tanpa arah.

hitam-dan-biru-simpel-ilustrasi-selamat-hari-bank-dunia-facebook-post-6370685f4addee5d457f21c4.png
hitam-dan-biru-simpel-ilustrasi-selamat-hari-bank-dunia-facebook-post-6370685f4addee5d457f21c4.png
Mengapa seseorang melakukan korupsi?

Seringkali alasan orang melakukan korupsi adalah godaan yang tak tertahankan untuk dunia materi dan kekayaan. Seseorang melakukan korupsi jika keinginan untuk menjadi kaya tidak dapat ditekan dan akses ke kekayaan diperoleh melalui korupsi. Pandangan yang salah tentang kekayaan mengarah pada pendekatan yang salah terhadap kekayaan. Oleh karena itu, korupsi kemungkinan akan terus berlanjut selama pandangan tentang kekayaan masih salah. Semakin banyak orang yang melakukan kesalahan saat melihat kekayaan, semakin besar kemungkinan mereka melakukan kesalahan saat mengakses kekayaan. Ada beberapa faktor yang membuat orang tersebut melakukan korupsi yaitu

Berikut penyebab terjadinya korupsi dari faktor internal:

  • Faktor Internal

Faktor internal merupakan faktor penyebab terjadinya korupsi, yang berasal dari dalam diri pribadi seseorang. Hal ini ditandai dengan sifat manusia yang terbagi menjadi dua aspek, yakni:

a. Berdasarkan aspek perilaku individu

- Sifat tamak/rakus

Tamak adalah sifat manusia yang selalu merasa kurang nyaman dengan apa yang dimiliki, atau bisa juga disebut dengan kurang bersyukur., seperti korupsi.

Tanpa moralitas yang kuat dan kurangnya konsistensi, mudah tergoda. Banyak pengaruh luar yang merasukinya.

- Gaya Hidup Konsumtif

Seperti yang kita ketahui bersama, orang seringkali ingin memenuhi keinginannya yang tak ada habisnya. Tentunya gaya hidup yang berlebihan juga menjadi salah satu penyebab terjadinya korupsi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun