Mohon tunggu...
Nanda Mutiara
Nanda Mutiara Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Mercu Buana

Nama : Nanda Mutiara Ratnadewita NIM: 43221010027 Dosen : Apollo, Prof. Dr, M. Si. AK UNIVERSITAS MERCU BUANA

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengetahui Pencegahan Korupsi dan Kejahatan Model Anthony Giddens

13 November 2022   10:37 Diperbarui: 13 November 2022   10:54 1334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika seseorang menjalani gaya hidup konsumtif dan pendapatannya lebih kecil dari konsumsinya, inilah penyebab korupsi. Hal ini sangat erat kaitannya dengan pendapatan sendiri dan mempengaruhi faktor eksternal.

b.Berdasarkan aspek sosial

Penyebab korupsi karena faktor internal, kemudian aspek sosial. Karena dari aspek sosial, hal itu dapat menjerumuskan seseorang untuk melakukan praktik korupsi.

Saya berutang ini atas dorongan dan dukungan keluarga saya. Sekalipun sifat pribadi seseorang tidak menginginkannya, lingkungan dalam hal ini justru mendorong terjadinya korupsi, bukan mencegah atau menghukumnya

  • Faktor Eksternal

Penyebab terjadinya korupsi dapat dilihat dari faktor eksternal yang rentan terhadap pengaruh eksternal dan dapat dibagi menjadi beberapa aspek berikut.

- Aspek Sikap Masyarakat Terhadap Korupsi Ketika nilai-nilai masyarakat memupuk korupsi. Orang tidak menyadari bahwa sebagian besar pecundang dan korban utama korupsi adalah diri mereka sendiri. Yang lain tidak tahu bahwa mereka terlibat dalam korupsi.

Korupsi dapat dicegah dan diberantas secara andal jika secara aktif dimasukkan dalam agenda pencegahan dan pemberantasan. Untuk itu perlu adanya sosialisasi dan pendidikan penyadaran tentang bagaimana menyikapi korupsi di masyarakat. Di bawah ini adalah aspek sikap masyarakat yang memicu terjadinya korupsi.

Nilai dan budaya masyarakat yang mendorong korupsi. Misalnya, orang menghargai seseorang karena kekayaannya. Akibatnya, masyarakat tidak kritis terhadap istilah-istilah tersebut, seperti asal usul kekayaan.

Pandangan populer bahwa korban korupsi adalah negara. Bahkan, mereka sendiri yang mengalami kerugian terbesar. Misalnya, korupsi memotong anggaran pembangunan dan membatasi pengembangan angkutan umum. Pemerintah daerah juga menderita kerugian besar meskipun membayar pajak mereka.

orang tidak menyadari bahwa mereka terlibat dalam praktik korupsi. Korupsi membutuhkan keterlibatan masyarakat, tetapi sebaliknya, mereka terbiasa melakukan korupsi sehari-hari. Masyarakat terbuka tapi tidak disadari.

Orang tidak menyadari bahwa korupsi dapat dihentikan dengan berpartisipasi aktif dalam agenda antikorupsi dan antikorupsi. Masyarakat umumnya percaya bahwa pencegahan dan pemberantasan korupsi hanyalah tanggung jawab pemerintah.

- Aspek Ekonomi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun