Mohon tunggu...
Nana Marcecilia
Nana Marcecilia Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Menikmati berjalannya waktu

Mengekspresikan hati dan pikiran melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Ketika Air menjadi Langka

27 Desember 2024   14:28 Diperbarui: 27 Desember 2024   14:28 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kemarau panjang | Foto : Pexels.com/Julia Volk

Kami sudah tidak mampu lagi membelinya...

Walau begitu tagihan pajak masih terus berjalan, memahami pemerintah kami tidak bisa lagi mencari cara lain untuk menaikkan pendapatan negara. 

Utang bertumpuk, sumber daya alam sudah rusak, dan kering kerontang, akibat kebijakan terdahulu yang ugal-ugalan, belum lagi tindakan para oknumnya yang memprioritaskan uang, dibandingkan dengan keseimbangan alam.

Tidak pernah menyangka kekuatan air sebegitu dahsyatnya, dan sangat mempengaruhi banyak sektor kehidupan, hingga mampu mengguncang perekonomian negara.

Salahkah pemerintah?

Ah, rasanya aku sebagai warga pun juga turut andil memanfaatkan alam ini, tanpa kesadaran untuk merawatnya. Baru tersadar ketika air telah menjadi langka. 

Kalau baru sekarang, aku turut berpartisipasi menjaga alam ini, setelah air sudah berada dititik penghabisan, masih bisakah?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun