Mohon tunggu...
Nana Marcecilia
Nana Marcecilia Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Menikmati berjalannya waktu

Mengekspresikan hati dan pikiran melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Ketika Air menjadi Langka

27 Desember 2024   14:28 Diperbarui: 27 Desember 2024   14:28 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kemarau panjang | Foto : Pexels.com/Julia Volk

Setelah tsunami, ternyata lebih kacau lagi, musim kemarau panjang menyergap negeri kami....

***

Tinggal di negeri yang sumber daya alamnya sangat melimpah, seharusnya aku bersyukur. Harusnya saat itu aku bersyukur. 

Namun aku malah jadi seenaknya saja, menganggap sumber daya negeri kami tidak akan pernah habis. 

Lupa bahwa apapun yang ada mesti dirawat, bukan malah digunakan begitu saja. 

Baru paham dengan apa yang tertulis dalam Kitab Suci, dimana sang Pencipta menugaskan manusia untuk merawat bumi.

Pencipta sudah membuat teknologi alam berupa rantai makanan, baik di laut, maupun di daratan. 

Jadi, kita cuman sebagai makhluk hidup yang bertugas untuk merawat, mengembangkannya, hingga membuat bumi ini lebih subur.

Hanya itu tugas kita, namun aku abai... 

Teringat masa remajaku yang begitu abai melihat air yang mengalir deras dari keran, hingga memenuhi ember.

Bahkan sampai luber, namun tidak segera aku matikan keran, karena sedang fokus bermain game

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun