Mohon tunggu...
Nana Marcecilia
Nana Marcecilia Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Menikmati berjalannya waktu

Mengekspresikan hati dan pikiran melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Ketika Air menjadi Langka

27 Desember 2024   14:28 Diperbarui: 27 Desember 2024   14:28 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kemarau panjang | Foto : Pexels.com/Julia Volk

"Ma... mau minum..."

Kulit wajah Ella sudah begitu kering dan kusam. 

Sungguh ironi, gadis berusia 7 tahun ini sudah mengalami bencana seperti ini. 

"Airnya sudah habis, nak".

Nancy, temanku, ibu dari gadis ini juga tidak kalah pucatnya. Kulitnya pecah-pecah dengan bentuk mata yang cekung. 

Walau begitu, sisa kecantikannya masih terlihat.

Ada rasa di hati ingin membagikan air di rumah, namun kondisinya sekarang ini sedang kemarau panjang hampir dua tahun. 

Stok air semakin tipis. 

Antar tetangga dan antar keluarga sudah tidak bisa lagi berbagi, kami terpaksa harus melindungi diri dan keluarga sendiri.

Pemerintah setempat sudah berusaha sekuat tenaga untuk terus menyuplai air bersih. Namun, memang kondisinya....

"Maaf ya, Nancy", kataku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun