Mohon tunggu...
Nana Marcecilia
Nana Marcecilia Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Menikmati berjalannya waktu

Mengekspresikan hati dan pikiran melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Hati-hati pada Penipuan Online Berkedok Cinta ataupun Agama

18 Oktober 2021   13:34 Diperbarui: 18 Oktober 2021   21:00 1698
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selanjutnya bagaimana cara kerja mereka yang sebenarnya?

Pengalaman 11 tahun yang lalu, para penipu ini merupakan komplotan orang yang duduk disatu kamar dengan daya wifi yang cukup tinggi. Mereka membuat akun email sebanyak-banyaknya, kemudian mengambil foto-foto orang yang ada di sosial media.

Mereka akan mengaku sebagai orang Inggris, Amerika dan sebagainya, yang kira-kira memiliki daya tarik yang tinggi, dan mampu menciptakan ekspetasi yang tinggi dari para korbannya. Namun kenyataannya, mereka sebagian besar adalah orang, maaf, berkulit hitam yang berasal dari Nigeria atau Afrika Selatan.

Ketikan teks mereka sangat manis dan begitu membuai, membuat kita serasa menjadi pemain utama dalam drama yang sering kita imajinasikan. Hati-hati pada ketikan ini, karena penipu profesional sangat memahami situasi psikologi kita. Dan tidak menutup kemungkinan, mereka sebenarnya sudah mengetahui kurang lebih tentang kehidupan kita dari sosial media.

Kemudian untuk penipu profesional biasanya akan menggunakan IP Address dari negara lain, seperti Malaysia, Filipina dan sebagainya, supaya tidak terlacak, selama mengobrol dengan kita. 

Saat kita kira sedang mengobrol dengan satu orang,komplotan tersebut sebenarnya sedang bergantian melayani para korbannya untuk mengobrol. 

Jadi, bagi Anda yang sedang berkenalan online dengan orang lain, silahkan saja. 

Namun sebagai saran, jangan berikan foto ataupun data pribadi, seperti keluarga, rumah, tempat kerja dan seterusnya, karena foto tersebut akan dipakai sebagai menipu orang lain lagi, yang tinggalnya di negara yang berbeda.

Nama pun cukup perkenalkan panggilan saja. 

Juga, jangan merasa kasihan atau bertanggung jawab atas drama yang mereka buat dengan mengirimkan sejumlah uang. Kalau bisa pun tidak  perlu menerima telepon mereka, khawatir mereka akan melakukan hipnotis.

Percayalah, ketika Anda mengirimkan uang hasil jerih payah Anda ataupun orang tua, mereka menari-nari bahagia, sama sekali tidak menderita seperti yang kita bayangkan saat mendengar suaranya atau ceritakan melalui chat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun