Berujung lah saya bergabung dalam website perjodohan dan berkenalan dengan banyak orang yang juga join disana.
Dari ngobrol punya ngobrol, saya kepincut dengan satu orang asal Inggris yang bernama Alex Giorgino. Ia mengaku sebagai duda, memiliki satu putri yang berusia 10 tahun, dan berprofesi sebagai pengusaha.Â
Tutur katanya dalam teks chat sangat romantis dan sopan. Kalau saya belum online, pria ini akan memberikan chat yang sangat panjang tentang betapa berharganya saya baginya.Â
Tentu sebagai wanita, membaca chat seperti itu bikin hati klepek-klepek.
Tidak itu saja, saya sering dikirimkan puisi indah, dan lagu-lagu romantis olehnya. Setiap malam juga sering telponan, tapi tidak video call. Rentetan kejadian tersebut membuat hati saya luluh, dan langsung hanya fokus berbicara dengan pria itu saja.Â
Kira-kira sebulan perkenalan, kalau tidak salah, Alex melamar saya.Â
Wahhh! Senangnya setengah mati, karena itulah impian saya, menikah dengan orang luar negeri.Â
Saya bercerita pada dua teman online lain yang saya anggap sebagai teman, karena kami sering curhat. Dan mereka langsung curiga! Mereka meminta saya mengirimkan profil Alex, dan teks yang dikirimkan olehnya.Â
Profil Alex pun saya kirimkan pada mereka, tapi tidak berikut dengan teks, karena saya merasa itu bagian dari privasi.Â
Kedua teman saya itu langsung mengatakan bahwa Alex ini adalah seorang penipu. Salah satu dari teman saya, mengatakan bahwa IP Address Alex ini berada di Malaysia, bukan di Inggris, seperti yang Alex akui.Â
Saya tidak mempercayainya.Â