Awalnya, staff tersebut tetap tidak mau memproses pengiriman uang, tapi karena saya terus mendesak, akhirnya staff tersebut memprosesnya.
 Setelah mengucapkan terima kasih, saya ingat staff tersebut mengatakan, "Mba, kalau bisa jangan sembarang kirim uang ke luar negeri".Â
Saya hanya tersenyum, dan perasaan mulai tidak enak.Â
Sesampainya di kantor, saya pun mulai googling yang namanya Alex Giorgino. Ia ternyata memiliki banyak nama Alexander Giorgino, Thomas Giorgino dan sebagainya.Â
Banyak wanita yang telah menjadi korban penipuannya. Salah satu dari wanita tersebut ada yang menuliskan kalau ada orang dengan nama yang sama, tapi menampakkan foto profil yang berbeda.
Kaki saya pun langsung terasa lemas.Â
"Bodoh sekali, saya bukannya googling terlebih dahulu", sesalku, tapi yah sudahlah sudah kejadian juga.Â
Dari sana saya banyak mempelajari tentang scamming, dan bagaimana cara mereka menipu para korbannya. Ditambah dengan kondisi kejiwaan para korbannya, yang tidak sedikit menjadi gila.
Saya masih beruntung tidak mengirimkan uang dalam jumlah banyak, dan sama sekali tidak memberikan data pribadi. Karena, hati saya merasa sedikit was-was atas peringatan teman online bahwa Alex ini penipu.
Suatu hari Alex kembali menelepon saya, dan saya hanya tertawa, kemudian menyebutkan semua nama aliasnya di Google. Dan saya ingat dia tertawa terbahak-bahak.