Mohon tunggu...
Najwa Herdiani
Najwa Herdiani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Nama saya Najwa Herdiani, saya dari jurusan Pengembangan Masyarakat Islam, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Hobi saya adalah memasak, membaca dan menonton film. Makanan favorit saya adalah mie, nasi mentai, burger, dan pizza. Lalu minuman favorit saya adalah jus alpukat, minuman yougurt dan susu coklat. Kampung halaman saya adalah bekasi dan saya juga lahir di bekasi, dan kedua orang tua saya juga berasal dari bekasi. Dan asal sekolah saya dari, MA Alhamid, Jakarta Timur.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Loyalitas dalam Islam

9 November 2024   02:13 Diperbarui: 14 November 2024   10:48 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seperti layaknya client, advocate membeli seluruh produk atau jasa yang ditawarkan yang ia butuhkan serta melakukan pembelian secara teratur. Sebagai tambahan mereka mendorong teman-teman mereka agar membeli produk atau jasa tersebut.

            Membangun Loyalitas

Menciptakan hubungan yang kuat dan erat dengan pelanggan adalah mimpi semua pemasar dan hal ini sering menjadi kunci keberhasilan pemasaran jangka panjang Perusahaan yang ingin membentuk ikatan pelanggan yang kuat harus memperhatikan sejumlah pertimbangan yang beragam (Veti Andriani, 2018).

KESIMPULAN

Artikel ini membahas loyalitas dalam ekonomi Islam, terutama dalam konteks bisnis dan perbankan syariah, dengan menekankan pada prinsip-prinsip dasar seperti kejujuran, keadilan, dan tanggung jawab sosial. 

Dalam perspektif ekonomi Islam, loyalitas bukan hanya terwujud dalam hubungan antara individu dengan Allah dan Rasul-Nya, tetapi juga mencakup hubungan antar pelaku ekonomi pengusaha, konsumen, dan lembaga keuangan yang harus dilandasi oleh integritas dan etika yang tinggi.

 Loyalitas nasabah terhadap bank syariah, misalnya, mencerminkan komitmen untuk bertransaksi dengan prinsip-prinsip yang adil, transparan, dan sesuai dengan ajaran Islam, yang menghindari praktik-praktik merugikan seperti riba dan penipuan. Dalam bisnis Islam, loyalitas pelanggan dibangun berdasarkan kepuasan yang sah, keadilan harga, serta pelayanan yang baik.

Prinsip-prinsip dan etika bisnis Islam seperti keadilan, tanggung jawab, kebenaran, dan kehendak bebas menjadi pedoman penting bagi para pelaku bisnis untuk menciptakan hubungan yang harmonis dan saling menguntungkan. Loyalitas dalam bisnis Islam bukan hanya berkaitan dengan keuntungan ekonomi semata, tetapi juga dengan kepatuhan terhadap  Syariah dan nilai-nilai moral yang membimbing setiap transaksi.

Selain itu, kepemimpinan Islami yang mencerminkan sifat-sifat Nabi Muhammad SAW dapat memperkuat loyalitas karyawan, yang pada gilirannya berdampak positif terhadap produktivitas dan keberlanjutan organisasi. Pemimpin yang jujur, amanah, dan bertanggung jawab akan menciptakan lingkungan kerja yang sehat, yang mendorong karyawan untuk tetap loyal terhadap tujuan organisasi.

Secara keseluruhan, artikel ini menunjukkan bahwa loyalitas dalam ekonomi Islam tidak hanya terkait dengan hubungan bisnis yang menguntungkan secara material, tetapi juga mencakup dimensi moral dan sosial yang lebih luas, yang berakar pada prinsip-prinsip syariah yang mendasari seluruh kegiatan ekonomi dan bisnis.

DAFTAR PUSTAKA

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun