Seperti layaknya client, advocate membeli seluruh produk atau jasa yang ditawarkan yang ia butuhkan serta melakukan pembelian secara teratur. Sebagai tambahan mereka mendorong teman-teman mereka agar membeli produk atau jasa tersebut.
Membangun Loyalitas
Menciptakan hubungan yang kuat dan erat dengan pelanggan adalah mimpi semua pemasar dan hal ini sering menjadi kunci keberhasilan pemasaran jangka panjang Perusahaan yang ingin membentuk ikatan pelanggan yang kuat harus memperhatikan sejumlah pertimbangan yang beragam (Veti Andriani, 2018).
KESIMPULAN
Artikel ini membahas loyalitas dalam ekonomi Islam, terutama dalam konteks bisnis dan perbankan syariah, dengan menekankan pada prinsip-prinsip dasar seperti kejujuran, keadilan, dan tanggung jawab sosial.
Dalam perspektif ekonomi Islam, loyalitas bukan hanya terwujud dalam hubungan antara individu dengan Allah dan Rasul-Nya, tetapi juga mencakup hubungan antar pelaku ekonomi pengusaha, konsumen, dan lembaga keuangan yang harus dilandasi oleh integritas dan etika yang tinggi.
Loyalitas nasabah terhadap bank syariah, misalnya, mencerminkan komitmen untuk bertransaksi dengan prinsip-prinsip yang adil, transparan, dan sesuai dengan ajaran Islam, yang menghindari praktik-praktik merugikan seperti riba dan penipuan. Dalam bisnis Islam, loyalitas pelanggan dibangun berdasarkan kepuasan yang sah, keadilan harga, serta pelayanan yang baik.
Prinsip-prinsip dan etika bisnis Islam seperti keadilan, tanggung jawab, kebenaran, dan kehendak bebas menjadi pedoman penting bagi para pelaku bisnis untuk menciptakan hubungan yang harmonis dan saling menguntungkan. Loyalitas dalam bisnis Islam bukan hanya berkaitan dengan keuntungan ekonomi semata, tetapi juga dengan kepatuhan terhadap Syariah dan nilai-nilai moral yang membimbing setiap transaksi.
Selain itu, kepemimpinan Islami yang mencerminkan sifat-sifat Nabi Muhammad SAW dapat memperkuat loyalitas karyawan, yang pada gilirannya berdampak positif terhadap produktivitas dan keberlanjutan organisasi. Pemimpin yang jujur, amanah, dan bertanggung jawab akan menciptakan lingkungan kerja yang sehat, yang mendorong karyawan untuk tetap loyal terhadap tujuan organisasi.
Secara keseluruhan, artikel ini menunjukkan bahwa loyalitas dalam ekonomi Islam tidak hanya terkait dengan hubungan bisnis yang menguntungkan secara material, tetapi juga mencakup dimensi moral dan sosial yang lebih luas, yang berakar pada prinsip-prinsip syariah yang mendasari seluruh kegiatan ekonomi dan bisnis.
DAFTAR PUSTAKA