Artikel ini akan membahas bagaimana loyalitas sosial dalam Islam berperan dalam meningkatkan kepercayaan nasabah terhadap lembaga perbankan syariah, serta bagaimana hal tersebut berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang berlandaskan prinsip-prinsip syariah.
PEMBAHASAN
Loyalitas dalam Ekonomi Islam: Prinsip Kejujuran dan Keadilan dalam Bisnis dan Perbankan
        Etika bisnis Islam adalah landasan normatif yang bersumber dari ajaran Islam yaitu Al-Qur'an dan Sunnah Nabi Muhammad SAW, sebagai acuan bagi para pelaku bisnis untuk menjalankan bisnis secara alami. Menurut Beekum Dalam etika bisnis Islam terdapat beberapa prinsip yang menjadi acuan dalam melakukan bisnis yang sesuai dengan ajaran Islam, yaitu keadilan, kehendak bebas, tanggung jawab, dan kebenaran.
- Keadilan, Maududi mengatakan bahwa hanya Islamlah yang mampu menghadirkan sebuah sistem yang realistik dan keadilan sosial yang sempurna. Ajaran Al-Qur'an yang menyangkut keadilan dalam bisnis ini bisa dikategorikan menjadi dua yaitu bersifat imperatif (bentuk perintah) dan berbentuk perlindungan.
- Kehendak bebas (Free Will), Nawatmi mengungkapkan bahwa dalam bisnis manusia punya kebebasan untuk membuat kesepakatan atau bekerja sama bukan untuk merugikan orang lain.
- Tanggung Jawab, manusia harus memberikan pertanggungjawabannya nanti dihadapan Allah atas segala keputusan dan tindakan yang dilakukannya. Bertanggung jawab adalah perbuatan yang menjunjung tinggi etika dan moral, pelaku bisnis harus memiliki sikap tanggung jawab. Bagi para pebisnis sikap yang sangat mendasar adalah kebebasan dan bertanggung jawab.
- Kebenaran, dalam konteks etika bisnis Islam, selain mengandung makna kebenaran lawan dari kesalahan, tetapi mengandung pula dua unsur, yaitu kebajikan dan kejujuran. Dalam konteks bisnis, kebenaran dimaksudkan sebagian niat, sikap dan perilaku benar yang meliputi proses akad (transaksi), proses mencari, atau memperoleh komoditas pengembangan ataupun dalam proses upaya meraih atau menetapkan keuntungan.
Loyalitas Pelanggan Menurut Tjiptono loyalitas pelanggan adalah komitmen pelanggan terhadap suatu merek, toko atau pemasok berdasarkan sifat yang sangat positif dalam pembelian jangka panjang. Ali Hasan berpendapat jika loyalitas pelanggan didefinisikan sebagai orang yang membeli, khususnya yang membeli secara teratur dan berulang-ulang. Sikap loyalitas konsumen terbentuk setelah kepuasan konsumen terpenuhi.Â
Loyalitas disini dapat diukur dengan indikator, yaitu: 1. Repeat, yaitu apabila konsumen atau pelanggan membutuhkan barang atau jasa yang disediakan oleh penyedia barang atau jasa yang bersangkutan.Â
2. Retention, yakni ia tidak terpengaruh barang atau jasa yang ditawarkan oleh pihak lain.Â
3. Referral, apabila barang atau jasa yang diterima memuaskan, maka konsumen akan memberitahukan kepada pihak lain, dan sebaliknya apabila ada ketidakpuasan atas pelayan yang diterima ia tidak akan bicara pada pihak lain, tapi justru akan memberitahukan layanan yang kurang memuaskan tersebut pada pihak penyedia barang (Huzaimah, Ibdalsya,. 2018).
Faktor-faktor yang menyebabkan peningkatkan Loyalitas Pelanggan Disuatu Pusat KulinerDi  JalanTondong Kecamatan Sinjai Utara
Kepuasan pelanggan yaitu respon atau tanggapan yang diberikan kepada konsumen setelah terpenuhinya kebutuhan mereka akan sebuah produk dan jasa sehingga para konsumen memperoleh rasa nyaman dan senang karena harapannya terpenuhi.Â
Selain itu kepuasan pelanggan sering dijadikan salah satu tujuan utama dari strategi pemasaran bisnis, baik bisnis yang dijalankan dengan memproduksi barang maupun jasa. Kepuasan pelanggan ternyata juga dapat mempengaruhi omset penjualan yang dihasilkan.Â