Mohon tunggu...
Najma Rizkie Aulia Putri
Najma Rizkie Aulia Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Civil Engineering Stud

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

7 Stages of Grief: Penyangkalan hingga Penerimaan, Kenali Cara Mengatasinya!

15 Oktober 2024   15:09 Diperbarui: 15 Oktober 2024   15:26 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa pikiran yang umum dirasakan antara lain:

  • "Seharusnya aku bisa melakukan lebih banyak."
  • "Kenapa aku tidak melihat tanda-tandanya?"
  • "Andai saja aku ada di sana."

Perasaan penyesalan ini bukanlah hal yang jarang; mereka merupakan bagian dari tahap kedua duka, yaitu rasa bersalah (pain) yang terkait dengan persepsi kita tentang tanggung jawab atas kehilangan tersebut. 

Namun, penting untuk diingat bahwa rasa bersalah tidak berarti Anda bersalah. Kehilangan seringkali tidak dapat kita cegah, dan hidup memiliki jalannya sendiri yang di luar kendali kita. Rasa bersalah muncul karena kita sangat peduli pada apa yang hilang---ini menandakan kasih, bukan kegagalan.

Penting untuk diingat bahwa perasaan ini adalah reaksi normal selama berduka, menunjukkan betapa berharganya apa yang telah hilang bagi kita. Namun, menghadapi emosi yang begitu intens bisa sangat melelahkan secara fisik dan emosional, jadi jangan ragu untuk mencari dukungan jika diperlukan. Terapis, konselor duka, dan kelompok dukungan dapat membantu memberikan pemahaman, kenyamanan, dan cara menghadapi rasa duka ini.

Pada akhirnya, rasa sakit dan rasa bersalah mungkin terasa seperti bagian dari diri Anda selama tahap ini, tetapi keduanya hanyalah langkah menuju penyembuhan yang lebih mendalam.

Anger and Bargaining

Para ahli tentang duka telah meneliti durasi dari setiap tahap duka dan menemukan bahwa kebutuhan untuk mengelola kemarahan memuncak antara satu hingga lima bulan setelah kehilangan, dan kemudian menurun. Sumber dari kemarahan ini dapat berupa perasaan marah karena merasa ditinggalkan, marah terhadap intensitas rasa sakit, marah karena perubahan hidup yang mendadak, serta frustrasi dalam menghadapi duka.

Pada tahap bargaining, orang yang berduka berusaha mendapatkan kembali kendali setelah merasakan ketidakberdayaan. Menurut Dr. Regina Josell, hal ini seperti melakukan 'senam mental' untuk mencoba membalikkan sesuatu yang sebenarnya tidak bisa diubah. Tahap ini membantu mereka secara perlahan menerima kenyataan kehilangan secara emosional.

Beberapa perasaan yang sering muncul pada tahap anger dan bargaining termasuk frustrasi, kebencian, amarah, harapan, kecemasan yang disertai amarah, serta ketakutan.

Depression, Reflection, and Loneliness

Pada tahap ini, seseorang yang berduka mulai mempertimbangkan dampak dari kehilangan yang mereka alami dan bagaimana hal tersebut telah memengaruhi hidup mereka. Bagi sebagian orang, ini adalah tahap paling menantang karena mereka harus menghadapi kesedihan yang mendalam dan rasa kehampaan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun