Mohon tunggu...
Naila Salsabila
Naila Salsabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/S1 Akuntansi/ Universitas Mercu Buana

NIM : 43222010003 Jurusan : Akuntansi (S1) Kampus : Universitas Mercu Buana Dosen pengampu : Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Komunikasi Efektif dalam Organisasi

10 Oktober 2023   16:08 Diperbarui: 10 Oktober 2023   16:17 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nama               : Naila Salsabila

NIM                  : 43222010003

Nama Dosen : Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak

Mata kuliah   : Pendidikan Anti Korupsi dan Etika UMB

Definisi Komunikasi

Sebagai makhluk sosial, komunikasi merupakan hal yang penting dalam kehidupan, dimana komunikasi digunakan untuk berkomunikasi dengan seseorang, dan komunikasi juga merupakan penghubung kita untuk berhubungan dengan orang baru. Komunikasi juga merupakan salah satu bentuk adaptasi, karena ketika kita beradaptasi dengan orang baru, kita menyesuaikan cara kita berkomunikasi dengan orang tersebut agar tidak terjadi gangguan komunikasi. Oleh karena itu, komunikasi adalah penyampaian pesan dari satu pihak ke pihak lain agar mendapat informasi yang jelas. Tujuan komunikasi adalah menciptakan pemahaman antara pengirim dan penerima pesan, mempengaruhi perilaku atau keputusan penerima pesan, membentuk identitas dan citra diri, serta meningkatkan efektivitas individu dan kelompok.

Pengertian komunikasi menurut para ahli

1. Everett M Rogers 

Proses mengkomunikasikan ide dari satu sumber ke satu  atau lebih penerima dengan tujuan  mengubah perilaku.

 2. James AF Ston 

Proses dimana seseorang  berusaha  memberikan pemahaman dan pengetahuan dengan mengkomunikasikan pesan kepada orang lain. 

 3. William F Glueck 

Pengertian komunikasi dibedakan menjadi dua bentuk, yaitu komunikasi antarpribadi dan komunikasi intra organisasi.

4. Thomas M Scheidel 

Orang biasanya berkomunikasi untuk mengekspresikan dan mendukung identitas satu sama lain dan untuk menciptakan interaksi sosial dengan orang-orang di sekitar mereka dan untuk mempengaruhi orang lain untuk berpikir, merasakan atau bertindak dengan cara yang diharapkan. 

 5. Rudolf F Verderber 

Komunikasi mempunyai fungsi yaitu fungsi sosial dan fungsi pengambilan keputusan. Tujuan kegiatan sosial adalah kesenangan, menunjukkan koneksi, menciptakan dan memelihara hubungan antarmanusia. Pada saat yang sama, tugas pengambilan keputusan adalah memutuskan apakah akan melakukan sesuatu atau tidak melakukan  sesuatu pada saat tertentu.

Pengertian komunikasi efektif

Komunikasi yang efektif adalah suatu kegiatan komunikasi yang mampu mengubah sikap, pandangan atau perilaku komunikator sesuai dengan tujuan komunikator. Komunikasi dikatakan efektif apabila media dan pihak yang dikomunikasikan mencapai makna yang sama, serta penerima pesan dapat menerima dan memahami pesan yang disampaikan. Selain itu, komunikasi yang efektif  dapat menciptakan hubungan sosial yang erat antara komunikator dan yang dikomunikasikan serta  memaksimalkan efektivitas setiap orang dalam memenuhi tanggung jawabnya.

Menurut para ahli

1. Tommy Suprapto 

Menurut Tommy Suprapto dalam bukunya “Pengantar Teori dan Manajemen Komunikasi” (2009), komunikasi  efektif bila komunikator menerima pesan, makna atau tujuan sebagaimana dimaksud oleh pengirim. 

 2. H. Prasetya Utama, M.Kes 

komunikasi efektif terjadi apabila terdapat aliran informasi dua arah antara komunikator dan yang dikomunikasikan. Dan keduanya bereaksi terhadap informasi tersebut  sesuai dengan harapan kedua komunikator (komunikator dan komunikator).

Jenis komunikasi dalam organisasi

1. Komunikasi Horizontal dalam suatu organisasi yaitu Komunikasi yang dapat terjadi ketika ruang lingkup suatu organisasi atau bisnis berada di antara orang-orang yang berstatus setara. Misalnya, komunikasi staf ke staf, komunikasi siswa ke siswa, komunikasi guru ke guru, dll.

2. Komunikasi Diagonal dalam suatu organisasi yaitu Komunikasi yang dapat terjadi dalam suatu organisasi atau bisnis antara orang-orang yang berbeda kedudukan dalam jabatan yang tidak selaras atau vertikal. Contohnya adalah ketika karyawan departemen kreatif atau desain suatu perusahaan berkomunikasi.

3. Komunikasi vertikal dalam suatu organisasi merupakan komunikasi yang mengalir dari satu tingkatan organisasi, baik dari tingkat tinggi ke tingkat rendah maupun sebaliknya. Komunikasi vertikal terjadi dalam suatu organisasi antara atasan dan bawahan dan dapat membantu pelaksanaan kebijakan, praktek kerja, peraturan, petunjuk mengenai kinerja pekerjaan bawahan, menyampaikan petunjuk, penilaian dan peringatan.

Proses Komunikasi

Ada beberapa tahapan dalam model proses komunikasi organisasi, yaitu: 

1. Tahapan ide yang dapat diimplementasikan oleh pengirim informasi (komunikator).

2. Tahapan di mana gagasan diorganisasikan dalam bentuk simbol-simbol atau tanda-tanda kode (coding stage), yaitu berupa simbol-simbol atau tanda-tanda kode yang mewakili makna.

3. Tahapan transmisi, yaitu gagasan yang disusun dalam bentuk simbol atau kata sandi yang dikomunikasikan melalui saluran atau alat komunikasi yang disediakan oleh organisasi yang bertanggung jawab.

4. Tahapan penerimaan, yaitu. informasi yang dikirimkan oleh komunikator melalui alat komunikasi diterima oleh penerima informasi. 

5. Tahapan penafsiran gagasan atau pesan yang diterima, yaitu tahap yang disebut juga tahap decoding. Pada tahap ini ide atau pesan  yang diterima diinterpretasikan atau ditafsirkan. 

6. Tahapan respon, yaitu tahap akhir ketika penerima berita menafsirkan informasi yang diterimanya. Maka tanggapan yang terjawab yaitu respon umpan balik.

ciri komunikasi efektif dalam organisasi:

1. Munculnya pemahaman 

Komunikasi terjadi atas dasar pemahaman pesan yang disampaikan oleh komunikator. Komunikasi dapat dikatakan efektif bila kedua belah pihak mencapai titik temu. 

2. Munculnya tindakan 

Komunikasi yang efektif dapat mempengaruhi tindakan komunikator. Misalnya komunikasi organisasi antara atasan dan bawahan dikatakan efektif apabila bawahan memahami dan mengikuti perintah kerja atasan serta bertindak berdasarkan instruksi tersebut.

 3. Membangun hubungan sosial yang erat 

Tujuan komunikasi adalah untuk meningkatkan hubungan sosial yang baik antara media dan orang yang dikomunikasikan. Adanya hubungan saling percaya antara keduanya mempengaruhi efektivitas komunikasi. 

4. Isi pesan 

Isi pesan merupakan materi atau bahan utama dari apa yang disampaikan kepada khalayak. Komunikasi dikatakan efektif apabila isi pesannya mengandung sesuatu yang relevan dan relevan bagi komunikator.

cara menerapkan komunikasi efektif dalam organisasi :

1. Berkomunikasi secara langsung 

Komunikasi langsung dapat membantu memperjelas pesan yang ingin disampaikan dan meminimalkan kesalahpahaman.

2. Jadilah pendengar yang aktif 

Mendengarkan dengan baik akan membantu Anda memahami pesan yang ingin Anda sampaikan dan memberikan umpan balik yang sesuai.

3. Berikan umpan balik 

Memberikan umpan balik yang konstruktif dapat meningkatkan kualitas komunikasi.

4. Menghargai pendapat yang berbeda 

Menghargai pendapat yang berbeda dapat membantu menciptakan lingkungan organisasi yang inklusif dan membangun hubungan baik antar anggota.

5. Bersikap ramah 

Bersikap ramah dan sopan dapat membantu menciptakan lingkungan organisasi yang nyaman dan membangun hubungan baik antar anggota. 

6. Hindari konflik 

Hindari konflik yang tidak perlu dan temukan solusi yang baik untuk mengatasi perbedaan. 

Fungsi komunikasi yang efektif dalam organisasi , meliputi :

1. Memudahkan koordinasi dan penyebaran informasi 

Komunikasi yang efektif dapat memudahkan koordinasi dan penyebaran informasi dalam suatu organisasi sehingga setiap karyawan memahami dengan jelas peran dan tanggung jawabnya.

2. Meningkatkan kolaborasi 

Komunikasi yang efektif dapat membantu meningkatkan kolaborasi antara karyawan dan departemen dalam suatu organisasi, sehingga meningkatkan produktivitas dan kualitas kerja.

3. Meningkatkan Penilaian 

Komunikasi yang efektif dapat meningkatkan proses penilaian suatu organisasi sehingga dapat meningkatkan kinerja dan mencapai tujuan organisasi.

4. Memudahkan observasi 

Komunikasi yang efektif dapat memudahkan observasi terhadap kinerja pegawai dan departemen dalam suatu organisasi, sehingga dapat meningkatkan kualitas kerja dan mencapai tujuan organisasi.

5. Membantu mengembangkan potensi setiap pegawai 

Komunikasi yang efektif dapat membantu mengembangkan potensi setiap pegawai dalam organisasi sehingga dapat meningkatkan kualitas kerja dan mencapai tujuan organisasi. 

6. Menciptakan suasana kerja yang baik

 Komunikasi yang efektif dapat membantu menciptakan suasana kerja yang baik dalam organisasi, sehingga membantu meningkatkan motivasi dan efisiensi karyawan.

Menurut para ahli, Fungsi komunikasi  efektif dalam organisasi adalah:

 1. Sendjaja

 a) Fungsi informasi

 Organisasi dapat dianggap sebagai  sistem pemrosesan informasi. Ini berarti bahwa setiap orang dalam  organisasi mengharapkan untuk menerima informasi yang lebih banyak, lebih baik, dan lebih tepat waktu. Berkat informasi yang tersedia, setiap anggota organisasi dapat melakukan pekerjaannya dengan lebih andal. Orang-orang di tingkat manajemen memerlukan informasi untuk menciptakan praktik organisasi atau untuk menyelesaikan konflik  dalam organisasi. 

B) Fungsi regulatif

 Ada dua hal yang mempengaruhi fungsi regulasi:
 – berlaku bagi orang-orang di tingkat administratif, yaitu mereka yang mempunyai hak untuk mengontrol seluruh informasi yang diberikan. Memberikan pula perintah atau petunjuk agar pesanan dapat dipenuhi dengan baik.
 - mengacu pada pesan. Pesan regulatif pada dasarnya berorientasi pada kerja. artinya, bawahan membutuhkan kepastian peraturan tentang pekerjaan yang boleh dan tidak boleh untuk dilaksanakan. 

C) Fungsi Persuasif

 Dalam mengatur suatu organisasi, kekuasaan dan kewenangan tidak akan selalu membawa hasil sesuai dengan yang diharapkan. Adanya kenyataan ini,maka banyak pimpinan yang lebih suka untuk mempersuasi bawahannya dari pada memberi perintah. Karena kerja sukarela para karyawan  lebih menjadi perhatian daripada seringnya menunjukkan kekuasaan dan wewenang oleh para manajer. 

D) Fungsi integratif  

Setiap organisasi berupaya menyediakan saluran yang memungkinkan karyawan menyelesaikan tugas mereka dan bekerja dengan baik. Terdapat dua saluran komunikasi resmi, misalnya publikasi khusus dalam organisasi  (newsletter, pengumuman) dan laporan perkembangan organisasi. Juga saluran komunikasi informal, seperti percakapan antar orang saat istirahat kerja, kompetisi olahraga, atau tamasya.

2. Scott dan T.R. Mitchell

 a) Sebagai sarana pengendalian

 Fungsi komunikasi yang pertama adalah sebagai sarana pengendalian. Dalam hal ini sarana pengendalian berarti bahwa tingkah laku individu dapat dikendalikan melalui komunikasi melalui aturan-aturan yang harus dipatuhi.  

b) Sebagai motivator

 Komunikasi yang baik dan persuasif dapat meningkatkan motivasi seseorang dalam melakukan sesuatu. Mengkomunikasikan informasi tentang apa yang dapat dicapai dalam hidup meningkatkan motivasi seseorang 

C) Sebagai ekspresi emosi

 Berbagai emosi dalam diri seseorang dapat diungkapkan kepada orang lain melalui komunikasi. Emosi tersebut bisa berupa emosi bahagia, marah, kecewa, gembira dll.

Hubungan dalam komunikasi

Bentuk organisasi dalam masyarakat bermacam-macam, baik kecil, menengah maupun  besar. Organisasi adalah sekelompok orang yang  bekerja sama untuk mencapai  tujuan tertentu, dan komunikasi merupakan perekat yang memungkinkan sekelompok orang tersebut dapat bekerja sama dengan baik.  Hubungan komunikasi yang  baik antara seorang supervisor dengan supervisor yang lain, antara supervisor dengan karyawan, atau antara karyawan yang satu dengan karyawan yang lain, merupakan salah satu kunci keberhasilan seorang supervisor dalam mencapai tujuan organisasi.

PERAN MANAJERIAL
 Manajer di semua tingkat organisasi bisnis memainkan peran strategis dalam pengembangan organisasi lebih lanjut. 

Menurut Mintz Berg, ada 3 peran kepemimpinan yang dapat dimainkan oleh seorang pemimpin dalam suatu organisasi, yaitu: peran interpersonal, peran informasional, dan peran pengambilan keputusan. Semua peran kepemimpinan tersebut tidak lepas dari betapa pentingnya aktivitas komunikasi dalam  bisnis. Dalam semua peran tersebut, seorang manajer harus mampu mengkomunikasikan ide, pemikiran atau informasi kepada karyawannya agar mereka  memahami pesan  dengan baik dan efektif.

Fungsi manajerial lainnya adalah kemampuan mengelola bisnis atau organisasi lain. Seorang manajer harus mampu memotivasi dan mengawasi karyawannya. Pada saat yang sama, peran contact person menunjukkan hubungannya dengan orang-orang di luar organisasi, misalnya dalam kaitannya dengan pelanggan, pemasok, pelanggan, dan negara.

a) Komunikasi antarpribadi

Pesan interpersonal menunjukkan bahwa seorang pemimpin harus mampu menampilkan dirinya sebagai tokoh, pemimpin dan penghubung. Pimpinan organisasi harus mampu menampilkan dirinya sebagai tokoh.

B. Peran informasional

Peran perantara informasi meliputi peran pemantau, penyebar informasi, dan informan. Peran supervisi adalah peran atasan yang membimbing bawahan agar pekerjaannya sesuai dengan rencana yang telah disusun sebelumnya, dan peran informan adalah peran informan. Seorang manajer harus mampu menyebarkan atau mengkomunikasikan informasi yang komprehensif kepada  karyawannya agar mereka  memahami  berbagai kebijakan organisasi dengan baik. Penyebaran informasi ini lebih berorientasi pada kepentingan internal  organisasi, sebagai kebijakan baru yang seragam bagi seluruh pegawai. 

C. Peran dalam pengambilan keputusan

Peran penentu tersebut mencakup tiga peran penting yaitu: peran wirausaha, peran pemecah masalah,  peran pengalokasi sumber daya, dan peran negosiator. Seorang manajer harus mampu menampilkan dirinya sebagai  wirausaha yang jujur, dinamis, gigih, kreatif, inovatif, responsif, bertanggung jawab , berani mengambil resiko dan berwawasan luas. Peran selanjutnya adalah  pemecah masalah. Seorang manajer harus mampu menampilkan dirinya sebagai orang yang mempunyai kemampuan dalam mengatasi berbagai permasalahan yang dihadapi  organisasi, seperti keterlambatan barang.

Contoh komunikasi  efektif dalam organisasi 

1 . Bicaralah dengan jelas

 Komunikasi yang efektif paling baik dicapai bila pesan dikomunikasikan dengan  jelas. Artinya dalam komunikasi pesan tersampaikan  dengan benar, karena pengucapan antara yang satu  dengan yang lain sama-sama jelas dan dapat dipahami dengan baik. Sederhananya, orang lain yang mendengarkan percakapan Anda akan merasa lebih nyaman dan cenderung memahami setiap pesan yang Anda sampaikan. 

2. Mengangkat topik yang menarik

 Topik yang menarik dapat membuat komunikasi berjalan  efektif. Dengan topik yang menarik, komunikator dan komunikator dapat saling terhubung, serta lebih mudah dalam mengatur percakapan dan hal lainnya. 

3. Perhatikan pola bicara

 Komunikasi yang efektif  terjadi bila diperhatikan etika yang baik dan sopan dalam proses komunikasi. Tata krama merupakan hal yang penting karena dengan sopan santun dan saling menghargai maka lawan bicara akan merasa nyaman dan  senang  mendengarkan  pesan apapun yang keluar dari mulut seseorang. 

4. Tunjukkan kasih sayang 

Simpati merupakan suatu perasaan yang timbul pada diri seseorang karena  tertarik pada berbagai hal yang dilihatnya, mulai dari kewibawaan, penampilan, sikap, watak dan lain-lain. Seseorang yang mengungkapkan rasa simpati kepada lawan bicaranya berarti proses komunikasi  dapat berjalan  lebih lancar. Karena menunjukkan kasih sayang kepada lawan bicara akan menciptakan hubungan yang lebih erat.

Bagaimana cara menciptakan komunikasi yang efektif dalam suatu organisasi ? 

 Komunikasi merupakan faktor keberhasilan setiap individu dan organisasi yang membantu untuk bertahan dalam persaingan yang ketat saat ini. Keterampilan komunikasi manusia sangat dibutuhkan dalam setiap situasi dalam suatu organisasi, seperti mempersiapkan presentasi perusahaan, menyampaikan ide atau konsep dalam rapat, negosiasi bisnis, melatih tim, membentuk kelompok kerja, dan dalam setiap aktivitas organisasi. Melihat pentingnya komunikasi dalam organisasi baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Steven Covey mengibaratkan komunikasi dengan nafas kehidupan manusia. Ia berfokus pada konsep saling ketergantungan untuk menjelaskan hubungan  manusia. Komunikasi yang efektif memerlukan lima landasan penting, yaitu, berupaya untuk benar-benar memahami orang lain, mampu memenuhi kewajiban, mampu memperjelas harapan, mampu dengan tulus meminta maaf bila ada kesalahan, dan mampu menunjukkan kejujuran. Bentuk komunikasi yang paling tinggi adalah komunikasi empatik, artinya berkomunikasi untuk memahami dan memahami sifat serta peran penerima pesan.

Gaya komunikasi dalam organisasi

 1. Manajemen gaya 

Gaya komunikasi yang dominan ditandai dengan keinginan atau tujuan untuk membatasi, memaksa, dan mengatur perilaku, pikiran, dan reaksi orang lain. Orang yang menggunakan gaya komunikasi ini dikenal sebagai komunikator satu arah. 

2. Gaya yang setara

Pada gaya komunikasi ini komunikasi berlangsung secara terbuka yang artinya setiap anggota organisasi The Egaliter Style dapat menyampaikan pikiran atau pendapatnya dalam suasana santai, santai dan informal. Dalam suasana seperti itu, setiap anggota organisasi dapat mencapai kesepahaman dan konsensus bersama. Aspek penting dari gaya komunikasi ini adalah memiliki kesamaan. Gaya komunikasi egaliter ditandai dengan aliran pesan lisan  dua arah dan pesan lisan tertulis (two way communications).

 3. Gaya struktural

Gaya komunikasi terstruktur ini menggunakan pesan verbal  tertulis dan lisan untuk menciptakan perintah, tugas dan jadwal kerja, serta struktur organisasi yang dapat ditindaklanjuti. Pengirim (sender) pesan lebih memperhatikan keinginan untuk mempengaruhi orang lain dengan  berbagi informasi tentang tujuan organisasi, jadwal kerja, aturan dan prosedur, yang menurutnya merupakan penggagas suatu struktur yang berfungsi. tahu bagaimana merencanakan pesan dan pesan verbal untuk memperkuat tujuan organisasi, kerangka misi dan memberikan jawaban atas pertanyaan yang muncul.

4. Gaya dinamis

Gaya komunikasi  dinamis ini cenderung agresif karena pengirim atau penerima pesan  memahami bahwa lingkungan kerja berorientasi pada tindakan. Gaya komunikasi dinamis ini sering digunakan oleh para aktivis atau  supervisor yang mendatangkan tenaga penjualan (seller atau penjual). 

5. Gaya Relinguistik 

Gaya komunikasi ini  mencerminkan kesediaan untuk menerima saran, pendapat atau gagasan orang lain dan ke engganan untuk memberi perintah, padahal pengirim (sender) pesan  mempunyai hak untuk memberi perintah dan mengendalikan orang lain.

6. Gaya pembatalan 

Penggunaan gaya ini mengakibatkan menurunnya fungsi komunikasi, artinya orang yang menggunakan gaya ini tidak mau berkomunikasi dengan orang lain, karena orang tersebut mempunyai masalah atau  kesulitan interpersonal.

Peran komunikasi dalam organisasi 

 Dalam suatu organisasi, komunikasi sangatlah penting agar tidak tersiarnya informasi yang tidak benar antar anggota organisasi dan untuk mencapai tujuan tertentu, terjadilah interaksi yang berusaha menyatukan dan menyinkronkan semua aspek demi kebaikan bersama, jika diperlukan. tujuan organisasi. 

 Tanpa komunikasi yang baik, suatu organisasi pasti tidak akan mencapai tujuannya. Komunikasi adalah proses  komunikasi antara dua orang atau lebih. Satu orang  bertindak sebagai penyampai informasi dan  yang lainnya sebagai penerima informasi. Pada prinsipnya korelasi harus inklusif dan fokus pada manusia. Dalam suatu organisasi, tujuan komunikasi dalam suatu organisasi  memberikan banyak manfaat  langsung yaitu memudahkan  anggota bekerja sesuai instruksi yang diberikan  atasan dan  mengurangi kesalahpahaman yang timbul dari hubungan tersebut. instruksi yang diberikan oleh. atasan biasanya terjadi dan spesifik pada organisasi.

Strategi komunikasi yang efektif dalam organisasi

 Salah satu sarana  komunikasi yang efektif adalah menguasai seni berbicara, karena seni berbicara tidak hanya untuk  panggung saja, tetapi juga untuk hubungan dengan  anggota organisasi, rekan kerja, atasan dan bawahan, masing-masing mempunyai teknik tersendiri. Karena setiap orang memiliki karakter uniknya masing-masing, perbedaan  selalu tidak bisa dihindari.

 Perbedaan pendapat atau sudut pandang adalah hal yang wajar dan bisa terjadi dimana saja, termasuk  dalam lingkungan organisasi. Yang penting adalah bagaimana memastikan perbedaan tersebut tidak menimbulkan konflik atau masalah.

 Hal ini dicapai dengan saling menghormati, menghargai hal yang berbeda, sehingga menimbulkan sikap toleran. Sikap toleran seperti itu memudahkan kita untuk melakukan musyawarah. Jika terdapat pendapat atau pendapat dalam organisasi, maka cara untuk menyelesaikan masalah tersebut adalah dengan berpikir.

Hambatan komunikasi  efektif dalam organisasi 

Terdapat tantangan dalam organisasi yang dapat menghalangi penyajian pesan dalam suatu organisasi, yang terbagi dalam tiga kategori: hambatan teknis, hambatan semantik, dan hambatan perilaku.

 1. Hambatan teknis
 Kendala tersebut disebabkan oleh berbagai kendala, seperti kurangnya ruang dan peran yang diperlukan untuk proses komunikasi manajemen teknis, dan metode komunikasi yang bertentangan dengan kondisi fisik yang tidak memungkinkan terjadinya proses komunikasi.

2. Hambatan semantik

 Hambatan  disebabkan oleh kesalahan penafsiran, kesalahan pemahaman bahasa (kata, kalimat, kode) yang digunakan dalam proyek komunikasi.  

3. Hambatan perilaku

Hambatan perilaku disebut juga dengan hambatan kemanusiaan, yang muncul akibat perbedaan sikap dan perilaku baik  komunikator maupun komunikator.

Lima hal yang dapat dijadikan ukuran komunikasi efektif, yaitu:

 (a) pemahaman

Pemahaman adalah penerimaan secara hati-hati terhadap isi pesan, sebagaimana yang dimaksudkan dalam komunikasi. Seorang komunikator dianggap efektif bila penerimanya memahami secara cermat  apa yang dikomunikasikannya. Dalam komunikasi organisasi, salah satu hasil terpenting yang diharapkan adalah pemahaman pesan secara cermat.

b) kegembiraan

Tujuan dari segala komunikasi bukan untuk menyampaikan informasi dan membentuk pemahaman, ada juga komunikasi yang biasa disebut komunikasi fatis. Tujuannya untuk membangkitkan minat. Komunikasi  yang demikian membuat hubungan antar anggota organisasi menjadi akrab dan menyenangkan.

c) mempengaruhi sikap

Mempengaruhi orang lain adalah bagian dari kehidupan sehari-hari, dalam berbagai situasi kita berusaha mempengaruhi sikap orang lain dan membuat orang lain mengerti apa yang kita katakan, mempengaruhi sikap penting  organisasi.

(d) Tindakan

Mendorong orang lain untuk melakukan tindakan  sesuai dengan keinginan kita  atau selalu ingin lawan bicaranya melakukan apa yang diungkapkannya agar tindakan kita berhasil, terutama sebelum kita menciptakan pengertian, pengertian dan terus mengubah hubungan  baik.

Hambatan komunikasi melalui proses komunikasi  

 a) Hambatan pengirim pesan 

 Misalnya pesan yang disampaikan kepadanya atau pengirim pesan tidak jelas, hal ini dipengaruhi oleh perasaan atau situasi emosional. 

 b) Kendala dalam pengkodean/simbol. 

 Hal ini bisa terjadi karena bahasa yang digunakan tidak jelas dan mempunyai arti lebih dari satu, simbol yang digunakan antara pengirim dan penerima tidak sama, atau bahasa yang digunakan terlalu rumit. 

C. Hambatan media

 Saat menggunakan alat komunikasi terdapat kendala seperti gangguan  radio dan arus listrik sehingga pesan tidak dapat terdengar. 

 D. Kendala dalam bahasa coding 

 Ada kendala dalam menguraikan password penerima. e. Hambatan yang ditimbulkan oleh penerima pesan, misalnya kurang perhatian saat menerima/mendengarkan pesan, berprasangka buruk dalam menjawab salah dan tidak mencari informasi tambahan. 

 F. Hambatan dalam memberikan umpan balik. 

Petunjuk yang diberikan tidak menjelaskan apa itu, tetapi memberikan interpretasi, kendala tidak mutakhir atau tidak jelas, dll.

Cara mengatasi hambatan komunikasi

Menurut Gitosudarmo dan I Nyoman Sudita (1997), hambatan komunikasi dapat diatasi dengan cara sebagai berikut: 

1. Meningkatkan umpan balik, untuk mengetahui apakah pesan atau informasi sudah diterima dan ditindaklanjuti atau belum.

2. Empati, penyampaian pesan disesuaikan dengan keadaan penerimanya

3. Ulangi untuk memastikan pesan  diterima. 

4. Gunakan bahasa yang sederhana agar semua orang dapat memahami isi pesan yang disampaikan. 

5. waktu  efektif, pesan disampaikan pada saat penerima sudah siap menerima pesan. 

6. Mendengarkan secara efektif demi kelancaran komunikasi antara atasan dan bawahan. 

7. Pengaturan arus informasi, komunikasi harus diatur dari segi kualitas, kuantitas dan cara penyampaiannya. 

8. Mewaspadai perbedaan individu atau kompleksitas individu, setiap individu merupakan individu unik dengan latar belakang psikologis, sosial, ekonomi, budaya dan pendidikan yang berbeda. Dengan pemahaman, Anda dapat menggunakan taktik yang tepat dalam berkomunikasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun