Proses belajar bersama dalam kelompok, mengikuti berbagai kegiatan ekstrakurikuler dan pengalaman sosial di sekolah dapat membentuk identitas sosial seseorang, baik sebagai siswa, anggota kelompok tertentu atau bagian dari civitas akademika.
5.Pengaruh media sosial dan media massa
Di era digital saat ini, media sosial dan media massa memiliki pengaruh besar dalam pembentukan identitas sosial. Media sering kali membentuk pandangan individu tentang apa yang dianggap “normal” atau “terlihat baik” di masyarakat.
Identitas sosial dapat dipengaruhi oleh presentasi diri yang dipublikasikan di media sosial serta norma-norma yang ditetapkan oleh selebriti atau tokoh terkenal. Ada kemungkinan bagi individu untuk memiliki sejumlah kecil uang dalam bentuk citra ideal masyarakat yang dimediasi oleh media.
6.Peran gender
Peran gender merupakan faktor penting dalam pembentukan identitas sosial. Masyarakat sering kali memiliki ekspektasi dan norma tertentu berdasarkan jenis kelamin seseorang. Individu mempelajari peran gender melalui sosialisasi dengan keluarga, teman, dan lingkungan sosial mereka. Peran gender ini dapat memengaruhi bagaimana seseorang melihat diri mereka sendiri dalam konteks kelompok sosial, apakah mereka laki-laki atau perempuan, dan bagaimana peran ini memengaruhi interaksi dan ekspektasi sosial.
7.Lingkungan sosial dan budaya
Faktor budaya dan lingkungan sosial tempat seseorang dibesarkan juga memiliki pengaruh besar pada pembentukan identitas sosial. Budaya memberikan pemahaman kepada individu tentang nilai, simbol, dan praktik yang membentuk cara mereka melihat diri mereka sendiri dan kelompok mereka.
Sebagai contoh, individu yang tumbuh dalam budaya kolektivis cenderung menekankan nilai rasa memiliki dan persatuan dengan kelompok, sedangkan individu dalam budaya individualis mungkin lebih menekankan pada pencapaian pribadi.
8.Pengalaman hidup dan kepribadian
Pengalaman pribadi seseorang, seperti peristiwa besar dalam hidup atau pengalaman sosial, juga membentuk identitas sosial. Pengalaman hidup, seperti perjalanan hidup yang penuh dengan tantangan, keberhasilan atau kegagalan, dapat memperkuat atau mengubah identitas sosial seseorang. Selain itu, kepribadian seseorang juga berperan dalam bagaimana mereka memaknai dan menginternalisasi faktor-faktor sosial di sekitarnya.