9.Interaksi sosial dan jaringan sosial
Interaksi sosial dengan orang lain memiliki pengaruh besar pada pembentukan identitas sosial. Melalui interaksi ini, individu memperoleh informasi tentang harapan sosial, perilaku yang diterima, dan bagaimana mereka dipandang oleh orang lain.Â
Identitas sosial juga terbentuk dalam konteks kelompok atau jaringan sosial tertentu, seperti teman sebaya, kolega, atau komunitas. Melalui hubungan dan komunikasi, individu membentuk gagasan tentang diri mereka sendiri dan tempat mereka dalam masyarakat.
Secara keseluruhan, identitas sosial terbentuk melalui kombinasi berbagai faktor yang saling berkaitan, termasuk kelompok sosial, norma, nilai, pendidikan, dan pengalaman hidup. Semua faktor ini berperan dalam memberikan pemahaman kepada individu tentang siapa mereka dalam konteks sosial dan bagaimana mereka berinteraksi dengan dunia di sekitar mereka.
Dimensi identitas sosial
Dimensi identitas sosial mencakup berbagai aspek yang membentuk cara individu mengenali diri mereka sendiri dalam konteks sosial. Identitas sosial tidak terbatas pada perasaan pribadi, tetapi juga mencakup hubungan individu dengan kelompok sosial yang lebih besar. Dimensi utama dari identitas sosial tercantum di bawah ini:
1. Dimensi kognitif
Dimensi kognitif berkaitan dengan cara individu memahami dan mengkategorikan diri mereka sendiri dalam konteks sosial. Hal ini termasuk bagaimana individu membangun citra diri mereka berdasarkan kelompok sosial yang mereka anggap relevan. Sebagai contoh, seseorang mungkin melihat diri mereka sebagai bagian dari kelompok etnis, agama, atau profesi tertentu.Â
Dimensi kognitif ini juga mencakup pemahaman individu mengenai perbedaan antara kelompoknya dengan kelompok lain (ingroup vs outgroup). Proses ini termasuk dalam teori identitas sosial yang dikembangkan oleh Henri Tajfel dan John Turner, yang menjelaskan bagaimana individu mengkategorikan diri mereka ke dalam kelompok-kelompok sosial untuk memperkuat rasa identitas dan status kelompok.
2. Dimensi afektif
Dimensi afektif mengacu pada perasaan individu terhadap kelompok sosial mereka. Ini adalah emosi, kebanggaan, atau keterikatan yang dirasakan individu terhadap kelompok yang mereka identifikasi. Dimensi ini dapat mempengaruhi rasa memiliki atau kesetiaan individu terhadap kelompoknya.Â