1. Kelompok sosial
Kelompok sosial adalah faktor utama dalam pembentukan identitas sosial. Individu cenderung mengidentifikasikan dirinya dengan kelompok tertentu, baik itu karena keluarga, teman, komunitas, etnis, agama, atau profesi. Keikutsertaan dalam kelompok ini memberikan individu rasa memiliki (sense of affiliation) dan membentuk norma dan nilai yang diterima oleh individu tersebut.Â
Sebagai contoh, seseorang yang lahir dalam keluarga beragama tertentu dapat mengidentifikasi dirinya sebagai bagian dari kelompok agama tersebut dan mengikuti ajaran dan tradisi yang berlaku.
2.Norma dan nilai sosial
Norma dan nilai sosial yang ada dalam sebuah kelompok atau masyarakat memainkan peran utama dalam pembentukan identitas sosial. Setiap kelompok sosial memiliki sistem norma dan nilai yang menentukan perilaku anggotanya. Individu yang tumbuh
dalam kelompok tertentu mempelajari dan menginternalisasi nilai-nilai dan norma-norma ini, yang kemudian membentuk pandangan dan tindakan mereka. Oleh karena itu, dalam budaya yang menghargai pendidikan tinggi, individu cenderung mengembangkan identitas sosial sebagai mahasiswa atau akademisi.
3.Pengaruh keluarga
Keluarga adalah faktor pertama yang memperkenalkan individu pada dunia sosial.Â
Melalui keluarga, seseorang belajar tentang peran sosial, nilai-nilai dasar, dan cara berinteraksi dengan orang lain. Identitas sosial sering kali terbentuk dalam konteks keluarga, karena keluarga adalah tempat pertama di mana individu menerima pengaruh sosial yang mendalam seperti pendidikan, agama, dan norma-norma sosial yang berlaku.
4.Pendidikan dan pengalaman sekolah
Pendidikan formal, baik di sekolah maupun universitas, mempengaruhi pembentukan identitas sosial. Di lingkungan sekolah, individu tidak hanya belajar tentang pengetahuan, tetapi juga tentang interaksi sosial dengan teman sebaya.Â