Mohon tunggu...
Amerta Raya
Amerta Raya Mohon Tunggu... Petani - Petani

Catatan Manusia Pelosok Desa

Selanjutnya

Tutup

Diary

Sujiwo Tejo, Keluhuran Adab dan Cinta

5 Oktober 2023   22:33 Diperbarui: 6 Oktober 2023   06:03 338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Godhong Rempah Kapulaga/Dokpri

Tidak secara langsung memaksakan mereka untuk masuk ke dunia kita yang dewasa, tapi kita yang masuk kemereka. 

Hati yang lembut itu baperan tapi untuk introspeksi, refleksi diri, muhasabah. 

Mudah menerima nasihat, walau mudah tersindir tapi jika memang melakukannya dia tidak marah justru mengolahnya nafsu amarahnya dan memperbaikinya. 

Luka diobati itu ada rasa perihnya, begitu pun dengan hati kala menerima nasihat sebagai obat. 

Pasti merasakan perih, tapi perihnya nasihat tentu mengobati tidak malah menyulut amarah. 

Begitulah muhasabah, dengan semakin banyak mengenali diri dan semakin banyak melihat kesalahan diri. 

Dan sindiran dari Al-Qur'an, Al-Hadits, kala ngaji bersama ulama yang mashur, semua itu obat hati. 

Nasihat-nasihat itulah ramuan untuk menggempur dan melembutkan kerasnya hati. 

Dan demikian seterusnya, kan juga ada lagunya, obat hati iku ono limo perkarane. 

Lakukan saja satu per satu, sampai bisa disiplin, nanti akan menemui manisnya. 

Tapi jika hati itu keras, kerasnya akan melebihi batu, bahkan melebihi kerasnya baja. 

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun