Mohon tunggu...
Amerta Raya
Amerta Raya Mohon Tunggu... Petani - Petani

Catatan Manusia Pelosok Desa

Selanjutnya

Tutup

Diary

Pustaka Kecil Ku di Gubuk Bambu (Teras Literasi)

21 Agustus 2023   19:42 Diperbarui: 22 Agustus 2023   20:13 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bermacam cara mereka lakukan untuk menolak panas. 

Ada yang cukup menggunakan payung, ada yang harus minum es, ada yang harus ber ac, ada yang musti berendam disungai.

Banyak lagi permintaan manusia, namanya juga manusia, tak ada kadar puasnya.

Sudah dikasih es masih minta es degan alias kelapa muda, dituruti malah minta sekulkasnya, dituruti lagi ngelunjak lagi. 

Sedikit yang mampu menerima dan merasa cukup akan pemberian-Nya.

Ibarat bahasa jawa "nompo sak madyone".

EL NINO yang sedang terjadi, berdampak panas yang sampai terjadi kekeringan, kurang sumber air bersih. 

Baru ujian secuil EL NINO , manusia sudah sambat alias mengeluhkan dan sudah merasa kesusahan yang teramat sangat. 

Ada yang sambat ke pemerintah minta air bersih, ada yang sambat sekedar sambat. 

Ada pula yang langsung sambat kepada Alloh SWT dan melaksanakan sholat istisqa, demikian ini yang baik. 

Yang sayogyanya manusia lakukan, solutif, tanpa perlu banyak mengeluh dengan siapapun. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun