Hampir jam empat, tanggung mau tidur, dzikir istighfar sambil kantuk-kantuk.Â
Tak lama ada suara me manggil ku, Simbok membuatkan mie instans untuk aku sahur.Â
Sambil kantuk-kantuk sekitar jam empat lebih sedikit, kok seperti ada yang memanggil lagi.Â
Begitu aku keluar kamar, ternyata paklik mujio yang memanggil, mau beli energen lagi, tapi sudah diambilkan oleh Simbok.Â
Aku kepawon dan siapkan kopi untuk doping dari kantuk, dan air putih hangat segelas besar, dan aku makan mie instant buatan Simbok ku.Â
Semangkuk mie instant untuk kau sahur, usai sahur ku tutup dengan dua buah jeruk segar, sembari minum kopi.Â
Minum air putih nambah segelas lagi, dan makan sedikit roti berkat tahlil, kemudian aku cuci piring dan gelas kotor.Â
Gosok gigi, pipis, wudhu, handukan, malah pipis lagi, wudhu lagi, handukan lagi, jalan kekamar, kebelet pipis lagi sedikit, beser karena dingin dan kebanyakan minum.Â
Sampai adzan subub selesai, mu'adzin puji-pujian aku masih bolak-baik kakus.Â
Sampai benar-benar tidak ada rasa ingin pipis lagi, tapi telapak tangan ku sudah kayak es, wudhu keluar kakus, handukan dan sholat qobliyah.Â
Menunggu iqomah, biasa mengunggah video pendek ke YouTube, belum ku sunting video, mu'adzin sudah iqomah.Â