Yang khutbah pak Kyai Jamzuri lagi, membahas terkait menasorofkan rasa syukur atas nikmat harta untuk sedekah, infaq dan berjuang jihat dijalan Alloh SWT.Â
Jangan malah menjadi pelit jika dilimpahkan harta yang banyak, harus semakin lumo alias dermawan.Â
Usai jumatan aku antara simbah dan sempatkan mampir sejenak, dirumah mboklik Rubiati sedang nonton sinetron.Â
Duduk sejenak dan aku langsung pamit ke gubuk, aku samperi Simbah dikamar sedang salin alias ganti baju, aku jabat dan cium tangan Simbah dan langsung keluar rumah.Â
Naik motor jalan ke gubuk, motor aku turunkan sampai di gubuk, parkir didepan gubuk.Â
Masuk gubuk, baca mantra sembari menyalakan radio, dan menata kasur lantai, menyiapkan untuk tidur siang.Â
Langsung selimutan dengan sarung diiringi suara lirih radio berita, pun gemericik air kali yang menenangkan batin dan tidur pulas.Â
Tentram hati terasa, sampai jam tiga lebih, alhamdulillah ada orang kesawah dan manggil-manggil dari suaranya sih suwo Mardi.Â
Aku jawab masih sambil ngantuk belum sadar, tak lama dengar kumandang adzan dari padukuhan Jetis dan Wonosuko.Â
Bergegas aku bangun karena inget nglintiri Bapak undangan tahlil ke makam.Â
Bangun langsung ke kali, wudhu, masuk gubuk matikan radio dan kemudian sholat ashar.