Mohon tunggu...
nafilahroihanah
nafilahroihanah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Nafilah Roihanah saya Mahasiswa psikologi dari Universitas Islam Riau yang mana saya baru memulai perkuliahan pada Tahun 2024

saya tamatan dari SMK Taruna Satria Pekanbaru dan memiliki Hobi menulis serta membaca dan mencari tahu perkembangan teknologi yang berkembang saat ini

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Gangguan Disosiatif

3 Januari 2025   21:21 Diperbarui: 3 Januari 2025   21:19 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gangguan identitas Disosiatif(https://mediacerita.com/kenali-gangguan-identitas-disosiatif-sekitarmu/)

Antipsikotik
Dalam beberapa kasus yang lebih berat, antipsikotik dapat diberikan untuk membantu mengatasi gejala halusinasi atau gangguan persepsi yang mungkin terjadi, terutama pada individu dengan DID.

Perlu diingat bahwa penggunaan obat-obatan harus dilakukan dengan pengawasan medis yang ketat, dan pengobatan medis hanya digunakan untuk mendukung terapi psikologis.

3. Terapi Keluarga atau Dukungan Sosial

Gangguan disosiatif, terutama yang disebabkan oleh trauma masa kanak-kanak atau kekerasan dalam keluarga, sering kali memengaruhi dinamika hubungan keluarga. Oleh karena itu, terapi keluarga dapat menjadi bagian penting dari pemulihan. Terapi keluarga bertujuan untuk membantu anggota keluarga memahami gangguan yang dialami oleh individu, memberikan dukungan yang sehat, dan memperbaiki komunikasi serta interaksi yang terjalin di dalam keluarga.

Dukungan sosial yang kuat juga sangat penting dalam proses pemulihan. Kelompok dukungan yang terdiri dari individu yang memiliki pengalaman serupa dapat memberikan rasa diterima dan dimengerti, yang dapat mempercepat proses penyembuhan.

4. Pendekatan Alternatif dan Komplementer

Selain terapi konvensional, beberapa individu juga mungkin merasa terbantu dengan pendekatan alternatif yang melengkapi perawatan medis utama. Ini termasuk:

  • Meditasi dan Relaksasi
    Teknik relaksasi seperti meditasi mindfulness, pernapasan dalam, dan yoga dapat membantu individu mengelola kecemasan, stres, dan ketegangan fisik yang terkait dengan gangguan disosiatif. Teknik ini dapat membantu individu menghubungkan kembali dengan tubuh mereka dan meningkatkan kesadaran diri.

  • Terapi Seni
    Terapi seni, seperti seni visual, musik, atau menulis, dapat memberikan cara ekspresif bagi individu untuk mengungkapkan perasaan dan kenangan yang sulit dijelaskan dengan kata-kata. Terapi ini memungkinkan pasien untuk lebih mengintegrasikan perasaan mereka dan memproses trauma dengan cara yang kreatif.

  • Hipnoterapi
    Hipnoterapi digunakan dalam beberapa kasus gangguan disosiatif untuk membantu individu mengakses kenangan atau perasaan yang mungkin terpendam. Pendekatan ini dilakukan oleh terapis berlisensi yang dapat memandu individu dalam mencapai keadaan relaksasi yang dalam untuk memfasilitasi pemrosesan trauma.

5. Rehabilitasi dan Penyuluhan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun