Mohon tunggu...
Nadya Asima Gravita Panjaitan
Nadya Asima Gravita Panjaitan Mohon Tunggu... Mahasiswa - IPB University

Saya memiliki ketertarikan dan semangat yang besar dalam menulis. Saya menuangkan informasi dan isi pikiran saya lewat tulisan, yang saya harap dapat memberi manfaat bagi yang membacanya.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Hidup seperti Marcus Aurelius: 4 Kutipan Stoisisme untuk Merubah Hidup Lebih Positif

27 Juli 2023   14:54 Diperbarui: 27 Juli 2023   17:01 833
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sepasang kekasih tersenyum padanya dan mereka menyadari lukisan itu adalah karyanya. Tak lama datang dua orang pemuda. Mereka mengatakan sesuatu tentang lukisan itu.

Lukisan yang aneh. Aku tidak suka perpaduan warnanya. Benar-benar aneh.”, sahut salah satunya.

“Jembatannya aneh, aku tidak pernah lihat jembatan dilukis seperti itu. Aku rasa adik bungsuku bisa melukis lebih baik. Hahaha.”, kritik yang lainnya dengan angkuh.

Sepasang kekasih yang tadi memuji lukisan, tampak jengkel dengan perkataan kedua pemuda tersebut. Tak lama kedua pemuda pergi meninggalkan lukisan itu dan mulai mendatangi lukisan lain.  

Mengapa kamu tidak menegur mereka? Aku rasa mereka tidak tahu apa-apa dan hanya bisa mengkritik bagaimana karya seni itu dibuat.”, tanya sang wanita kepada pelukis.

Jika aku jadimu, aku akan marah besar.”, tambah sang pria.

Pelukis tersebut hanya tersenyum. Ia berkata,

Sekarang coba kalian lihat lagi lukisanku ini.”, kata pelukis.

Setelah mereka mengolok lukisanku, apakah ada yang berubah? Apakah warna biru pada air terjunnya meluntur? Apakah warna jingga pada langit senjanya memudar? Apakah garis-garis pada jembatannya jadi tidak sejajar?

Sepasang kekasih menggelengkan kepala.

Tidak. Itu tetap indah seperti pertama kami lihat.”, jawab sepasang kekasih bersamaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun