Mohon tunggu...
Nadiyatul Kholifah
Nadiyatul Kholifah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

semangat pejuang gelar!!!

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Konsep, Model, dan Metode dalam Evaluasi Pembelajaran

4 Juni 2024   20:39 Diperbarui: 4 Juni 2024   21:05 334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Tes objektif bentuk true-false, yang juga dikenal sebagai tes ya-tidak, melibatkan peserta dalam menentukan kebenaran atau ketidakbenaran pernyataan yang diberikan.

  • Bentuk Jawaban Singkat (Short Answer)

Bentuk respon singkat adalah tipe item respons yang memberikan kebebasan kepada peserta untuk menjawab dengan singkat dan padat pada setiap pertanyaan.

  • Non-tes

Teknik non-tes adalah pendekatan evaluasi yang memperoleh informasi tentang perkembangan peserta didik tanpa mengandalkan alat tes formal. Penting untuk diingat bahwa evaluasi hasil belajar tidak selalu memerlukan penilaian dalam bentuk skor dari tes. Sebaliknya, banyak informasi tentang hasil belajar atau aspek lainnya dapat diperoleh melalui metode lain selain pengukuran langsung. Teknik non-tes meliputi berbagai metode seperti observasi, wawancara, skala sikap, check list, dan penilaian keterampilan.

 Anas Sudjiono menekankan pentingnya teknik evaluasi non-tes dalam menilai prestasi belajar siswa, terutama dalam aspek sikap dan keterampilan psikomotorik. Uno, Hamzah, dan Satria juga menyoroti bahwa alat evaluasi non-tes sering digunakan dalam berbagai metode evaluasi, seperti: (a) menilai kinerja, (b) mengevaluasi produk, (c) menilai proyek, (d) portofolio, dan (e) mengukur sikap.

(a) Daftar Cek

Uno, Hamzah, dan Satria (dalam Andri Kurniawan) menjelaskan bahwa daftar cek digunakan saat melakukan penilaian kinerja dalam situasi di mana kompleksitas penilaian relatif rendah. Metode ini memungkinkan klasifikasi kinerja siswa menjadi dua kategori: berhasil atau tidak berhasil. Dalam evaluasi kinerja dengan menggunakan daftar periksa, skor akan diberikan kepada siswa jika penilai dapat melihat kriteria tertentu terpenuhi. Jika tidak terlihat, siswa tidak akan dinilai. Kelemahan dari pendekatan ini adalah penilai hanya memiliki dua pilihan mutlak, yaitu ya-tidak atau dapat terlihat-tidak terlihat.

(b) Skala Rentang

Penilaian kinerja dengan menggunakan skala rentang memungkinkan penilai untuk memberikan evaluasi secara bertahap guna mengukur penguasaan kompetensi tertentu, dengan memiliki pilihan nilai yang lebih bervariasi daripada hanya dua kategori. Untuk mengurangi subjektivitas dan meningkatkan akurasi hasil penilaian, disarankan melibatkan lebih dari satu penilai dalam proses penilaian. 

(c) Penilaian Sikap

Sikap terdiri dari tiga komponen utama: afektif, kognitif, dan konatif. Komponen afektif menunjukkan perasaan atau evaluasi individu terhadap suatu objek. Elemen kognitif mencakup keyakinan atau pemahaman individu tentang objek tersebut. Elemen konatif mencerminkan kecenderungan individu untuk bertindak atau berperilaku tertentu terkait dengan objek sikap. Dalam konteks pembelajaran di berbagai mata pelajaran, aspek-aspek sikap yang perlu dievaluasi adalah sebagai berikut:

  • Sikap terhadap bahan pelajaran: Adalah krusial bagi siswa untuk memperlihatkan sikap positif terhadap bahan pelajaran untuk memfasilitasi perkembangan minat belajar, meningkatkan motivasi, dan memperdalam pemahaman materi secara efektif.
  • Sikap terhadap pendidik: Memperlihatkan sikap yang baik terhadap pendidik memiliki signifikansi besar bagi siswa karena mencerminkan penghargaan terhadap bahan pelajaran yang diajarkan. Sikap negatif terhadap pendidik bisa menghambat pemahaman materi yang disampaikan.
  • Sikap terhadap proses belajar: Penting bagi siswa untuk merasa menyenangkan dalam keseluruhan proses pembelajaran, termasuk suasana belajar, metode pembelajaran, dan teknik yang diterapkan. Suasana pembelajaran yang menarik dan nyaman dapat meningkatkan semangat belajar siswa dan mencapai hasil pembelajaran yang optimal.
  • Pendekatan terhadap nilai atau norma yang terkait dengan materi pelajaran: Sebagai contoh, sikap terhadap isu lingkungan hidup dalam mata pelajaran seperti Biologi atau Geografi. Siswa perlu menunjukkan pandangan positif terhadap nilai-nilai tertentu yang terkait dengan pelestarian lingkungan.
  • Sikap yang berkaitan dengan kompetensi afektif yang relevan dari berbagai mata pelajaran lintas kurikulum.
  • Penilaian sikap dapat dilakukan dengan berbagai metode atau teknik, termasuk melalui pengamatan perilaku, kajian langsung, dan catatan pribadi.

(d) Penilaian Proyek

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun