Terlepas dari piano pada intro, cobalah dengar dari awal sampai akhir. Betapa lagu ini begitu "kaya".
BACA JUGA:Â Nonton Konser Sampai ke Luar Negeri, Ngapain?
Di awal lagu, kita "cuma" disuguhi alunan piano. Kemudian, sayup-sayup angelic voice James LaBrie masuk, diiringi bagpipe yang terdengar klasik dan memberikan kita gambaran tentang latar tahun kisah ini.
Perlahan instrumen lain masuk, berpadu apik dengan suara tinggi LaBrie. Terakhir, lagu ini kembali ditutup bagpipe yang mengantarkan pendengar ke adegan berikutnya.
Rating sedih: 4.5/10. Lagu ini sebetulnya tidak sedih-sedih amat, apalagi liriknya adalah dialog dari keseluruhan cerita sehingga tidak relate bagi banyak orang. Tapi saking cantiknya intro piano Jordan, seringkali saat mendengarnya saya seperti merasa terbang.
6. At Wit's End
Album: Distance over TimeÂ
Bagi first timer, pasti langsung tidak setuju lagu ini disebut "lagu sedih" jika mendengarkan intronya yang meletup-letup penuh semangat.
Lagi-lagi, yang membuat mata berkaca-kaca beberapa kali saat mendengarkan lagu ini adalah solo outro John Petrucci di sekitar menit 5.50-an yang begitu emosional saking indahnya. Meskipun emosinya perlahan sudah naik di sekitar menit 4.40-an.
Saya tidak sendiri. Di salah satu video At Wit's End yang mereka unggah ke YouTube, seorang penonton sampai meninggalkan komentar yang bunyinya lebih-kurang begini: "(Gitaris) John Petrucci benar-benar bikin gitarnya menangis".
Rating sedih: 5.5/10. Meski tidak sedih-sedih amat, tapi perpaduan solo outro Petrucci dan vokal nada tinggi LaBrie yang merintihkan "don't leave me now" rasanya begitu padu, ditutup solo yang sayup-sayup menghilang bikin pendengar melamun.Â