Mohon tunggu...
Nabilla Annasywa
Nabilla Annasywa Mohon Tunggu... Novelis - Pelajar | Blogger | Novelis

Halo, aku Nabilla. Welcome to my profile, I'll get you some interesting stories.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Matahari, Langit, dan Awan

5 Januari 2024   10:55 Diperbarui: 5 Januari 2024   11:03 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Bel pun berbunyi. Menandakan bahwa semua siswa dan siswi diizinkan untuk kembali ke rumahnya masing-masing. Disaat teman-teman yang lain memilih untuk kembali ke rumah mereka, keempat sahabat ini tampaknya masih berkumpul di kantin sekolahnya. 

Clarissa masih tidak memberitahu apa yang ia rasakan. Ia hanya tak ingin membuat sahabat-sahabatnya itu khawatir dengan dirinya. Ia ingin selalu terlihat ceria di depan ketiga sahabatnya. 

"Sa, kalo lo ada apa-apa lo bisa cerita ke kita. Kita ini sahabat lo. Lo bisa ceritain apapun ke kita. Tenang aja, kita bakal dengerin dan kasih nasehat sebisa kita kok." Ucap Ghina sambil menaruh tangannya di meja kantin dan menatap kedua bola mata Clarissa. Ghina memang bisa dibilang memiliki pemikiran yang lebih dewasa. Berbeda dengan Erina dan Farrah yang sedikit cerewet dan ceplas ceplos.

Clarissa menaikkan wajahnya. Ia melihat raut wajah Ghina yang menatap matanya dengan tatapan khawatir. "Gue gapapa. Kemarin gue cuma lagi banyak pikiran aja. Jadinya, gue gak bisa mengontrol emosi gue sendiri." Jawab Clarissa menenangkan sahabat-sahabatnya.

"Beneran gapapa, Sa?" Timpal Erina. Clarissa menjawab dengan sebuah anggukan.

"Tapi kalo lo butuh temen cerita, lo cerita ke kita ya?" Sambung Farrah.

"Iya, udah kalian balik gih ke rumah. Dicariin nanti." Ucap Clarissa.

Ketiga sahabatnya itu pun mengangguk. Mereka segera bersiap-siap untuk kembali ke rumah masing-masing.

"Lo gak balik, Sa?" Tanya Farah sambil menggendong totebag miliknya.

"Iya, gue udah ngechat supir gue kok buat jemput." Jawab Clarissa.

Erina, Farrah, dan Ghina pun pamit untuk pulang. Clarissa membalas dengan senyuman tipis yang terlihat sangat cantik di wajahnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun