5. Kepemimpinan Laissez Faire.
Gaya kepemimpinan ini umumnya memberi kebebasan penuh untuk membuat keputusan dan menyelesaikan pekerjaan dengan cara apa saja yang dianggap sesuai.
6. Kepemimpinan Bebas-Kendali (freerein leadership).
Kepemimpinan yang menghindari kuasa dan tanggung jawab. Pemimpin sebagian besar bergantung pada kelompok untuk menetapkan tujuan dan menanggulangi masalahnya sendiri. Pemimpin hanya memainkan peran kecil serta hanya memikirkan terlebih dahulu akan kebutuhannya sendiri. Jenis kepemimpinan ini kurang efektif dalam menjalankan organisasi yang menghadapi persaingan.
7. Kepemimpinan karismatis (charismatic leadership).
Kharismatis diasumsikan sebagai suatu karakteristik individual dari pemimpin. Karisma merupakan bentuk ketertarikan interpersonal untuk mendapatkan dukungan dan penerimaan.
8. Pemimpin yang demokratis adalah pemimpin yang cenderung melibatkan pegawai dalam pengambilan keputusan, mendelegasikan wewenang, mendorong partisipasi dalam pengambilan keputusan, metode dan tujuan kerja, serta menggunakan Umpan Balik sebagai kesempatan untuk melatih pegawai. Pemimpin berusaha mendidik dan mengembangkan inovasi dan kreativitas bawahannya.
Korupsi
Korupsi adalah suatu bentuk ketidakjujuran atau perilaku kriminal yang dilakukan oleh individu atau  organisasi yang mempunyai kekuasaan untuk mendapatkan keuntungan yang tidak sah atau menyalahgunakan kekuasaan untuk keuntungan pribadi. Korupsi dapat melibatkan berbagai aktivitas, termasuk penyuapan, penjualan pengaruh dan penggelapan, dan  juga dapat melibatkan praktik hukum di banyak negara.
Sedangkan pendapat ahli antara lain:Â
a. Suap adalah suap, tindakan penipuan. Perbuatan curang, tindak pidana Merugikan keuangan negara. (Subekti dan Citrisoedibio)Â