Mohon tunggu...
Nabila Rachmadhani
Nabila Rachmadhani Mohon Tunggu... Mahasiswa - NAMA : NABILA RACHMADHANI / NIM : 43222010038 / AKUNTANSI S1 / FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

MAHASISWI MERCU BUANA TUGAS BESAR

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

TB 2 _ Diskursus Gaya Kepemimpinan Visi Misi Semar pada Upaya Pencegahan Korupsi

16 November 2023   20:20 Diperbarui: 15 Desember 2023   09:05 411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1. Integritas : Semar menunjukkan integritas yang tinggi, menekankan pentingnya bertindak jujur dan tidak terlibat dalam praktik korupsi.

2. Transparansi : Sebagai pemimpin yang transparan, Semar mendorong keterbukaan dalam pengambilan keputusan dan pengelolaan sumber daya sehingga mengurangi peluang praktik korupsi.

3. Keadilan : Semar menekankan prinsip keadilan, menolak segala bentuk diskriminasi atau perlakuan tidak adil yang dapat menimbulkan korupsi.

4. Pemberdayaan : Semar memberdayakan bawahan dan menghargai partisipasi, sehingga menciptakan lingkungan di mana orang-orang dalam organisasi merasa dihormati dan tidak tergoda untuk terlibat korupsi.

5. Pendidikan dan Etika : Semar mengedepankan pendidikan dan etika yang kuat, mengembangkan pemimpin dan anggota organisasi dengan pengetahuan dan nilai-nilai untuk menghindari perilaku koruptif.

Dengan menerapkan nilai-nilai tersebut, pemimpin dapat berperan aktif dalam mencegah korupsi dan menciptakan lingkungan yang bersih dan beretika.

Kepemimpinan 

Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi dan memotivasi orang lain untuk  melakukan sesuatu menuju tujuan bersama. Kepemimpinan mencakup proses mempengaruhi untuk menentukan tujuan organisasi,  memotivasi perilaku pengikut untuk  mencapai tujuan,  mempengaruhi untuk meningkatkan kelompok dan budayanya.

Kepemimpinan merupakan jabatan formal yang memerlukan perolehan fasilitas dan pelayanan dari konstituen yang seharusnya dilayani. Meskipun banyak dari pemimpin yang ditunjuk mengatakan bahwa posisi ini adalah sebuah tugas, pada kenyataannya, sangat sedikit, jika ada, pemimpin yang benar-benar mempraktikkan memimpin dari hati, khususnya dapat menjadi kepemimpinan yang melayani .

Kepemimpinan juga dipahami sebagai proses mempengaruhi tidak hanya dari pemimpin kepada bawahan atau satu arah saja, tetapi juga bersifat timbal balik atau dua arah. Pengikut yang baik juga dapat menciptakan kepemimpinan dengan mengikuti kepemimpinan yang ada dan, sampai batas tertentu, memberikan umpan balik kepada pemimpin. Pengaruh adalah proses dimana pemimpin mengkomunikasikan ide-idenya, memperoleh penerimaan terhadap ide-ide tersebut, dan memotivasi pengikutnya untuk mendukung dan mengimplementasikan ide-ide tersebut melalui perubahan. (Robert N Lussier dan Christopher F. Achua, 2010: 6.)

Kepemimpinan bahkan dapat dipahami sebagai  proses  mempengaruhi  orang lain agar  memahami dan menyetujui apa yang harus dilakukan dan bagaimana melakukannya, termasuk  proses  memfasilitasi upaya individu atau kelompok dalam rapat umum. sasaran. (Gary Yukl, 2009: 26).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun