Kejuaraan Dunia Bola Voli Putra atau FIVB Men's World Championship 2022 sudah bergulir sejak 26 Agustus hingga 11 September mendatang.
Sampai artikel ini dibuat sebanyak 24 tim putra terbaik dunia masih menjalani babak penyisihan pool untuk berebut 16 tiket menuju ke putaran final.
Di antara banyak nama besar yang memutuskan turun gunung dan ikut serta di event voli terakbar tahun ini, terselip pula para pemain muda yang siap unjuk kemampuan dan memukau penggemar voli dunia.
Mari mengenal beberapa di antara para bintang muda berikut, yang tak hanya ganteng tapi juga punya skill mumpuni.
* Alessandro Michieletto (Italia)
Bila ada penghargaan untuk Pemain Muda Terbaik tak berlebihan jika Alessandro Michieletto jadi urutan pertama yang akan meraihnya.
Betapa tidak, pemuda kelahiran 5 Desember 2001 ini punya sederet prestasi mentereng yang diraihnya 3 tahun belakangan.
Alessandro Michielleto merupakan bagian skuad muda Italia yang turun di VNL 2021. Meski hanya mampu finish di peringkat 10 besar, semangat juang dan penampilan atraktif yang ditunjukan gli Azzurri membuat banyak penggemar voli dunia memberikan aplaus pada mereka.
Usai VNL, tak butuh waktu lama bagi Ale untuk naik level, dia jadi pemain termuda yang dibawa skuad senior Itali untuk berlaga di Olimpiade Tokyo 2020.
Ale yang saat itu baru berusia 19 tahun jadi tumpuan Italia terutama saat laga pertama jumpa Kanada. Sayangnya, langkah Itali di event olahraga terbesar itu harus terhenti di babak perempat final usai kalah dari Argentina.
Gagal di Olimpiade, Italia bangkit. Menurunkan tim yang sama seperti di VNL 2021, Ale dan rekan-rekannya seolah membuktikan tak butuh waktu lama bagi skuad muda Italia untuk menyejajarkan diri dengan tim-tim papan atas yang diisi oleh para pemain senior.
Dihadapan ribuan supporter yang memenuhi Spodek Arena, Katowice, Polandia, tim putra Italia memperlihatkan comeback gemilang dan mengakhiri partai final dramatis melawan Slovenia untuk keluar sebagai Juara European Championship 2021. Tak hanya itu, dia juga didapuk sebagai Best Outside Hitter di akhir kompetisi.
Jika Anda berpikir jadi Juara Eropa sudah cukup bagi Ale? Salah besar, sebab hanya selang 2 hari, Ale kembali turun ke lapangan, kali ini untuk tampil bersama rekan-rekan seumurannya di FIVB Men's U21 World Championship dan sukses menambah panjang gelar prestasinya dengan keluar sebagai juara.
Sederet prestasi yang diraih Ale di tim nasional juga berbanding lurus dengan pencapaiannya di level klub. Ia yang kini membela Trentino Itas berhasil membawa klub tersebut meraih perunggu di FIVB Men's Club World Championship yang berlangsung Desember tahun lalu.
Ale memang memiliki proporsi badan yang ideal sebagai pemain voli. Bertinggi 205 cm, outside hitter ini selalu masuk dalam daftar top score Italia dalam tiap pertandingan.
Pada VNL 2022 lalu saja, Ale mencetak total 120 poin dengan rata-rata poin yang dicetak dalam tiap pertandingan adalah 10.91. Tingkat efisiensi serangannya pun di atas 48%.
Tak cuma perkasa dan rajin mencetak poin lewat spike saja, jump serve pemain bernomor punggung 5 ini pun kerap menjadi momok menakutkan bagi lawan. Jump servenya yang keras dan menukik tajam kerap membuat lawan kesulitan mengatur serangan.
Dengan skill dan sederet prestasi yang telah ditorehkannya, bukan tidak mungkin Ale kembali menambah medali di lemarinya dengan titel Juara Dunia 2022.
* Tomasz Fornal (Polandia)
Terlahir dari keluarga voli membuat Tomasz Fornal mantap memilih voli sebagai olahraga yang ditekuninya secara profesional.
Sebelum dapat tempat di timnas senior Polandia, Tomek -sapaan akrabnya- merupakan bagian dari tim muda Putih-Merah kala jadi juara di FIVB Volleyball Boys' U19 World Championship 2015 dan FIVB Volleyball Men's U21 World Championship 2017.
Usai menjadi juara dunia di kelompok umur tersebut, nama Tomasz Fornal akhirnya dipanggil Vital Heynen untuk masuk dalam skuad yang dibawa dalam VNL 2019. Hasilnya raihan medali perunggu untuk Polandia.
Tomek memang tak selalu tampil sebagai starter dalam tiap pertandingan. Namun sekalinya diberi peran besar, dia selalu memanfaatkan kesempatan tersebut untuk membawa Polandia memenangi setiap laga.
Pemain yang akan berulang tahun pada 31 Agustus ini mencatatkan 95 poin dari 11 laga yang dijalaninya di VNL 2022 lalu. Poin melalui spike memang jadi yang paling dominan, namun bukan itu saja senjata yang dimilikinya.
Block dan servenya juga kerap kali mendulang poin. Bahkan 2 serve aces yang dicetaknya secara beruntun sukses menyelamatkan Polandia dari kekalahan cepat atas Iran di babak penyisihan VNL.
Selain itu, Tom Fornal juga tergolong pemain yang cerdas dalam membaca situasi dan memanfaatkannya. Penempatan bola yang dilakukannya juga kerap kali membuat lawan kelimpungan.
Bermain di tanah kelahirannya sendiri, Tomasz Fornal tentu tak ingin mengecewakan suporter yang mendukungnya.
Bila pada European Championship 2021 dia gagal mempersembahkan gelar juara. Kali ini di hadapan publiknya sendiri, hanya ada 1 target yang diincarnya, jadi bagian Polandia menciptakan hat-trick gelar Juara Dunia.
* Rok Mozic (Slovenia)
Sama seperti Tom Fornal, outside hitter muda Slovenia ini juga berasal dari keluarga yang dekat dengan dunia voli.
Sang ayah, Peter Mozic adalah seorang pelatih voli. Rok Mozic sendiri mulai bermain voli sejak umurnya baru menginjak 7 tahun.
Rok Mozic lebih dulu menggeluti voli pantai dibandingkan voli indoor. Bahkan bersama rekannya Rok Bracko, dia pernah menjadi runner-up European U18 Beach Volleyball Championships 2018 dan juga membawa klubnya Maribor menjadi kampiun Liga Slovenia musim 2020/2021.
Berbekal prestasi tersebut, pelatih Slovenia era 2019-2021, Alberto Giuliani memanggilnya untuk masuk dalam tim voli indoor Slovenia yang akan berlaga di VNL 2021. Pada saat itu Mozic memang belum terlalu banyak mendapatkan kesempatan bermain.
Baru pada Volleyball Nations League 2022 jadi ajang yang betul-betul dimanfaatkan oleh Rok Mozic untuk menunjukan kualitas dan kemampuan yang dimilikinya kepada para volimania dunia.
Absennya salah satu outside hitter utama Slovenia yakni Klemen Cebulj terutama pada pekan pertama dan kedua kompetisi bisa dikatakan berbuah manis bagi Mozic.
Pemain kelahiran 2002 ini akhirnya naik menjadi outside hitter utama tim asuhan Marc Lebedew. Kesempatan yang tentunya tak disia-siakannya. Alhasil 141 angka dipersembahkannya bagi tim Slovenia.
Sayangnya, pencapaian tersebut belum cukup mampu membuat Slovenia melangkah jauh di VNL 2022. Slovenia yang pada VNL edisi sebelumnya bercokol di peringkat 4 harus puas terlempar cukup jauh ke peringkat 10 klasemen akhir tahun ini.
Hasil minor tersebut tentunya tak ingin kembali diraih Mozic dkk. Men's World Championship 2022 yang tahun ini juga digelar di Slovenia jadi waktu yang tepat bagi Mozic untuk kembali bersinar seperti yang dilakukannya pada VNL 2022 lalu.
* Amin Esmaeilnezhad (Iran)
Nama Amin Esmaeilnezhad mungkin bukan nama yang asing bagi pecinta voli tanah air. Terutama jika mengingat hasil yang dituai timnas voli Indonesia pada kompetisi Asian Senior Men's Championship 2017.
Loh apa hubungannya?
Ada, sebab pada Kejuaraan Asia yang kala itu berlangsung di Gresik, Jawa Timur, timnas Indonesia berhasil lolos ke semifinal setelah di luar dugaan mampu menaklukan timnas Iran 3-2 (18-25, 18-25, 25-23, 26-24, 15-11). Dan Amin Esmaeilnezhad jadi bagian dari tim Iran yang saat itu dikalahkan oleh Indonesia.
Pasca kompetisi tersebut kiprah Amin seolah meredup seiring dengan kabar cedera yang menderanya. Namun itu cerita lama. Sang opposite kini telah kembali ke lapangan dan jadi andalan Iran.
Melimpahnya stok talenta muda Iran membuat sang pelatih Behrouz Ataei Nouri memiliki banyak opsi jika pemain andalannya didera cedera, termasuk ketika Saber Kazemi tak mampu tampil maksimal di VNL 2022 lalu.
Perannya dengan apik dapat digantikan oleh Amin Esmaeilnezhad. Pemain yang kini bermain untuk klub Shahdab Yazd bahkan tak tergantikan posisinya di sepanjang kompetisi.
Bagai rindu berat menunjukan kepiawaiannya di kancah voli dunia, Amin seolah "menggila" dan menjelma sebagai mesin pencetak poin Iran. Sebanyak 215 angka ditorehkannya dan membawanya menjadi pemain kedua terproduktif dan masuk dalam Best Scorer VNL 2022.
Di Kejuaraan Dunia tahun ini, Amin tentunya masih akan menjadi pilihan utama sang pelatih. Apa yang ditunjukannya di VNL beberapa waktu lalu bisa jadi akan diulanginya lagi dan bukan tak mungkin jadi salah satu faktor yang akan membawa Iran melangkah lebih jauh.
* Yuji Nishida (Jepang)
Untuk ukuran pemain voli indoor, nama berikut boleh saja tak memiliki tinggi proporsional karena hanya 187 cm. Tapi jangan pernah meragukan kemampuan Yuji Nishida.
Tinggi boleh saja tidak semampai, tapi jangkauan lompatannya bisa menyamai pemain yang tingginya jauh di atasnya. Selain punya jangkauan yang seringkali membuat takjub, serve pemain yang musim depan akan kembali membela klub JTEKT Stings juga tak kalah mengerikan.
Raihan 29 aces di sepanjang VNL 2022 lalu seolah jadi bukti sulitnya membendung jump serve tajam dan keras ala Yuji.
Belum lagi jika sedang dalam top performancenya, Yuji bisa "menggila" di lapangan dengan spike-spikenya yang tak mampu dibendung blocker lawan.
Bersama sang kapten, Yuki Ishikawa, duet maut ini jadi yang paling diantisipasi tim-tim kompetitor. Tak sedikit tim-tim asal Eropa yang terlihat kesulitan saat harus meladeni serangan cepat dan mematikan Jepang apalagi jika ditambah dengan floor defense mereka yang terkenal tidak mudah ditembus.
Bergabung dengan Brasil, Kuba, dan Qatar, Yuji Nishida sekali lagi siap membuktikan dirinya mampu membawa Jepang lolos dari babak penyisihan pool dan buat kejutan di Kejuaraan Dunia.
* Aleksandar Nikolov (Bulgaria)
Jika Italia punya Alessandro Michieletto, maka Bulgaria punya Aleksandar Nikolov. Seorang outside hitter muda belia berusia 18 tahun.
Bagi Aleksandar Nikolov dunia voli sudah diakrabinya sejak kecil. Vladimir Nikolov, sang ayah adalah legenda hidup voli Bulgaria.
Menyandang nama Nikolov tak lantas membuat Aleks terbebani dan bersembunyi di balik nama besar sang ayah. Justru sebaliknya dia kini tengah menapaki jalan untuk menjadi bintang muda voli Bulgaria berikutnya.
Saya sendiri ingat betul pertama kali menyaksikan permainan Aleks saat dia bertanding di FIVB Boys U19 World Championship 2021 lalu, saat itu pemain jangkung 205 cm ini jadi bagian Bulgaria saat menjadi runner-up.
Aleks memang menjadi pemain andalan Bulgaria saat itu. Rangkaian poin yang dicetaknya bersama sang opposite Georgi Tatarov sukses membawa timnya membuat kejutan dengan menghempaskan perlawanan kandidat juara Rusia di semifinal, sebelum akhirnya dikalahkan Polandia di final.
Namanya bahkan masuk dalam 3 daftar pemain terbaik, masing-masing sebagai best scorers, best attackers, dan best server. Tak lama kemudian, Aleks juga turut ambil bagian kala Bulgaria meraih peringkat 6 FIVB Men's U21 World Championship 2021.
Penampilan luar biasa yang ditunjukannya membuat dirinya dilirik oleh pelatih anyar timnas senior Bulgaria, Nikolay Jeliazkov untuk menggenapi daftar outside hitter mereka di VNL 2022.
Namun, bukan hanya numpang nama di daftar saja, tapi Aleks Nikolov secara reguler selalu jadi pilihan sang pelatih untuk mengisi posisi tersebut. Ya, si pemuda 18 tahun itu tampil rutin dalam semua partai yang dimainkan Bulgaria.
Sebagai yang termuda di tim dan starting line up, tak nampak kikuk atau grogi dari penampilannya. Aleks justru menjawab kepercayaan sang pelatih dan para seniornya dengan menciptakan 172 poin lewat 150 poin attack, 13 block, dan 9 poin serve.
Apa yang dicapai pemuda kelahiran 30 November 2003 itu membuat namanya kini jadi satu di antara banyak talenta muda yang wajib diantisipasi tim lawan dan siap makin bersinar di Kejuaraan Dunia kali ini.
Penampilan apiknya bahkan telah lebih dulu membuat klub juara Superlega Italia musim 2021-2022, Cucine Lube Civitanova kepincut dan mengontrak Aleks untuk musim depan.
* Torey Defalco (Amerika Serikat)
Rasanya kurang lengkap jika tidak memasukan nama pemain muda asal Huntington Beach, California ini dalam daftar.
Torey James Defalco atau TJ Defalco adalah satu dari 2 pemain termuda Amerika Serikat yang dibawa saat Olimpiade 2020 lalu. Olimpiade yang berakhir tidak mengenakan bagi tim besar seperti AS.
Pasalnya mereka yang selalu masuk daftar favorit harus angkat koper lebih dulu setelah tak mampu melewati fase penyisihan pool.
Meski begitu, kepedihan yang terjadi di Tokyo perlahan tapi pasti jadi salah satu faktor yang menempa tim AS untuk kembali ke jalur juara dan itu terjadi di VNL 2022.
Amerika Serikat akhirnya mampu kembali menapaki partai puncak setelah edisi 2019. Dan salah satu aktor yang melanggengkan jalan AS ke final adalah TJ Defalco.
Outside hitter berusia 25 tahun itu memang menjadi pilihan utama John Speraw, pelatih AS. Hasilnya di semifinal kontra Polandia, senjata "pembunuh" bernama serve ace yang dicetaknya sebanyak 6 kali jadi salah satu kunci kemenangan melajunya AS ke final.
Efisiensi serangan atau attack yang dicatatnya termasuk yang tertinggi, yakni 55,09% dan namanya juga masuk dalam daftar 5 besar kategori best scorer dan best attacker.
Hal itu tentu saja beralasan. Jika dirunut dari seluruh laga yang dimainkannya selama VNL 2022, Defalco selalu mencetak double digit angka dengan kontribusi tertinggi pada saat AS jumpa Argentina. Di pertandingan tersebut Defalco mencetak 28 poin dan mengakhiri laga sengit itu dengan kemenangan.
Melihat torehan yang dilakukannya, tak mengherankan jika TJ Defalco masih menjadi pemain kunci Amerika Serikat di Men's World Championship 2022 ini.
***
Dari deretan nama di atas siapa yang kira-kira akan membawa timnya melangkah jauh hingga partai pamungkas dan berdiri di podium tertinggi Men's World Championship 2022.
Mungkinkah salah satu di antaranya juga masuk dalam daftar Dream Team dan bersinar paling terang?
Kuy ikuti keseruan perhelatan akbar Kejuaraan Duni Voli Putra 2022, untuk teman-teman yang mau nonton kebetulan beberapa pertandingan ditayangkan di salah satu tv nasional loh. So jangan sampai ketinggalan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H