Mohon tunggu...
Nindy Prisma
Nindy Prisma Mohon Tunggu... Buruh - buruh di balik kubikel dan penikmat pertandingan olahraga

...Real Eyes Realize Real Lies...

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Artikel Utama

Waktu Hujan Turun (3)

3 Mei 2015   16:15 Diperbarui: 10 September 2015   10:54 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1430644375501096292

***

“Hey.. Ya.. Tunggu sebentar.”

“Mau apa lagi?” tanya Rhaya begitu ketus pada pemuda yang terus saja mengikutinya sejak tadi.

“Ya~ tega sekali kau membiarkanku mendorong motorku sendirian dan kenapa jalanmu cepat sekali.” Protes Elang dengan napas tersengal. Rhaya menatap datar wajah lelah pemuda dihadapannya. Elang sangat menyadari jika dirinya diperhatikan dengan cara yang sama sekali tidak nyaman.

“Hmm, soal yang tadi pagi itu.. Aku minta maaf, aku tidak tahu kalau itu kau. Maaf aku membuat seragammu basah dan terlebih lagi membuat diusir Bu Irma.” Elang memelas di hadapan Rhaya, mengucapkan permohonan maaf yang dia tahu akan sulit didapatkannya. Rhaya masih terdiam memandang Elang yang mulai cemas menunggu jawabannya.

“Ya sudahlah.” ucapnya singkat kembali melangkahkan kaki meninggalkan pemuda itu.

“Yak, apa maksudnya dengan ‘ya sudahlah’? Ish..”  Elang turun dari sepeda motor miliknya dan berjalan cepat menghampiri Rhaya.

“Ya~ Rhaya... Ya~~ Rhaya Pramesti.” Gadis itu kini menoleh dengan raut wajah yang mulai kesal mendengar Elang berulang kali menyebutkan nama.

“Kau mau membuat semua orang memandang ke arah kita dengan meneriakkan namaku hah?”

“Kenapa? Memangnya ada yang salah jika.. Ah kita belum berkenalan ya.. Aku Erlangga Pratama, siswa kelas XI IPA 2.” Elang mengulurkan tangannya, kemudian menariknya kembali ketika tangan Rhaya tidak kunjung membalas uluran tangannya. Rhaya memalingkan wajahnya, sesekali menolehkan kepalanya ke kanan, seperti menunggu sesuatu.

“Jika kau menunggu bis mungkin akan lama karena...” Elang tidak menyelesaikan kalimatnya ketika tanpa disadarinya Rhaya sudah masuk kedalam sebuah taksi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun