Chairil Anwar tampil sebagai seorang Revolusioner --- di masa-masa setiap orang harus segera menentukan di mana ia berdiri, bagaimana ia bersikap, apa yang bisa ia lakukan bagi Bangsanya --- Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945. Ia berdiri sebagai Revolusioner, ia bersikap sebagai seorang Revolusioner --- dan Chairil Anwar berlaku sebagai Penyair yang Revolusioner.
Persetujuan dengan Bung Karno
Ayo !  Bung Karno kasi tangan mari kita bikin janji
Aku sudah cukup lama dengar bicaramu,
dipanggang atas apimu, digarami oleh lautmu
Dari mulai tgl. 17 Agustus 1945
Aku melangkah ke depan berada rapat di sisimu
Aku sekarang api aku sekarang laut
Bung Karno ! Kau dan aku satu zat satu urat
Di zatmu di zatku kapal-kapal kita berlayar
Di uratmu di uratku kapal-kapal kita bertolak & berlabuh