Mohon tunggu...
Mutia Saka Andini
Mutia Saka Andini Mohon Tunggu... Akuntan - Mahasiswa

Mahasiswa Sarjana Akuntansi - NIM 43223010023 - Fakultas Ekonomi dan Bisnis - Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB - Dosen: Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Diskursus Gaya Kepemimpinan Raden Mas Panji Sosrokartono

24 Oktober 2024   22:18 Diperbarui: 24 Oktober 2024   22:18 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Diskursus Gaya Kepemimpinan Raden Mas Panji Sosrokartono

Lahir pada 10 April 1877 di Mayong, Rembang, Jawa Tengah, Raden Mas Panji Sosrokartono adalah kakak kandung pahlawan nasional, Raden Ajeng Kartini. Sejak masa mudanya, sebagaimana termasuk dalam buku versi digital Sosrokartono karya Aguk Irawan M.N , Raden Mas Panji Sosrokartono memang menaruh minat di bidang bahasa. Raden Mas Panji Sosrokartono muncul dalam dunia kepemimpinan Indonesia sebagai sosok yang dikenal namun bukan hanya karena dedikasinya, tetapi juga gaya kepemimpinannya yang unik dan menginspiratif. Pendekatan Catur Murti menunjukkan bagaimana prinsip moral dan etika dapat digunakan untuk mencegah korupsi, menciptakan model kepemimpinan yang berfokus pada keadilan dan kesejahteraan masyarakat. 

Tidak puas berkarier di bidang jurnalistik, Sosrokartono juga menjadi kepala juru ahli bahasa di Volkenbond atau Liba Bangsa-Bangsa di Jenewa dan atase kebudayaan untuk Kedubes Perancis di Den Haag. Kepintaran bahasa yang dimilikinya membawa kakak Kartini itu pada peran-peran mulia bagi pengetahuan rakyat Indonesia. Hal itu terbukti dari keahliannya dalam menguasai 36 bahasa, 10 bahasa daerah dan 26 bahasa asing. Kemampuan banyak bahasa ini disebut polyglot. Saking cerdasnya, orang Eropa menjulukinya sebagai Si Jenius dari Timur.

Nah, disini kita akan mempelajari lebih lanjut tentang prinsip kepemimpinan Panji Sosrokartono dan bagaimana hal itu berdampak pada pembangunan karakter bangsa.

 untuk selengkapnya, yuk simak lebih lanjut!

1. What


Spiritus, yang dalam bahasa Latin disebut sebagai "roh", memiliki banyak arti yaitu Semangat, nafas, batin, jiwa, sukma, kesadaran rasionalitas, empiris (Jawa Kuna menyebut kasunyatan atau kenyataan; fakta), atau apa yang Hegel sebut sebagai Roh Dunia (Weltgeist). Melalui filosofi jiwa yang kompleks membuat etika jiwa yang rumit, hubungan harmonis antargotra, spiritualitas, dan filsafat alam semesta, makna mental Jawa dibangun. Nilai-nilai ini tidak hanya membangun karakter seseorang, tetapi juga mempengaruhi bagaimana orang-orang Jawa bertindak secara keseluruhan dalam pencarian keseimbangan dan kebahagiaan dalam hidup.

ppt
ppt


- Pengertian dan Konsep Kepemimpinan menurut Sosrokartono

Seiringnya zaman mungkin tidak banyak orang yang tahu tentang Raden Mas Panji Sosrokartono dan segudan prestasinya. Dia adalah seoang putra Bupati Jepara Adipati Ario Sosroningrat.

res.cloudinary.com
res.cloudinary.com

Raden Mas Panji Sosrokartono, adalah seorang pemikir dan tokoh kepemimpinan terkemuka di Indonesia, memberikan konsep kepemimpinan yang kaya akan prinsip-prinsip moral. Dia percaya bahwa kepemimpinan bukan hanya kekuasaan, tetapi juga tanggung jawab sosial dan moral terhadap masyarakat. Ia menyadari bahwa seorang pemimpin harus mampu menjadi teladan dalam perilaku sehari-hari mereka dan dalam pengambilan keputusan mereka. Sosrokartono dapat menguasai 17 bahasa asing secara aktif dan pasif. Pada tahun 1899 Sosrokartono menjadi orang pertama dari Indonesia yang berpidato di depan para ahli bahasa Belanda di Kongres bahasa ANV di Gent. Dia juga mengambil bagian dalam penyusunan ADART di Indische Vereniging dan dapat berkontribusi banyak. Di dunia media, Sosrokartono pernah bekerja untuk majalah Bendera Wolanda dan kemudian menjadi koresponden The New York Herald pada tahun 1917. Ia juga mendirikan perpustakaan dan rumah sakit Darussalam di Bandung. 

ppt
ppt

Identitas Perilaku Panji Sosrokartono

1. Jawi Bares : Menunjukkan sifat Jawa yang jujur, suka terus terang dan polos

2. Jawi Deles : menjunjung tinggi kebenaran dan konsistensi, yang berarti tidak dapat diubah secara prinsip.

3. Jawi Sejati : Menjelaskan keaslian dan ketulusan, bukan bersifat dramatis

Metafora Jiwa dan Roh

1. Mandor KLungsu berarti menggambarkan loyalitas kepada Tuhan sebagai Pemilik kehidupan

2. Ada juga Joko Pering, yang mengembangkan gairah muda dan otentisitas, serta kesadaran akan kesetaraan martabat manusia.

ppt
ppt

Menurut Raden Mas Panji Sosrokartono, tujuan kepemimpinan adalah untuk mencapai kesejahteraan masyarakat dan pembangunan karakter bangsa-bangsa Indonesia. Menurutnya, seorang pemimpin tidak hanya harus mengelola sumber daya dan membuat keputusan, tetapi juga harus menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan kemajuan masyarakat. Ada beberapa tujuan utama kepemimpinan Sosrokartono adalah sebagai berikut: 

1. Mewujudkan Keadilan Sosial

Sosrokartono berpendapat bahwa keadilan sosial adalah dasar kepemimpinan yang sangat penting. Ia berusaha untuk menjamin bahwa setiap anggota masyarakat memiliki hak dan kesempatan yang sama. Pemimpin dapat menumbuhkan kepercayaan dan solidaritas di masyarakat dengan cara menegakkan keadilan. 

2. Mengembangkan Karir dan Moralitas 

Sosrokartono menekankan bahwa karakter dan moralitas sangat penting dalam kepemimpinan. Ia berusaha untuk menjadi teladan bagi masyarakat dengan menunjukkan integritas dan etika yang tinggi. Karena tujuannya adalah untuk membentuk pemimpin masa depan yang memiliki nilai-nilai moral yang kuat selain kemampuan teknis. 

3. Mendorong Partisipasi Masyarakat

Sosrokartono berpendapat bahwa kepemimpinan yang efektif membutuhkan masyarakat untuk berpartisipasi aktif. Ia berusaha untuk menciptakan ruang di mana orang dapat menyampaikan pendapat dan bekerja sama, yang di mana mereka dapat menyalurkan keinginan mereka dengan melibatkan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan, para pemimpin dapat memastikan bahwa kebijakan yang dibuat sudah sesuai dengan kebutuhan dan apa yang di harapkan masyarakat. 

Raden Mas Panji Sosrokartono mengatakan bahwa seorang pemimpin harus memiliki sifat:

1. Integritas dan Etika Tinggi: Pemimpin harus berpegang teguh pada prinsip-prinsip moral dan etika yang membangun kepercayaan di masyarakat.

2. Kebijaksanaan dalam Pengambilan Keputusan: Kemampuan untuk menilai situasi dan membuat pilihan yang tepat dengan mempertimbangkan dampak jangka panjang berdasarkan informasi yang ada.

3. Empati dan Kepedulian: Pemimpin harus memahami kebutuhan masyarakat dan menunjukkan kepedulian,dan membangun hubungan emosional yang kuat dengan rakyat mereka.

4. Keterbukaan dan Keterlibatan: ini dapat memungkinkan masyarakat untuk berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan dengan mendorong diskusi yang inklusif dan mendengarkan umpan balik dari anggota tim.

5. Pemimpin harus memiliki kemampuan untuk menginspirasi dan memotivasi timnya dan mendorong kontribusi masing-masing.

- Gaya Kepemimpinan yang diterapkan Sosrokartono

Raden Mas Panji Sosrokartono dianggap memiliki pendekatan pemimpin yang lebih demokratis. Sosrokartono percaya bahwa kepemimpinan yang efektif membutuhkan partisipasi aktif dari masyarakat dan anggota tim. Menurutnya, ciri-ciri kepemimpinan demokratis termasuk mendorong diskusi terbuka dan menghargai pendapat orang lain.

Dalam kehidupan nyata, Sosrokartono berusaha mewujudkan lingkungan di mana setiap orang merasa dihargai dan memiliki suara dalam pengambilan keputusan. Ia tidak hanya membuat keputusan berdasarkan kepentingannya sendiri, tetapi juga mempertimbangkan keinginan dan kebutuhan komunitas yang dipimpinnya. Dengan cara ini, ia menumbuhkan loyalitas dan kepercayaan di antara anggota tim dan masyarakat.

 Dalam situasi tertentu, keputusan tegas mungkin diperlukan, tetapi pendekatan Sosrokartono mendorong kerja sama dan inklusi, menjadikannya sebagai pemimpin demokratis daripada otoriter atau laissez-faire. Oleh karena itu, kepemimpinannya berpusat pada kemakmuran bersama dan pengembangan karakter masyarakat.

- Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal terhadap Gaya Kepemimpinan Sosrokartono

Nilai-nilai dan filosofi hidup Sosrokartono adalah komponen internal yang signifikan. Ia memimpin berdasarkan komitmen yang kuat terhadap prinsip-prinsip etika dan moral. Dalam pengambilan keputusan dan interaksi dengan masyarakat, sifat seperti kebijaksanaan, empati, dan integritas menjadi sangat penting. Pendidikan dan pengalaman Sosrokartono juga memengaruhi gaya kepemimpinannya. Ia memiliki kemampuan untuk menyesuaikan strategi kepemimpinannya dengan situasi yang berbeda karena kekayaannya dalam budaya dan pemikiran.

Sebaliknya, gaya kepemimpinannya juga dipengaruhi oleh unsur-unsur luar, seperti keadaan sosial dan politik saat itu. Sosrokartono hidup di masa yang penuh dengan perubahan dan kesulitan, seperti perjuangan melawan penjajahan dan memperoleh kemerdekaan. Hal ini mendorongnya untuk mengambil pendekatan yang lebih demokratis, yang melibatkan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan. Budaya dan norma masyarakat juga sangat penting. Sosrokartono mengubah gaya kepemimpinannya untuk menciptakan lingkungan yang inklusif dan bekerja sama dalam masyarakat yang menghargai musyawarah dan mufakat.
 
- Dampak Gaya Kepemimpinan Sosrokartono

Masyarakat dan organisasi yang dipimpin Raden Mas Panji Sosrokartono sangat dipengaruhi oleh gaya kepemimpinannya yang demokratis dan inklusif. Peningkatan partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan keputusan merupakan efek utama. Sosrokartono menumbuhkan rasa tanggung jawab kolektif terhadap kebijakan yang dibuat dengan melibatkan masyarakat. Hal ini meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pemimpin dan mendorong mereka untuk berpartisipasi secara aktif dalam pembangunan sosial dan politik. 

Gaya kepemimpinan yang penuh kasih sayang dan komunikatif ini juga membantu mengembangkan moral dan karakter masyarakat. Sosrokartono menekankan betapa pentingnya nilai-nilai etika dan moral dalam setiap tindakan, yang mendorong masyarakat untuk menerapkan nilai-nilai ini dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, ia tidak hanya memimpin tetapi juga mendidik orang untuk menjadi orang yang lebih baik. 

Pengurangan korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan juga terjadi. Sosrokartono berusaha mencegah praktik korupsi yang merugikan masyarakat dengan menggunakan pendekatan kepemimpinan yang transparan dan akuntabel. Ia mendorong budaya yang mengutamakan keterbukaan dan kejujuran, yang merupakan dasar untuk membangun pemerintahan yang bersih dan berhasil.
Gaya kepemimpinan ini, bagaimanapun, juga menghadapi masalah, seperti penentangan dari pihak-pihak yang mengadopsi metode yang lebih otoriter. Meskipun demikian, kepemimpinan Sosrokartono telah menghasilkan masyarakat yang lebih berpartisipasi, bermoral, dan jujur. Warisan ini akan berpengaruh pada generasi berikutnya. Oleh karena itu, gaya kepemimpinannya tidak hanya relevan saat ini, tetapi juga memberikan pelajaran kepemimpinan yang berguna untuk masa depan.

- Kritik dan Apresiasi terhadap Gaya kepemimpinan Sosrokartono

Kepemimpinan Sosrokartono diapresiasi karena kemampuan untuk mendorong partisipasi masyarakat. Sosrokartono mendorong masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam proses pengambilan keputusan, yang menghasilkan rasa memiliki dan tanggung jawab bersama. Metode ini meningkatkan kepercayaan masyarakat pada pemimpin dan memperkuat hubungan sosial di antara anggota masyarakat. Dengan melibatkan masyarakat, kebijakan dapat dibuat dengan lebih baik dan lebih sesuai dengan kebutuhan rakyat. 

Nilai-nilai moral dan etika Sosrokartono juga mendapat pujian. Sosrokartono dikenal sebagai pemimpin yang menjunjung tinggi integritas dan kejujuran, yang menjadi teladan bagi banyak orang. Kepemimpinannya memberikan harapan dalam lingkungan yang seringkali dipenuhi dengan praktik korupsi. Dalam upayanya untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih dan transparan, yang sangat dihargai oleh masyarakat, ia berusaha untuk mencapainya. 

Gaya kepemimpinan Sosrokartono, bagaimanapun, juga mendapat kritik. Ketidakmampuan untuk menghadapi penentangan dari pihak-pihak yang mengadopsi metode otoriter merupakan kritik utama. Kadang-kadang, pendekatan demokratisnya dianggap tidak efektif dalam situasi di mana keputusan tegas diperlukan. Beberapa orang menganggap proses musyawarah yang panjang dapat menghambat pengambilan keputusan yang cepat dan tepat, terutama dalam situasi darurat.

Keterbatasan implementasi kebijakan merupakan alasan tambahan. Terlepas dari upaya Sosrokartono untuk melibatkan masyarakat, tidak semua suara dapat diterima. Kelompok tertentu mungkin merasa tidak didengar, yang dapat menyebabkan ketidakpuasan. Ketidakpuasan dan konflik dapat muncul karena keputusan yang dibuat tidak selalu memenuhi keinginan mayoritas dalam beberapa situasi. 

Ada juga yang berpendapat bahwa kepemimpinan yang terlalu demokratis dapat menyebabkan kebingungan. Jika kepemimpinan yang kuat diperlukan dalam situasi tertentu, pendekatan yang terlalu inklusif dapat menyebabkan masyarakat merasa tidak memiliki jalan yang jelas. Ini dapat menyebabkan program yang telah direncanakan tertunda.

Prinsip Hidup Harmonis menurut Raden Mas Panji Sosrokartono

ppt
ppt


ppt
ppt


  • Sugih Tanpo Bandha: Kaya tanpa harta material.
  • Digdaya Tanpo Aji: Sakti tanpa jimat.
  • Nguluk Tanpo Bala: Bertempur tanpa senjata.
  • Menang Tanpo Ngasoraken: Menang tanpa merendahkan orang lain.

2. Why 

Ketika kita berbicara tentang "mengapa" dalam konteks kepemimpinan Raden Mas Panji Sosrokartono, kita sedang mencari tahu apa yang mendorongnya untuk melakukan apa yang dia lakukan.

Untuk memahami pemikiran dan karakter Sosrokartono secara menyeluruh, elemen "mengapa" ini sangat penting. Dengan mengetahui mengapa dia melakukan apa yang dia lakukan, kita dapat lebih menghargai kontribusinya dan belajar banyak dari gaya kepemimpinannya.

Cara Hidup 

ppt
ppt

Kutipan ini dapat dianggap sebagai dorongan untuk mempromosikan moralitas di antara orang-orang dan membantu mereka menjalani kehidupan yang layak. Meluhurkan bangsa kita, dalam hal ini Indonesia, disebut sebagai angluhuraken bongso kito.

Menurut Anjebar Wineh Budi Jawi, menyebarkan kebijaksanaan, budi pekerti, dan nilai-nilai kejawen (moral dan etika) sangat penting. Memfasilitasi jalan hidup warga negara atau bangsa dimaksudkan untuk mempermudah margining bongso.
Pencarian tempat yang layak untuk hidup, baik secara material maupun spiritual, untuk kehidupan yang penuh makna dan kesejahteraan disebut "ngupoyo papan panggesangan." 

Menurut pesan ini, setiap negara atau individu harus memiliki minimal satu sisi kebaikan, dan salah satu bentuk kebaikan adalah membantu orang lain menjalani kehidupan yang lebih baik.

Makna Konsep Alif

ppt
ppt

1. Alif sebagai Simbol: Dalam hal ini, huruf "Alif" melambangkan sesuatu yang lebih dalam. 

2. Koneksi dengan Tuhan: Alif merupakan representasi Tuhan, diri sendiri (Ana), dan kesatuan antara keduanya. 

3. Realitas dan Kebenaran: Alif juga merujuk pada "kasunyatan" atau kebenaran mutlak. 

4. Kualitas Pribadi: Alif dikaitkan dengan kejujuran, kemurnian, dan integritas. 

5. Siklus Kehidupan: Konsep menanam tanaman dikaitkan

Elemen-elemen Visual

 

ppt
ppt

1. Alif: Dalam hal ini, huruf "Alif" mungkin masih memiliki makna yang sama seperti pada penjelasan sebelumnya, yaitu mewakili Tuhan, diri sendiri, atau keduanya.
Warna: Gambar ini memiliki makna simbolik yang kuat.

2. Putih: Biasanya dikaitkan dengan Tuhan, kesucian, dan cahaya.
Hitam: Sering digambarkan sebagai semua, kegelapan, atau kedalaman.

3. Biru Muda: Ini biasanya dikaitkan dengan ketenangan, kedamaian, dan kedalaman batin.

4. Merah: Biasanya dikaitkan dengan energi, keberanian, kehidupan, dan gairah.
Kombinasi Warna: Huruf Alif dapat memiliki makna yang lebih kompleks jika dikombinasikan dengan warna-warna ini. Misalnya, Alif putih dengan dasar hitam dapat berfungsi sebagai simbol penemuan diri dalam kegelapan, atau Alif putih dengan dasar merah dapat berfungsi sebagai simbol keberanian dalam menemukan kebenaran.

 Catur Murti

ppt
ppt

"Empat nilai penjelmaan" dalam catur murti adalah persatuan dari empat hal yang benar, yaitu:

Pikiran/kesadaran benar Memiliki pikiran yang bersih, bijaksana, dan benar. Perasaan benar adalah ketika seseorang merasa benar, tulus, dan sesuai dengan prinsip-prinsip moral. Perkataan benar adalah ketika seseorang berbicara jujur, sopan, dan tidak menyakiti orang lain. Perbuatan benar adalah ketika seseorang melakukan tindakan yang baik, bermanfaat, dan sesuai dengan norma-norma yang berlaku

Konsep Ilmu Kantong Bolong

ppt
ppt

Kantong bolong: simbol seseorang yang selalu memberi tanpa pamrih, seolah-olah kantongnya selalu bolong, sehingga semua yang dia miliki selalu diberikan kepada orang lain. Yen Ana Isi Lumuntur Marang Sesame, Nulung Papadane Ora Nganggo Mikir Wayah, Waduk, Kantong. Artinya adalah membantu orang lain tanpa mempertimbangkan waktu, tenaga, atau keuntungan pribadi. Selalu memberi orang lain apa yang Anda miliki. Hidup adalah berbagi, baik itu tanpa pamrih maupun tanpa pamrih. Ini menunjukkan cara hidup yang berfokus pada memberikan dan membantu orang lain tanpa mengharapkan hasil.

Tujuan Ide ini:

1. Menghapus Kemelekatan: Ide ini bertujuan untuk menghilangkan kemelekatan pada materi atau sifat mementingkan diri sendiri.

2. Menumbuhkan Kepedulian: Mendorong orang untuk menunjukkan kepedulian yang lebih besar terhadap sesama dan lingkungan sekitar mereka.

3. Mencapai Kebahagiaan: Seseorang akan merasakan kebahagiaan dan kepuasan batin jika mereka memberikan sesuatu tanpa pamrih.

- Mengapa Sosrokartono memilih jalan menjadi seorang pemimpin?

Raden Mas Panji Sosrokartono, seorang tokoh penting dalam sejarah gerakan nasional Indonesia, memilih jalan menjadi pemimpin karena dorongan kuat untuk memperjuangkan kemerdekaan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Pendidikannya di Belanda, termasuk di Technische Hogeschool, memberinya lebih banyak pengetahuan teknis dan meningkatkan komitmennya terhadap tanah airnya. 

Sosrokartono dipengaruhi oleh keadaan masyarakat yang terjajah dan kesulitan yang dialami rakyat Indonesia sebagai akibat dari kolonialisme. Dia merasa terdorong untuk membantu melalui pendidikan dan aktivisme politik setelah menyaksikan ketidakadilan ini. Ia menolak berbagai tawaran pekerjaan dari pemerintah Hindia Belanda karena dia pikir itu melanggar moral dan nasionalisme. Keberaniannya menolak tawaran menunjukkan komitmennya untuk tidak bekerja sama dengan penjajah. 

Dia juga menjadi bagian dari kelompok mahasiswa seperti Indische Vereeniging, yang di mana dia berpartisipasi dalam kampanye untuk kemerdekaan Indonesia. Sosrokartono berpendapat bahwa pendidikan adalah alat penting untuk memberdayakan masyarakat dan mempersiapkan mereka untuk menghadapi tantangan masa depan. Ajaran moralnya menekankan betapa pentingnya hubungan harmonis antara manusia dengan Tuhan dan sesama manusia, serta betapa pentingnya untuk membantu dan melayani sesama manusia. 

Sosrokartono dianggap sebagai guru spiritual banyak orang, termasuk Bung Karno. Filosofinya tentang etika dan kemanusiaan sangat relevan dengan perjuangan bangsa saat itu. Ia menekankan bahwa setiap orang harus memiliki manfaat bagi masyarakat, yang mencerminkan nilai-nilai Pancasila, yang merupakan dasar negara. Sosrokartono berusaha mendorong kesadaran masyarakat untuk memperjuangkan hak-hak mereka dengan menggunakan pendekatan humanis dan spiritual.
Keyakinan bahwa pendidikan dan moralitas adalah kunci untuk mencapai kemerdekaan dan kesejahteraan bangsa Indonesia mendorong Sosrokartono untuk menjadi pemimpin.

- Mengapa Sosrokartono menerapkan Gaya Kepemimpinan yang spesifik?

Filsafat Jawa dan Monocentrisme Nilai Moral: Dalam filsafat Jawa, figur kepemimpinan seringkali berpusat pada satu orang yang dihormati oleh masyarakat. Sebagai karakter utama, Sosrokartono diakui karena kebijaksanaan dan kearifannya. Dengan berkonsentrasi pada satu pusat kepemimpinan ini, struktur kelembagaan memperoleh stabilitas dan legitimasi. 

1. Metafisik: Dimensi metafisik, seperti hubungan dengan kekuatan supranatural atau rohani, sering dikaitkan dengan kepemimpinan Jawa. Ini memasukkan aspek keagamaan dan spiritual ke dalam kepemimpinan. Untuk meminta kekuatan ilahi, Sosrokartono, seorang Muslim yang saleh, sering melakukan ritual spiritual seperti puasa ngebleng selama 47 hari.

2. Etis: Sosrokartono mengedepankan prinsip kebaikan, kejujuran, dan keadilan dalam pengambilan keputusan dan tindakan. Ia selalu menunjukkan sikap dermawan dan adil, selalu mengutamakan kepentingan orang lain daripada kepentingannya sendiri. 

Kontribusi Pendidikan dan Karakter Bangsa Sosrokartono sangat peduli dengan pendidikan dan perkembangan karakter bangsa. Ia percaya bahwa pendidikan adalah cara utama untuk memberdayakan orang dan mempersiapkan mereka untuk menghadapi hal-hal yang akan datang. Akibatnya, ia tidak hanya berusaha keras untuk meningkatkan standar pendidikan di Indonesia, tetapi ia juga memberikan pendidikan moral dan moral yang kuat kepada Presiden Pertama Republik Indonesia, Soekarno.

Praktik Spiritual dan Moral Sosrokartono dikenal sebagai polyglot, menguasai 34 bahasa, termasuk 10 bahasa lokal. Kemampuan bahasanya menunjukkan komitmennya untuk memahami bahasa dan budaya lokal selain membantu dalam diplomasi politik. Kegiatan keagamaan yang dia jalankan, seperti puasa ngebleng, menunjukkan keikhlasan dan kesabaran dalam menghadapi kesulitan, mencerminkan sikap spiritualnya.

Contoh Nyata: Kisah Swiss Sosrokartono pernah menjelajahi Swiss yang indah, tetapi dia dihadang dan hartanya dirampas. Dalam situasi sulit, Sosrokartono hanya meminta para penjahat untuk memberi tahu ibunya tentang kematian dia. Penjahat mengembalikan hartanya dan membiarkannya pergi setelah menerima permohonan ini. Kisah ini menunjukkan kemampuan Sosrokartono untuk menghadapi tantangan dan keyakinannya bahwa keadilan dan kebenaran akan selalu menang.3:

Secara keseluruhan, filsafat Jawa, yang menekankan pragmatis, etis, monocentrisme, dan metafisik, memengaruhi gaya kepemimpinan Sosrokartono. Dia menjadi contoh yang baik bagi banyak pemimpin Indonesia karena nilai-nilai moral dan spiritual yang dia anut. Selain itu, dedikasinya untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan sifat bangsa menunjukkan komitmennya untuk memperjuangkan kemerdekaan dan kesejahteraan Indonesia.

- Apa Tujuan utama yang ingin dicapai Sosrokartono melalui Kepemimpinannya?

Dalam kepemimpinannya, Raden Mas Panji Sosrokartono, seorang tokoh penting dalam sejarah gerakan nasional Indonesia, memiliki tujuan yang jelas dan ambisius. Tujuan ini tidak terbatas pada perubahan budaya, sosial, atau politik; lebih jauh lagi, itu adalah untuk menghasilkan perubahan yang signifikan yang melibatkan semua aspek kehidupan masyarakat. Berikut ini adalah analisis rinci tujuan utama Sosrokartono di bawah kepemimpinannya:

1. Transformasi Integral: Menghubungkan Semua Aspek Kehidupan Sosrokartono percaya bahwa perubahan yang efektif harus melibatkan semua aspek masyarakat, termasuk spiritual, moral, sosial, dan politik. Ia percaya bahwa integritas dan keselarasan antara manusia dengan Tuhan dan sesama makhluk Tuhan adalah dasar utama untuk membangun negara yang maju dan sejahtera.

 2. Spiritualitas dan Moralitas Tinggi: Sosrokartono dikenal sangat spiritual dan moral. Ia mengajarkan bahwa setiap orang harus berkontribusi semaksimal mungkin kepada sesama manusia dan lingkungannya. Sinkretisme agama, yaitu penggabungan nilai-nilai dari berbagai agama, membentuk ajaran moralnya, yang mencerminkan kerukunan antaragama dan integrasi nilai-nilai agama dalam kepemimpinan. Dalam membuat keputusan dan bertindak, ia menekankan prinsip kebaikan, kejujuran, dan keadilan.

Pendirian Nasional Indonesia sangat memperhatikan pentingnya pendidikan sebagai sarana utama untuk memberdayakan rakyat. Ia bahkan memberikan pendidikan moral dan karakter yang kuat kepada Presiden Pertama Republik Indonesia, Soekarno, selain berusaha keras untuk meningkatkan standar pendidikan di Indonesia. Oleh karena itu, nilai-nilai yang kuat dapat ditanamkan pada generasi berikutnya sehingga mereka siap menghadapi tantangan yang akan datang.

1. Integrasi Nilai-nilai Budaya: Sosrokartono berkomitmen untuk melestarikan dan menggabungkan nilai-nilai budaya tradisional Jawa saat modernisasi dilakukan. Ia percaya bahwa budaya adalah bagian penting dari identitas bangsa dan harus dilestarikan untuk melestarikan kebudayaan dan kelestarian bangsa. Dengan demikian, masyarakat dapat tetap memiliki jalan dan tujuan yang jelas meskipun berubah seiring dengan zaman.

2. Bawa Perubahan Sosial dan Politik: Meskipun fokus utamanya adalah transformasi penting, Sosrokartono juga berpartisipasi secara aktif dalam perubahan sosial dan politik. Dengan menggunakan platform pendidikan dan moralitas, ia dapat memengaruhi pendapat orang-orang dan mendorong masyarakat untuk mengubah sesuatu yang baik.

3. Anti-Kolonialisme: Sosrokartono adalah seorang anti-kolonialis yang menentang penjajahan Belanda atas wilayah Indonesia. Ia meminta bangsa Indonesia untuk mendapatkan kemerdekaan dan kemandirian. 

4. Aktivisme Politik: Aktivitas politiknya lebih dari retorika. Sosrokartono aktif dalam gerakan nasionalis dan pergerakan mahasiswa. Ia aktif dalam Indische Vereeniging, misalnya, di mana ia berkontribusi pada perjuangan untuk kemerdekaan Indonesia. Aktivitas nyata ini menunjukkan komitmennya pada hak-hak rakyat Indonesia. 

Dengan kepemimpinan Sosrokartono, tujuan diimplementasikan secara sistematis dan holistik. Beberapa strategi implementasi yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Sinkretisme Agama: Konsep yang menggabungkan nilai-nilai dari berbagai ajaran agama untuk membentuk kerukunan agama dan mengintegrasikan nilai-nilai agama dalam kepemimpinan. Hal ini mendorong toleransi dan harmoni di masyarakat. 

2. Pendidikan Moral dan Karakter: Memberikan pendidikan yang kuat tentang moral dan karakter kepada generasi berikutnya. Tujuan dari pendekatan ini adalah untuk membangun individu yang paling bermanfaat bagi lingkungan dan sesama manusia.

3. Melestarikan Budaya Tradisional: Menggabungkan nilai-nilai budaya tradisional Jawa dengan modernisasi Tujuan dari tindakan ini adalah untuk mempertahankan identitas negara dan menetapkan jalan yang jelas untuk menghadapi perkembangan zaman.

4. Aktivisme Anti-Kolonial: Menggunakan platform pendidikan dan moral untuk mempengaruhi pendapat publik dan memobilisasi masyarakat menuju perubahan positif. Untuk memperjuangkan hak-hak rakyat Indonesia, gerakan nasionalis dan pergerakan mahasiswa juga melakukan tindakan fisik.  


-NIlai-nilai apa yang mendasari gaya kepemimpinan Sosrokartono?

Spiritualitas dan Hubungan dengan Tuhan adalah fokus utama Sosrokartono. Ia percaya bahwa setiap orang memiliki tanggung jawab untuk berbakti dan mengabdi kepada Tuhan melalui tindakan yang baik dan membantu orang lain. Dalam ajarannya, konsep "leladi mring sesami", atau cinta kasih kepada sesama, adalah dasar: orang harus mencintai dan membantu sesama tanpa alasan.

Moralitas Tinggi dan Jiwa Besar Di dalam ajaran moral Sosrokartono, sangat penting untuk memiliki jiwa besar dan kerendahan hati. Ia mengajarkan bahwa orang harus berjiwa besar dan rendah hati, bukan sombong atau egois. Kata-kata paradoks seperti "sugih tanpo bondo", "digdoyo tanpo aji", dan "ngluk tanpo bala" menunjukkan prinsip-prinsip ini. Dengan kata lain, tidak mungkin untuk menjadi kaya tanpa harta, menjadi kuat tanpa kekayaan, bertempur tanpa kekuatan militer, dan menang tanpa merendahkan orang lain. 

1. Kepedulian Sosial dan Kepedulian: Sosrokartono sangat memperhatikan kepedulian sosial. Ia menekankan bahwa manusia harus berkontribusi semaksimal mungkin kepada sesama manusia dan lingkungannya. Dengan memprioritaskan kepentingan bersama dan kesejahteraan bersama, ajarannya menggugah kesadaran manusia akan tanggung jawabnya sebagai warga dalam kehidupan bersama.

2. Relevansi dengan Pancasila: Pancasila adalah ideologi dan dasar negara Indonesia. Ajaran moral Sosrokartono sangat terkait dengan Pancasila. Ajaran Sosrokartono tentang pentingnya bekerja sama dan membantu sesama juga mencerminkan nilai-nilai Pancasila seperti gotong royong, musyawarah, dan silaturahmi. Selain itu, ajaran Sosrokartono tentang kerendahan hati dan jiwa besar juga sesuai dengan nilai-nilai Pancasila yang menekankan pentingnya kesederhanaan dan keadilah dalam pergaulan masyarakat.

3. Hasil untuk Kepemimpinan: Nilai-nilai ini sangat penting untuk kepemimpinan. Sosrokartono membahas moralitas dan praktiknya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan perilakunya yang konsisten dan humanis, ia menjadi teladan bagi banyak orang. Oleh karena itu, ia mendorong para pemimpin lainnya untuk menerapkan prinsip-prinsip ini dalam tindakan dan keputusan mereka.

Ajaran Sosrokartono juga menjawab masalah modernisasi dan globalisasi, seperti demoralisasi dan krisis jati diri. Ia memberi tahu kita bahwa kita tidak boleh berpikir dengan cara yang materialistis, individualistis, pragmatistis, hedonisistis, atau sekuleristis. Sebaliknya, kita harus memperhatikan kepentingan dan kesejahteraan bersama. Oleh karena itu, ajaran moral Sosrokartono berfungsi sebagai solusi untuk masalah yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini.

Kesimpulannya yaitu nilai-nilai spiritualitas, moralitas tinggi, kepekaan sosial, dan relevansi dengan Pancasila membentuk gaya kepemimpinan Sosrokartono. Dia menjadi inspirasi bagi banyak pemimpin Indonesia karena ajaran moralnya yang kaya akan substansi dan relevan dalam menangani masalah kehidupan bangsa.
 
- Bagaimana Konteks sejarah dan sosial pada zamannya mempengaruhi motivasi dan tu
juan kepemimpinan Sosrokartono?

Secara keseluruhan, situasi sosial dan sejarah masa lalu Sosrokartono berdampak pada motivasi dan tujuan kepemimpinannya dalam beberapa cara:

1. Respon terhadap Kolonialisme: Sosrokartono sangat kecewa dengan cara penjajahan Belanda yang tidak adil dan diskriminatif. ingin meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan mendukung kemerdekaan.

2. Pentingnya Pendidikan: Ia percaya bahwa pendidikan adalah cara untuk berkembang. meminta pemerintah Belanda untuk mengajarkan orang Hindia bahasa Belanda.

3. Partisipasi dalam Gerakan Nasional: Bergabung dengan Indische Vereeniging, lembaga awal Perhimpunan Indonesia.

4. Toleransi dan Kerjasama Internasional: Dia berbicara lebih dari 35 bahasa dan berpartisipasi dalam Kongres Bahasa ke-25 di Belanda, menunjukkan komitmennya untuk memahami dan bekerja sama dengan masyarakat internasional.

5. Respon terhadap Fitnah Komunis: Menghadapi fitnah komunis dengan tenang dan bijak, menunjukkan keberaniannya dalam menghadapi tantangan dan teknikan.

6. Pengaruh Spiritualitas: Menggunakan Catur Murti sebagai prinsip hidupnya menunjukkan betapa besar impiannya untuk membersihkan tubuh dan jiwa manusia dari penyakit fisik dan mental.

3. How 

Kita berbicara tentang "bagaimana" dalam konteks gaya kepemimpinan Raden Mas Panji Sosrokartono. Kita berbicara tentang metode spesifik yang digunakan Sosrokartono untuk menjalankan kepemimpinannya. Ini mencakup metode, strategi, dan taktik yang beliau gunakan untuk mencapai tujuannya.

 Care leadership

ppt
ppt

"Ageng Alit Sami Sambat Lan Tangisipun Dating Ulun, Amemelas, Angrentahaken Luh Lan Manah, Awrat Sangetawratipun Dipun Lebetaken Rasa Lan Batos".

Kalimat ini menunjukkan bahwa orang tua dan anak-anak sering datang untuk mengadu dan menangis, memohon belas kasihan, yang menyebabkan perasaan pilu yang mendalam. Untuk banyak orang, menjadi tempat mengadu bukanlah hal yang mudah, terutama jika keluhan itu melukai hati orang yang mendengarkannya.
Makna Metafora: Menunjukkan bahwa orang yang bertanggung jawab sosial atau pemimpin sering kali menjadi tempat curahan hati banyak orang, dan beban emosional ini dapat sangat berat. Namun, penting untuk memproses perasaan itu dengan hati-hati dan menunjukkan empati yang tulus terhadap penderitaan orang lain.

HIdup Berkeutamaan

ppt
ppt

Kutipan ini memberikan nilai-nilai luhur yang harus menjadi pedoman hidup bagi setiap orang. Fokus pesan adalah pentingnya memiliki keberanian, integritas, tanggung jawab, dan kepedulian terhadap sesama. 

Kutipan dari "Hidup Berkeutamaan" yang ditulis oleh Raden Mas Panji Sosrokartono memberikan pelajaran hidup yang sangat berharga. Ini memiliki nilai-nilai yang dapat menginspirasi kita untuk menjadi orang yang lebih baik dan membantu orang lain. 

Kutipan Raden Mas Panji Sosrokartono

ppt
ppt

Nilai-nilai yang terkandung dalam kutipan Raden Mas Panji Sosrokartono ini dapat menjadi pedoman hidup bagi kita semua. Kutipan-kutipan ini mendorong kita untuk terus berjuang dan berkontribusi bagi bangsa. 

Keagungan Tuhan

ppt
ppt

Terjemahan bebas doa ini adalah:

Tuhan Yang Maha Kuasa, semoga segala maksud dan tujuan seluruh umat manusia terkabul. Semoga Engkau memberikan rahmat dan ampunan kepada seluruh hamba-Mu.

Tuhan, semoga Engkau menurunkan berkah yang melimpah kepada seluruh umat, menghilangkan segala kesusahan dan penyakit, serta memberikan kebahagiaan dan kesejahteraan kepada seluruh hamba-Mu. Air mata yang mengalir dari hati yang suci, yang muncul dari ketulusan bakti kepada-Mu.

Welas asih, welas asih Tuhan Jagat Raya. Sehat, selamat dan damai karena kasih sayang Tuhan Allah.

Doa yang ditulis oleh Raden Mas Panji Sosrokartono ini menunjukkan keimanannya dan kepeduliannya terhadap sesama. Kita dapat menggunakan doa ini sebagai inspirasi untuk selalu bersyukur dan meminta perlindungan Tuhan Yang Maha Kuasa.

- Bagaimana Sosrokartono membangun jaringan dan aliansi?

Organisasi yang berfokus pada budaya dan pengetahuan: Indische Vereeniging

Sosrokartono membentuk Indische Vereeniging pada tanggal 15 November 1908 bersama lebih dari 20 pemuda Hindia Belanda. Organisasi ini adalah organisasi budaya dan ilmu pengetahuan, bukan politik.Tujuan dari 3 Indische Vereeniging adalah untuk membantu pemuda Indonesia dan masyarakat Belanda bertukar ide dan pengetahuan. Sosrokartono membangun hubungan yang kuat dengan orang Belanda yang mungkin mendukung perjuangan kemerdekaan Indonesia melalui organisasi ini.

 Prestasi sebagai Wartawan Perang Dunia I

Sosrokartono bekerja sebagai wartawan perang untuk New York Herald Tribune di Wina, Austria selama Perang Dunia I. Hasil perundingan perdamaian rahasia di hutan Champagne, Prancis Selatan, yang menggemparkan Amerika dan Eropa, dicatat dalam prestasinya yang luar biasa.Sosrokartono menunjukkan keahlian dan integritasnya sebagai wartawan dengan menggunakan kode pengenal "Bintang Tiga" sebagai anonim dalam liputan tersebut. Peran ini memberikan wawasan geopolitik yang mendalam dan memperluas jaringannya di kalangan wartawan internasional.

Pidato di Kongres Ilmu Bahasa dan sastra Belanda

Pidato di Kongres Ilmu Bahasa dan Sastra Belanda di Kota Gent Tanggal 29 Agustus 1899, Sosrokartono berbicara di hadapan Kongres Ilmu Bahasa dan Sastra Belanda yang ke XXV di Kota Gent. Pidatonya dimuat dalam Neerlandia bulan Oktober 1899, dan dia menyoroti kondisi bahasa Belanda di Jawa serta mengusulkan bahwa orang-orang di atas bangsa Jawa menerima pendidikan Barat dan bahwa bahasa Belanda harus menjadi bahasa kedinasan di Hindia Belanda. 

Hubungan Keluarga dan Silsisah

Hubungan Keluarga dan Silsilah Sosrokartono juga memiliki hubungan darah dengan raja-raja kerajaan Islam Demak, termasuk Raden Patah, raja pertama Demak. Jika ditelusuri lebih jauh, Sosrokartono mungkin juga memiliki hubungan dengan Kerajaan Mataram Islam, yang didirikan oleh Panembahan Senopati.4. Sosrokartono dapat membangun jaringan yang luas di kalangan aristokratik Jawa elit berkat hubungan keluarganya yang kuat. 

Membangun Relasi dengan Tokoh-Tokoh Utama

Sosrokartono membangun hubungan yang kuat dengan tokoh-tokoh penting di bidang politik dan diplomatik internasional melalui pekerjaannya sebagai wartawan perang dan penerjemah di Liga Bangsa-Bangsa. Misalnya, Sosrokartono mengirim Pasukan TNI sebagai Pasukan Perdamaian Dunia pada tahun 1956 sebagai tanggapan atas permintaan Sekretaris Jenderal PBB Dag Hammarskjöld tentang krisis Timur-Tengah. Ini adalah contoh pertama dari praktik yang telah diikuti oleh banyak negara hingga saat ini. 

Strategi Diplomasi Progresif

Selain itu, Sosrokartono terkenal karena perjuangannya untuk hak-hak rakyat Indonesia melalui diplomasi progresif. Contoh langsung dari pendekatan diplomasi ini adalah Deklarasi "Wawasan Nusantara" yang dibuat oleh perdana menteri Djoeanda pada tahun 1957. Deklarasi ini akhirnya diakui dan diterima sebagai hukum internasional yang sah pada tahun 1994, meskipun awalnya dihadapi tentangan.

- Bagaimana Sosrokartono berkomunikasi dengan masyarakat?

Pidato di Kongres Bahasa dan Sastra Belanda

Pidatonya di Kongres Bahasa dan Sastra Belanda ke-XXV di Gent, Belgia, adalah salah satu cara Sosrokartono berkomunikasi dengan publik.2. Dalam pidatonya yang berjudul "Bahasa Belanda di Jawa", dia menekankan keadaan bahasa Belanda di Jawa dan menyarankan agar orang-orang yang lebih kaya di Jawa mendapatkan pendidikan Barat dan bahasa Belanda menjadi bahasa kedinasan di Hindia Belanda. Selain menunjukkan kemampuan bahasa Sosrokartono, pidato ini menunjukkan keberaniannya untuk mengkritik praktik kolonialisme dan imperialisme. 

Media Massa dan Surat Kabar

Sosrokartono menjadi populer di media massa karena kemampuannya sebagai wartawan selama Perang Dunia I. Sosrokartono diundang untuk berpidato di Kongres Bahasa dan Sastra Belanda setelah bertemu dengan Gubernur Jenderal Hindia Belanda Willem Rooseboom. Pidato ini semakin populer setelah dimuat di banyak surat kabar di Eropa. 

Platform Pendidikan dan Edukasional

Sosrokartono juga menggunakan platform pendidikan untuk berkomunikasi dengan masyarakat. Ia meminta pemerintah Belanda untuk mengajarkan orang Hindia bahasa Belanda karena dia percaya bahwa pendidikan adalah jalan menuju kemajuan. Meskipun gagal mendapatkan izin resmi untuk mendirikan sekolah, Sosrokartono tetap bersemangat dan mengunjungi pendiri Taman Siswa, Ki Hajar Dewantara, untuk bergabung dan membantu pendidikan. 

Interaksi dengan Tokoh-Tokoh Utama

Sosrokartono berbicara dengan orang biasa dan tokoh-tokoh penting dalam politik dan pendidikan. Ia bertemu dengan Soekarno, seorang tokoh nasional yang kemudian menjadi pejuang kemerdekaan, dan bergabung dengan Perhimpunan Indonesia dan Budi Utomo. 

Ajaran Moral dan Etika 

Ajaran moral dan etika yang dia ajarkan juga membantu Sosrokartono berkomunikasi. Filosofi moralnya menekankan pentingnya kepedulian sosial ("social caring") dan mendorong orang untuk menyadari tanggung jawab mereka sebagai anggota masyarakat. Mencari terang di dalam gelap, senang di dalam sengsara, adalah tujuan hidup Sosrokartono, seperti yang ditunjukkan oleh mutiara-mutiara sabdanya, seperti "ngupadosi: padang ing peteng, seneng ing sengsara". 

Metodologi Hermeneutik

Penulis menggunakan metode hermeneutik untuk memahami ajaran moral Sosrokartono. Metode ini digunakan karena penulis tidak memiliki hubungan langsung dengan Sosrokartono karena ruang, waktu, dan tradisi yang terpisah. Oleh karena itu, interpretasi yang dibuat didasarkan pada rasapangrasa dan indera penulis sendiri.

 Relevansi dalam Konteks Sosial

Ajaran moral Sosrokartono sangat relevan untuk masyarakat Indonesia modern. Dengan menerapkan prinsip kerukunan dan hormat yang diajarkan oleh Sosrokartono, gejala seperti amuk massa, tawuran kelompok, bentrok antar kampung atau fakultas, tindak kekerasan, pengrusakan, dan pembunuhan karena perbedaan keyakinan dapat dicegah. Studi etika Jawa oleh Franz Magnis-Suseno juga mendukung gagasan bahwa dua prinsip utama—prinsip kerukunan dan prinsip hormat—merupakan inti dari etika Jawa.

- Bagaimana Sosrokartono mengatasi konflik dan perbedaan pendapat?

Menggunakan Logika Paradoksal dalam Ajaran Moral 

Dalam ajaran moralnya, Sosrokartono sering menggunakan logika paradoksal. Sosrokartono membuat mutiara kata yang paradoks dengan menggabungkan dua kata yang saling berlawanan, seperti "sugih tanpo bondo" (kaya tanpa harta), "digdoyo tanpo aji" (sakti tanpa jimat), "ngluk tanpo bala" (bertempur tanpa pasukan), dan "menang tanpo ngasorake" (menang tanpa merendahkan). Oleh karena itu, nilai-nilai moralnya tidak hanya mudah dipahami secara literal, tetapi juga memicu pemahaman yang lebih mendalam tentang makna kehidupan. 

Prioritas Kerukunan dan Hormat

Dalam ajaran moral Sosrokartono, hormat dan kerukunan sangat penting. Ia menyatakan bahwa persaudaraan harus dijaga dengan hati-hati, dan siapa pun yang melakukannya akan merusak dirinya sendiri. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Franz Magnis Suseno tentang etika Jawa menemukan bahwa dua prinsip, yaitu prinsip kerukunan dan prinsip hormat, menempatkan dasar etika Jawa. Semua interaksi diatur oleh kerangka normatif yang dibentuk oleh kedua prinsip ini. 

Peduli Sosial dan Mengentaskan Kesengsaraan

Selain itu, Sosrokartono menekankan pentingnya kepedulian sosial. Ajaran Ilmu Kantong Bolong mengatakan bahwa kita harus mencari terang di dalam gelap dan kebahagiaan di dalam kesusahan. Ungkapan ini menunjukkan maksud dan tujuan Sosrokartono dalam kehidupannya, yang berusaha mengubah suasana yang gelap menjadi terang dan mengubah yang sengsara menjadi senang. Oleh karena itu, Sosrokartono berusaha mengurangi kesengsaraan masyarakat akibat penyakit medis dan penyakit hati untuk mencapai kesembuhan dan kebahagiaan umum. 

Menggunakan Metafora Alam

Sosrokartono sering menggunakan metafora alam untuk menggambarkan perbedaan pendapat dan konflik. Misalnya, ungkapan "ngupadosi: padang ing peteng, seneng ing sengsara"—mencari terang di dalam gelap, senang di dalam sengsara—menunjukkan bahwa orang harus selalu mencari cara yang baik untuk menyelesaikan masalah bahkan ketika mereka berada dalam kondisi yang buruk. Dengan cara ini, Sosrokartono menunjukkan bahwa setiap konflik dapat diselesaikan secara damai tanpa menggunakan kekerasan atau merendahkan lawan. 

Berbagi Cerita Inspiratif

Selain itu, Sosrokartono mengajarkan prinsip moral melalui cerita-cerita yang menginspirasi. Kualitas penyembuhannya yang luar biasa ditunjukkan oleh kisah bagaimana ia menyembuhkan seorang wanita melahirkan yang dianggap tidak dapat diselamatkan lagi hanya dengan air putih. Cerita ini tidak hanya menunjukkan kemampuan dia sebagai penyembuh, tetapi juga mengajarkan bahwa setiap orang memiliki potensi yang luar biasa untuk melakukan hal-hal besar jika mereka memiliki tekad dan kepercayaan diri yang kuat. 

Mengembangkan Sikap Hidup Harmonis

Terakhir, Sosrokartono mengajarkan bahwa dalam menghadapi konflik dan perbedaan pendapat, orang harus mengembangkan sikap hidup harmonis. Ia mengajarkan bahwa orang harus mengikhlaskan masa lalu, menerima apa yang sedang terjadi dengan sepenuh hati, dan pasrah terhadap apa yang akan datang, sehingga mereka dapat menjalani dinamika hidup dengan tenang dan damai. "Ikhlas tentang apa yang telah terjadi. Terimalah apa yang sedang terjadi. Pasrahlah tentang apa yang akan datang." 

Akhir kata, Sosrokartono menangani perselisihan dan perbedaan pendapat dengan menggunakan strategi yang cerdas dan berdasarkan nilai moral yang kuat. Sosrokartono berhasil mengajarkan nilai-nilai yang relevan hingga saat ini dengan menggunakan logika paradoksal, prioritas kerukunan dan hormat, peduli sosial, metafora alam, cerita inspiratif, platform publisitas, dan mengembangkan sikap hidup harmonis.
 
- Bagaimana Sosrokartono mengorganisasi dan mengelola gerakan yang dipimpinnya? 

Mendirikan Indishche Vereenging

Setelah menyelesaikan kuliahnya di Universitas Leiden pada tahun 1908, Sosrokartono dan teman-temannya mendirikan Indische Vereeniging (IV). IV adalah organisasi pelajar dan mahasiswa Hindia Belanda yang berbasis di Belanda. 

Tujuan dan Struktur Organisasional

Tujuan utama Indische Vereeniging adalah untuk membantu mahasiswa Indonesia dan masyarakat Belanda bertukar ide dan pengetahuan. Organisasi ini juga membantu mahasiswa Indonesia di Belanda menumbuhkan rasa nasionalisme dan kemerdekaan. Struktur organisasi IV relatif sederhana, dan anggota terdiri dari mahasiswa Indonesia yang kuliah di Belanda: Sosrokartono, Hoesein Djajadiningrat, R.N. Noto Soeroto, Notodiningrat, Sutan Kasyayangan Saripada, Sumitro Kolopaking, dan Apituley. 

Kerjasama dengan Organisasi Lain

IV juga bekerja sama dan berkomunikasi dengan organisasi di negara itu yang memiliki tujuan yang sama. Salah satu contoh kerja sama ini adalah dengan organisasi Budi Utomo. IV mengirimkan buku kepada Budi Utomo yang berisi ide-ide dan gagasan untuk perjuangan rakyat Indonesia. Untuk membantu perjuangan untuk kemerdekaan Indonesia, buku ini ditulis. 

Pertemuan dan Diskusi

IV sering berkumpul dan berbicara tentang hal-hal yang berkaitan dengan perjuangan kemerdekaan. Penerbitan surat-surat Kartini menjadi buku dengan judul Door Duisternis Tot Licht (Habis Gelap Terbitlah Terang) adalah salah satu contoh yang signifikan. Pertemuan dilakukan oleh Anggota IV untuk mengingat dan menghormati Kartini, yang meninggal pada 17 September 1904. Hak-hak rakyat Indonesia juga diperjuangkan melalui agenda yang disusun pada pertemuan ini. 

Penggunaan Media

Selain itu, Sosrokartono menggunakan media sebagai alat untuk mempengaruhi pendapat publik dan mendukung hak-hak rakyat Indonesia. Sosrokartono diundang untuk berpidato di Kongres Bahasa dan Sastra Belanda ke-25 di Gent, Belgia, setelah bertemu dengan Gubernur Jenderal Hindia Belanda Willem Rooseboom. Dalam pidatonya yang berjudul "Bahasa Belanda di Jawa", dia menyarankan agar orang-orang kelas atas di Jawa mendapatkan pendidikan Barat dan bahasa Belanda menjadi bahasa kedinasan di Hindia Belanda. Isi pidato ini dimuat di banyak surat kabar di Eropa karena berani mengkritik Belanda sebagai penguasa koloni Hindia Belanda. 

Menghadapi Pengawasan Pemerintah Kolonial

Pemerintah kolonial Belanda khawatir tentang kembalinya Sosrokartono ke Hindia Belanda karena mereka pikir dia dapat menghancurkan sistem kolonial. Pemerintah Belanda langsung mengirim orang untuk memantau semua tindakan Sosrokartono. Untuk menghindari pengawasan yang ketat, Sosrokartono gagal mendirikan sekolah. Namun, ia tetap bersemangat dan menemui pendiri Taman Siswa, Ki Hajar Dewantara, untuk bergabung dan membantu pendidikan. Sosrokartono kemudian menjadi guru dan kepala sekolah di Nationalale Middlebare School, cabang Taman Siswa di Bandung. 

Menggunakan Idealisme untuk Mendukung Pergerakan Nasional

Meskipun tidak berafiliasi dengan organisasi apa pun, Sosrokartono tetap berkontribusi melalui pendidikan. Ia bertemu dengan orang-orang dari Perhimpunan Indonesia dan Budi Utomo, serta Soekarno, seorang nasionalis yang kemudian menjadi pejuang kemerdekaan. Filosofi dan idealismenya membentuk Kartini, wanita hebat yang terus kita ingat hingga hari ini. Sosrokartono percaya bahwa untuk mencerdaskan bangsa dan menghindari kolonialisme dan imperialisme, ia harus mendirikan sekolah untuk warga bumiputra. Terlepas dari kenyataan bahwa rencana ini tidak berhasil karena pengawasan yang ketat, ia tetap optimistis dan terus berjuang melalui jalan yang tersisa.

Daftar Pustaka 

https://www.bing.com/ck/a?!&&p=1f60e4ef69fc247e3d7f6c092d9ccaad939b7de89490f952f38388d832a2c3e3JmltdHM9MTcyOTY0MTYwMA&ptn=3&ver=2&hsh=4&fclid=1ae54547-5679-6712-34b5-567557d56656&psq=Gaya+Kepemimpinan+Raden+Mas+Panji+Sosrokartoo+&u=a1aHR0cHM6Ly93d3cua29tcGFzLmNvbS9zdG9yaS9yZWFkLzIwMjIvMTAvMDIvMTcwMDIyMjc5L3JhZGVuLW1hcy1wYW5qaS1zb3Nyb2thcnRvbm8tcG9saWdsb3QteWFuZy1qYWRpLWd1cnUtYmFuZ3Nh&ntb=1

https://www.bing.com/ck/a?!&&p=1f60e4ef69fc247e3d7f6c092d9ccaad939b7de89490f952f38388d832a2c3e3JmltdHM9MTcyOTY0MTYwMA&ptn=3&ver=2&hsh=4&fclid=1ae54547-5679-6712-34b5-567557d56656&psq=Gaya+Kepemimpinan+Raden+Mas+Panji+Sosrokartoo+&u=a1aHR0cHM6Ly93d3cua29tcGFzLmNvbS9zdG9yaS9yZWFkLzIwMjIvMTAvMDIvMTcwMDIyMjc5L3JhZGVuLW1hcy1wYW5qaS1zb3Nyb2thcnRvbm8tcG9saWdsb3QteWFuZy1qYWRpLWd1cnUtYmFuZ3Nh&ntb=1

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun